26

1.4K 239 34
                                    

Sehat selalu yaa teman-teman:)
Jangan lupa pakai masker:)
Jangan lupa 6M:)

Mari kita tingkatkan literasi!

# 26

Terbitnya matahari mengharuskan gadis berpipi chipmunk itu membuka mata.

Namun, geraknya sangat terbatas. Ia merasa terkukung dalam posisinya. Ia ingat betul kepalanya menyentuh langsung bantal kemarin, tapi sekarang seperti ada yang mengganjal di belakang kepalanya.

Chaeyoung melihat ke samping, "Jennie unnie?" kejutnya. Sejak kapan Jennie tepat di hadapannya?

Ia lalu melihat ke arah tangan yang ada di perut. Tebaknya adalah Lisa. Jemarinya yang panjang tentu membuat ia mengetahui.

Benar saja, saat ia memiringkan kepala, wajah Lisa yang langsung ia lihat. Namun, seseorang di belakang Lisa juga turut membuatnya terkejut.

Untuk beberapa detik, Chaeyoung mencerna keadaan yang seperti ini. Senyum terutas lembut saat ia mulai merasa bahwa mereka kini dalam posisi sangat dekat.

Chaeyoung mengurungkan dirinya yang ingin bangkit dari tempat tidur. Nyatanya posisi seperti ini justru membuat ia tidak ingin mensia-siakannya. Dan lebih memilih menikmati setiap momen yang ia rasakan.

Mata yang awalnya hanya terpejam saja kini mulai terlelap. Chaeyoung terbuai dengan kehangatan yang saudarinya berikan pada tubuhnya.

Biarkan matahari semakin meninggi dengan cahayanya yang juga semakin cerah. Keempat saudari ini masih asik dalam lelapnya, bunga tidur yang sepertinya indah hingga melarutkan mereka.

Biarkan pula hari. Ini adalah hari minggu. Libur dari aktivitas.

****

"Siang Chaeyoung-ah," yang dipanggil belum menyahut, ia sedang mengucek matanya yang terasa berat.

"Jangan dikucek, cuci muka dulu sana." Lisa menghampiri saudarinya di anak tangga terakhir karena sapaannya terabaikan.

Lalu Lisa menuntun Chaeyoung menuju kamar mandi di lantai dasar agar Chaeyoung segera menghapus jejak tidurnya yang belum hilang.

Setibanya di kamar mandi, Chaeyoung malah menatap tanpa minat dirinya di pantulan cermin.

"Apa yang kau lihat dengan mata terpejam?" Lisa masuk setelah di ambang pintu ia memperhatikan kembarannya dengan mata terpejam menghadap cermin.

"Aku melihat kegelapan." Lisa menggelengkan kepalanya, ada-ada saja.

"Cuci mukamu makanya, agar bisa melihat cahaya." bersamaan dengan itu, wajah Chaeyoung tersapu lembut dengan tangan Lisa yang basah dengan air.

Chaeyoung membuka matanya. Kantuk hilang seketika begitu dingin air menyadarkannya. Ia menoleh pada Lisa yang tersenyum jahil. Namun, ia langsung membasuh wajahnya cepat dengan air yang ditampung oleh telapak tangannya.

"Ayo makan," ajak Lisa setelah Chaeyoung mengeringkan wajah basahnya dengan handuk kecil yang selalu tergantung di balik pintu.

Chaeyoung menurut, ia mengikuti Lisa membawanya sampai mereka berada di ruang makan.

"Ini jam berapa?" tanya Chaeyoung yang belum sadar akan waktu.

"Jam 11, lama sekali kau bangun?" Chaeyoung menoleh pada Lisa dengan tatapan tidak percaya. Niatnya yang ingin tidur sebentar ternyata meleset dari waktu dugaannya. Ia kira akan bangun jam 9 tadi. Pantas saja Lisa menyapa dengan kalimat 'Selamat Siang' tadi, pikir Chaeyoung.

Hunch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang