Sa ra tidak bisa tidur, ciuman Kai membayang dalam benaknya dan seperti masih menempel di bibirnya. Sa Ra menyentuh bibirnya berkali-kali berusaha mengusir halusinasi itu.
Tidak mungkin, Kai menyukai wanita tua tidak berguna seperti dirinya. Sa Ra juga merasa kelakuan Kai padanya terlalu berlebihan. Sa Ra sudah lupa cara berciuman, namun Kai jadi mengingatkan akan memori romansa yang sudah hilang dalam hidupnya.
"Sialan! Kenapa Kai? Dia sangat imut, tapi kenapa seksi? Dia tahu cara membangkitkan gairahku meskipun dengan cara yang paling sederhana sekalipun."
Sa Ra terduduk sambil mengumpat dirinya sendiri. Sa Ra terlambat menyadari bahwa Kai mempunyai pesona yang berbeda. Pantas saja setiap wanita akan jatuh cinta padanya dengan mesum.
"Astaga! Ini harus di hentikan, aku tidak boleh terlibat perasaan dengannya. Tidak akan ku biarkan aku terperosok dalam pesonanya."
Sa Ra menghentak selimut lalu turun dari tempat tidur. Kakinya mendarat di lantai yang dingin, Sa Ra frustasi bukan main karena perasaannya tidak karuan.
Sa Ra menyentuh dahinya.Drrttt...
Sa Ra melihat ponselnya bergetar, jam berapa ini? Kenapa sudah dini hari masih ada yang mengirimi pesan. Kurang kerjaan!
Sa Ra melihat siapa yang memberinya pesan.
"Kau sudah tidur?"
Kai mengirim pesan, kurang kerjaan jam dua pagi nge-WA.
"sudah."
Sa Ra menjawab pesan, lalu meletakkan ponselnya lagi.
Tidak lama kemudian ponselnya berdering. Sa Ra mengernyit sebal kenapa Kai menelfon? Apa dia tidak tidur? Tidak ada kerjaan? Apa tidak bisa tidur juga seperti dirinya?
Sekali tidak di jawab, ponsel Sa Ra kembali berdering, begitu seterusnya sampai akhirnya Sa Ra kesal.
"Orang tidur tidak akan menjawab pesan dan mengangakat telfon."
Suara Kai berkumandang sebelum Sa Ra menjawab halo. Sa Ra menyunggar rambutnya dengan menghela nafas panjang.
"Apa kau gila membangunkan orang tengah malam begini?" sembur Sa Ra sebal.
"Hmmm... Aku baru pulang dari studio untuk latihan." jawab Kai.
"Ya sudah, kenapa kau menelfonku?"
"Aku mau mengajakmu minum teh."
"Tidak, aku harus tidur." tolak Sa Ra ketus.
"Ok deh, aku ada di luar rumahmu,"
"Apa?"
Sa ra beringsut berjalan ke arah jendela dan membuka tirai. Sa Ra benar-benar kaget melihat Kai melambai ke arahnya dengan senyum menawan. Ponsel masih menempel di telinganya.
"Kamu ngapain di situ?"
"Aku akan pergi."
Kai melambai.
"Tunggu! Aku akan kesana."
Sa Ra mematikan ponselnya. Memakai hoodie dengan buru-buru. Sa Ra memakai kerudung hoodienya supaya hangat, lalu memasukkan kakinya ke dalam sandal. Setelah itu Sa Ra meraih ponselnya dan meninggalkan kamarnya.
Nafas Sa Ra menderu, ngos-ngosan karena harus berlari menemui Kai. Pria itu tersenyum melihat Sa Ra berlari ke arahnya, titik keringat membasahi dahi dan pelipisnya.
Kai meraih Sa ra kemudian mengusap keringatnya. Wanita ini merelakan jam tidurnya terganggu untuk menemuinya.
"Maaf karena aku menemuimu pagi-pagi buta." kata Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief Of My Heart
FanfictionSiapa yang mencuri hati Kim Jongin? Sa Ra Ji telah mencuri hati Kai Exo ketika melakukan gerakan split lalu memegang kakinya di sebelah kepalanya dengan kaki lurus sempurna, lalu tubuhnya meliuk anggun. Sa Ra adalah seorang balerina yang sudah pensi...