Selamat membaca❤️
•••
Tiga hari lagi, hari dimana mereka akan mengikuti olimpiade di negeri orang. Chaeryeong, Mark dan Soobin sudah mempersiapkan segalanya. Dari belajar yang tak kenal waktu hingga belajar bersama sudah mereka lakukan agar memiliki hasil yang maksimal.
Chaeryeong dan Soobin melakukan hal itu karena mereka memang rajin. Tapi lain dari itu, mereka juga mendapatkan ancaman dari Mark.
"Lo berdua harus rajin. Kalau sampai kalian males-malesan, gue nggak akan izinin Chaeryeong buat ikut olimpiade itu. Paham?"
Chaeryeong mengedikkan bahunya, tidak peduli. Ia harus mengikuti olimpiade dan memenangkannya, lalu mendapatkan beasiswa.
"Lo itu udah kaya, anjir. Lo bisa kuliah pake uang lo sendiri. Ngapain pake beasiswa?"
Lagi-lagi Mark berkomentar. Ia tidak tau saja perjuangannya itu ia lakukan untuk siapa. Ya siapa lagi kalau bukan, Jeno?
Entahlah, selama ini Chaeryeong berusaha untuk mencari Kakaknya. Ia sudah menyuruh orang suruhannya untuk mencari Jeno, tapi sampai sekarang Jeno belum ditemukan. Ia telah turun tangan. Ia rasa Jeno masih di kota ini. Chaeryeong sangat yakin. Tapi dimana? Chaeryeong sudah lelah, tapi ia tidak pernah menyerah. Seketika ia teringat kata-kata Jeno.
"Jika mereka menyakitimu, jangan pernah ragu untuk melawan. Aku selalu mengajarkannya, bukan? Lakukan hal itu jika dalam keadaan mendesak."
Ya, Jeno pernah menyuruhnya untuk melakukan hal itu. Chaeryeong belum sempat melakukannya. Ia bingung. Chaeryeong berteriak sambil mengacak-acak rambutnya.
Tapi Chaeryeong lupa jika masih ada Mark dan Soobin disampingnya.
"Lo kenapa, heh?" Mark tentu saja terkejut. Sedang asyik-asyiknya membaca buku, lalu dikejutkan dengan suara Chaeryeong yang berteriak.
"Kau kenapa?" suara lembut Soobin mendominasi perpustakaan.
Mereka sedang berkumpul di rumah Chaeryeong. Rumah Chaeryeong memang memiliki perpustakaan. Mengapa? Karena Chaeryeong dan Jeno sangat rajin untuk membaca buku. Buku-buku yang berada di rak itu sepenuhnya milik mereka. Mark yang menyarankan.
Jeno's library
Chaeryeong's library
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Chaeryeong
Fiksi RemajaJadi, bagaimana untukku yang sedang merasakan broken heart dikala diriku belum berdamai dengan luka yang ada dalam keluargaku dahulu? Aku pernah berfikir, apakah ini yang disebut keadilan yang tuhan berikan? Mengapa tuhan melarangku untuk merasakan...