Seorang laki-laki tampan dan tinggi itu melangkahkan kakinya menuju bangku gadis kesayangannya yang lebih tua setahun darinya.
Ia tersenyum manis melihat mata gadisnya yang berkedip lucu, "apakah kau kesusahan tadi?" Ucapnya sambil mengelus kepala sang gadis dengan lembut yang mendapat gelengan dari sang gadis. Walaupun gadisnya itu lebih tua darinya tapi dia tidak pernah memanggil 'noona' karena itu tidak cocok dengan gadisnya yang seperti bayi dimatanya.
"Ayo pulang" ucap laki-laki itu sambil menggandeng tangan gadisnya dengan erat, sang gadis hanya tersenyum manis dan mereka melangkahkan kakinya menuju parkiran lalu pulang.
Mereka meninggalkan sekolah yang sudah sepi, kenapa harus sepi dulu baru pulang? Karena banyak yang membenci hubungan mereka alias iri kepada gadis itu dan menjadikan gadis polos itu korban bully.
Mereka sampai di apartemen milik mereka, ya benar, mereka tinggal berdua itupun karena paksaan sang laki-laki dan rayuan sang laki-laki kepada orang tua gadisnya itu.
"Ni-ki aku ingin ke kamar" kata sang gadis sambil minta dilepaskan pelukannya, walaupun ia tau jika ni-ki rindu karena mereka jarang berinteraksi disekolah demi kebaikan gadisnya dan itu juga kesepakatan mereka berdua.
Ni-ki melepaskan gadisnya itu untuk pergi ke kamar, ni-ki selalu mengerti bagaimana perasaan gadisnya itu, ia tidak pernah memaksa dan mengekang sehingga membuat sang gadis nyaman didekatnya. Dia hanya akan bertindak jika sang gadis disakiti atau dekat dengan pria lain, karena gadisnya hanya miliknya. Dia tidak peduli walaupun orang orang menganggapnya sangat posesive karena dia memang setakut itu kehilangan perempuan keempat yang ia sayangi di dunia ini, kenapa keempat? Karena dia mempunyai ibu, kakak perempuan dan adik perempuan tentu keluarga nomer satu walaupun sebenarnya prioritasnya itu gadisnya.
Ni-ki beranjak pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Setengah jam kemudian mereka berdua berkumpul di sofa sambil berpelukan dan membahas hal random, posisinya bukan berpelukan biasa tapi gadis itu duduk dipangkuan ni-ki menghadap depan dan ni-ki memeluknya dari belakang.
KRUYUKK!!
"Katamu tadi tak lapar hm?" ni-ki bertanya sambil menoel-noel pipi gadisnya yang gembul, lucu, dan lembut itu, sang gadis hanya tersenyum malu dan menunduk "aku hanya lapar sedikit sebenarnya tapi aku tidak menyangka perutku akan berbunyi" telinganya merah lucu, membuat ni-ki gemas dan menahan mati-matian untuk tidak memakan gadis di depannya. "Yasudah aku pesan dulu ya" kata ni-ki sambil tersenyum dan mulai memesankan ayam karena gadisnya itu sangat suka ayam.
Walaupun mereka tinggal bersama tapi mereka tidak pernah melakukan hal aneh-aneh bahkan kamar mereka terpisah, skinship yang mereka lakukan hanya berpegang tangan, pelukan, dan ciuman di pipi dan kening. Ya ni-ki sangat menjaga gadisnya itu, ia tak ingin merusaknya sebelum ia menikah dengan gadisnya itu, walaupun itu masih agak lama tapi tak apa ia akan berusaha mempertahankan hubungan ini. Mereka belum pernah ciuman di bibir, gadisnya masih belum pernah merasakan first kiss, kalau ni-ki? Ntahlah hanya ni-ki dan tuhan yang tau, author ga tau.
(Lima belas menit kemudian)
TING TONG!!
Haii semoga suka ya, jujur aku ga pede:') tapi semoga kalian suka jangan lupa vomment oky? papayyy!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STRUGGLE~
FanfictionSeorang gadis polos, cantik dan pendiam. "kenapa kamu mau temenan sama aku?" tanya gadis itu "karena lo cewek baik dan kuat" ucapnya sambil tersenyum. Haii ini book pertama aku, hasil kegabutan jadi maaf kalo ga bagus, tapi aku berharap kalian suka�...