Samudra
Aku masih nunggu kamu selSamudra
Pesawat aku delay dua jamSamudra
Aku mau ketemu sama kamu buat yang terakhir kali boleh?Samudra
Sel angkat telpon aku, balas chat akuSamudra
Sesingkat itu kah sel?Mishell yang baru saja membuka mulutnya untuk memasukan sesuap nasi menghela napas sambil tersenyum sabar saat diberi kabar bahwa ia dipanggil Bu Vina ke ruang guru.
"buset, lagi jam istirahat loh ini" celetuk Fatih yang duduk di belakang Mishell.
"bu vina laporin ke bapak lu aja tih" bisik Fatah memberikan ide namun dijawab gelengan cepat dengan Fatah "nanti nilai Sejarah gue kecil berabe!" sambungnya.
Mishell beranjak dari tempat duduknya, ia menemui bu Vina di dalam ruang guru yang sedang duduk dimeja menunggunya.
Mishell memasuki kelas, dan benar saja ia memasuki kelas tepat saat bel berbunyi, entah bagaimana nasi goreng yang belum sama sekali masuk kedalam mulutnya tadi.
Fatih yang duduk dibelakang Mishell menyahut-nyahutinya memanggil gadis itu. "Nasi goreng lo tadi gue yang makan" bisik Fatah saat Mishell menoleh ke arahnya.
April yang mendengar itu hanya bisa menahan tawa dan geleng-geleng.
dug dugg..
informasi Kepada Bapak dan Ibu yang sedang mengajar di kelas 11 ipa dan ips, dimohonkan untuk berkumpul dikantor untuk rapat, terima kasih..
Terdengar sahutan-sahutan samar murid yang girang ketika mendengar guru yang sedang mengajar harus rapat atau dengan kata lain, Jam kosong dimulai.
Bu Tantri keluar dari kelas meninggalkan materi untuk dibaca saja, membuat beberapa murid banyak yang melakukan aktivitas mereka masing-masing.
Mishell dan April keluar kelas menuju kantin, Perut gadis itu kosong dari pagi karena tidak sempat sarapan, bahkan tidak sempat memakan nasi gorengnya saat istirahat tadi.
"Eh sel" tegur Bakhtiar yang sudah duduk didalam kantin, Laki-laki itu sahabat Mishell awal masuk SMA sejak Mos hari pertama.
Mishell duduk disebelah laki-laki itu sedangkan April memesan makanan dan minuman. "Gue ga sempet sarapan dan ga sempet istirahat juga" ucap Mishell membuka obrolan. "kebiasaan" jawab Bakhtiar.
"nih bakso, nasi goreng udah abis" Tawar April dan ikut duduk berhadapan didepan mereka berdua.
"tadi ngapain sel dipanggil bu vina?" April bertanya namun hanya dijawab dengan kedua bahu Mishell yang terangkat.
"besok disuruh seminar seprovinsi gitu" sambungnya sambil menyeruput minuman. "jadi besok lu dispen?" tanya Bakhtiar dan Mishell menganggut.
.⋆.⋆ 🌻˚.⋆.˚🌻˚.⋆.
Tiga jam lebih cepat.
Murid kelas sepuluh dan sebelas dipulangkan lebih cepat karena kelas Duabelas akan Tryout massal, namun berbeda dengan Mishell.
Gadis itu belum bisa pulang karena masih harus mengawasi temannya piket dan menemui bu Vina untuk membahas surat dispennya besok.
"gue anterin pulang?"
Siapa lagi jika bukan Bakhtiar, Laki-laki itu sahabat terbaik nomor dua bagi Mishell karena April selalu tetap menjadi nomor satu. Meskipun berbeda kelas Bakhtiar selalu membantu Mishell mengerjakan tugas bahkan ia selalu siap menemani Mishell untuk mencari buku dan hal lainnya.
"tiar.." lirih Mishell
"kenapa sel?" jawab Bakhtiar sambil membuka helm yang dikenakan oleh Mishell. "makasih udah jadi sahabat gue tiar, jangan tinggalin gue ya? tetep jadi sahabat gue ya?" pinta Mishell bersungguh-sungguh.
Bakhtiar terkekeh melihat gadis itu "iya sel, lo kayak apa aja udah sana masuk" dan gadis itu menurut, Mishell melambaikan tangan lalu masuk kedalam rumahnya.
"padahal gue sayang sama lo sel"
.⋆.⋆ 🌻˚.⋆.˚🌻˚.⋆.
Hari ini Mishell Dispen tidak belajar disekolah, meskipun begitu ia tetap saja harus memastikan kelasnya mengumpul tugas lengkap dan tidak terkena masalah, lagi pula sebelun pergi ke gedung untuk seminar, Mishell diharuskan untuk ke sekolah untuk berkumpul dan berangkat bersama.
Baru saja memasuki gerbang, ia mendapati anak laki-laki yang tengah duduk di depan meja piket didepan kantor padahal baru pukul 6 pagi dan sekolah masih sangat sepi.
"dicari bu vika di kelas ips satu"
Mishell menoleh ke sumber suara, ternyata laki-laki itu. Wajahnya asing rasanya ia tak pernah melihat murid itu 'kok tau nama aku?' batinnya.
Tanpa balasan Mishell bergegas menaiki lantai dua, ia memasuki kelas dan benar bu Vina menunggunya disana "ah pasti kamu dikasih tau samudra ya ibu disini, duduk mishell" tawar Bu Vina menyuruh duduk dikelas saat Mishell berdiri didepan pintu.
'samudra?' batin Mishell bertanya-tanya karena namanya sedikit asing 'mungkin pindahan' sambungnya lagi didalam hati.
"Benar kan nama kamu Mishell Ivy Januari? ibu mau buat nametag buat seminar" ujar bu Vina dan Mishell menganggut.
Dua puluh menit dalam perjalan Mishell duduk dibelakang bersama bu Vina sedangkan, laki-laki bernama samudra duduk didepan bersama pak satpam sekolah yang menyetir.
Gadis itu turun dari mobil sesampai di parkiran "Pangeran Balroom" yang luas dan ramai dengan murid-murid dari sekolah lain.
Baru saja berkedip sekali, Mishell mendapati punggung Samudra yang menjauh darinya, langkah kakinya yang sangat besar membuat Mishell tertinggal. bahkan laki-laki itu tidak menunggu Mishell saat tertinggal lift.
Mishell menghela nafas panjang lalu menarik kembali nafasnya bersiap untuk menaiki tangga ke lantai empat untuk seminar itu.
"gini amat ketemu cowok" lirih Mishell
.⋆.⋆ ˚.⋆.˚˚.⋆..⋆.⋆ 🌻˚.⋆.˚🌻˚.⋆..⋆.⋆ ˚.⋆.˚˚.⋆.Hai Bestie!
Sorry kalau kata-katanya masih kaku karena ini cerita pertama walaupun ini yang sudah aku revisi :D
Don't forget to vote bestie!
Happy Reading😸💘
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra [IAF]
Teen Fiction𝙞𝙣 𝙖𝙣𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧 𝙡𝙞𝙛𝙚.... Mishell Ivy Januari yang bertemu Samudra Fynley karena ketidaksengajaan yang bermula bahagia meskipun berakhir kesalahpahaman padahal masih ada waktu untuk memperbaiki. Waktu yang salah selalu menjadi penghalang bagi...