Halo!
Apa kabar? Maskernya masih dipakai atau nggak? Pakai yaa:)
Sehat selalu juga yaa.# 24
-------
Seminggu berlalu dari kebakaran yang menimpa Chaeyoung. Saat ini kondisi Chaeyoung sudah cukup membaik bahkan sudah kembali masuk sekolah lagi, tapi keadaan itu tak dianggap baik oleh para saudarinya.
Apa waktu seminggu telah cukup menghilangkan rasa bedebah yang ada di hati juga pikiran mereka? Tidak. Sangat tidak. Meski hati coba melepaskan perasaan itu. Rasa khawatir, gelisah dan juga takut seakan tak pernah absen hadir dalam setiap hari.
Jisoo, Jennie, dan Lisa sudah berusaha untuk mengendalikan diri dari perasaan sialan itu, tapi tetap sedikit demi sedikit rasa itu menyelinap dalam hati tenang.
Jisoo bahkan harus menenangkan Lisa, saat adiknya itu merasa sangat kacau lagi dengan perasaan yang tumbuh dalam hatinya.
Tapi, dari Chaeyoung sendiri, ia merasa biasa saja. Mimpi yang dialaminya saat di rumah sakit, jujur membuatnya resah. Namun, seiring berjalannya waktu, bergantinya hari, dan Jennie juga Jisoo yang selalu menenangkan cemas, Chaeyoung sudah tidak merasakan itu lagi.
Mungkin itu hanya bunga tidur yang normal dialami. Pikirnya.
"Eomma," Irene membalikkan badan, melihat anak sulungnya yang sedang menghampiri dirinya.
"Eomma kenapa sih? Seminggu ini sering terlihat kaya melamun gitu?" tanya anak pertamanya lembut sambil membantu menata meja makan.
"Emang iya? Tapi, eomma tidak merasa kok." Irene kembali fokus pada sentuhan akhir pada sarapan sederhana yang ia buat.
Jisoo hanya mengangguk. Mungkin ia saja yang terlalu berperasaan.
"Ji, jemput adik-adikmu di atas. Sarapan sudah siap." Jisoo mengangguk lalu ia mulai melangkahkan kaki ke lantai atas.
Setibanya di lantai dua Jisoo mulai memanggil satu-satu nama adiknya. Mereka muncul dengan dari satu kamar yang sama.
"Sedang apa kalian?" tanya Jisoo yang heran melihat Chaeyoung diapit oleh Jennie dan Lisa.
Chaeyoung mengerucutkan bibirnya. Tidak tahu dengan apa yang dilakukan dua saudarinya ini pada dirinya.
"Tidak tahu unnie, mereka tiba-tiba seperti ini." ucap Chaeyoung yang berjalan masih diapit oleh Jennie dan Lisa.
"Kami sedang menjaganya, unnie." ucap Jennie menambahkan. Terkekeh karena melihat wajah kesal itu.
"Tadi ada cicak. Dia bilang takut unnie. Makanya kita menjaganya, dari serangan cicak yang mungkin tiba-tiba menyerangnya." Lisa ikut menambahkan sambil tertawa. Dan itu menular juga pada Jisoo yang kini ikut tertawa mendengar penjelasan yang aneh, menurutnya.
'Haish konyol'
Segala sesuatunya berubah sekarang. Mereka seperti kembali pada tiga tahun yang lalu. Saat semuanya belum berjarak. Belum memberi kesan canggung satu sama lain. Dan saat masih hangat dengan segala kasih juga sayang. Tawa dan ceria.
**
"Malam ini kita makan malam di luar yaa anak-anak." Suho berbicara di tengah asiknya sarapan pagi kali ini.
"Asiikk makan malam di luar," Lisa bersorak bahagia. Menghadap pada Chaeyoung yang berada di sampingnya dengan raut kesenangan.
"Okay, appa." ucap kompak Jisoo dan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunch ✓
Fanfiction[ √ ] Berawal dari bunga tidur yang meresahkan hati, terpikir hingga berlarut-larut, dan menimbulkan sebuah perasaan yang aneh juga menyesakkan dada. Firasatkah? || SIBLINGS & FAMILY ||