4. Bima's anger

132 20 4
                                    

Terima kasih buat yang kemarin udah baca ☺.

Maaf kalau mungkin alur ceritanya ga nyambung dan banyak Typo. Soalnya, ini cerita pertama yang aku buat.

Kalian bisa komen ya kalo ada typo atau mungkin alur ceritanya yang ga nyambung juga bisa kalian komen. Biar nanti bisa jadi bahan revisi aku.

Pokoknya makasih banget.

Habis baca jangan lupa vote, komen,dan follow yaa 😉.

===============================

🍃HAPPY READING 🍃

===============================


Alva langsung membawa Aiyla ke UKS. Tanpa memperdulikan dia yang sekarang jadi pusat perhatian siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor kelas.

" Eh bukannya itu pacarnya kak Bima tadi pagi ya"

" Iya, dasar cewek kegatelan. Tadi pagi kak Bima sekarang deketin Kak Alva"

Begitulah bisik-bisik para siswi saat Alva melewati mereka. Bahkan ada yang lebih parah lagi.

Saat sampai di UKS Alva langsung membaringkan Aiyla di brangkar. Ternyata Aiyla tidak sadarkan diri.

" Segera ke UKS" ucap Alva pada dokter yang memang di tugaskan di UKS SMA GALAKSI ini.
" Baik Tuan"

SMA GALAKSI memang memiliki ruang UKS yang fasilitasnya memadai bahkan bisa dibilang seperti Rumah Sakit. Tidak heran, karena SMA GALAKSI adalah SMA terbesar di Indonesia.

Tidak lama setelah Alva menelepon. Dokter dan perawat langsung datang dan menanganni Aiyla.

"Bagaimana keadaannya? " tanya Alva setelah dokter selesai menangani Aiyla.

" Sudah lebih baik tuan, dia pingsan karena terlalu tertekan dan ketakutan, sepertinya nona ini memiliki trauma dan tadi ada pemicu trauma itu kembali "

"Hmm"

" Kalau begitu saya permisi dulu tuan"

Alva hanya menganggukkan kepalanya, lalu dokter dan perawat itu keluar dari ruang UKS itu setelah mendapat persetujuan dari Alva.

Alva memang disegani di sekolah ini karena selain sifatnya yang dingin tak tersentuh dia juga pemilik sekolah ini. Berani macam-macam siap-siap saja angkat kaki dari SMA GALAKSI.

setelah kepergian dokter dan perawat itu Alva mengamati gadis yang ia tolong tadi.

" Manis" batin Alva. Namun setelah sadar dengan apa yang ia fikirkan ia langsung menggelengkan kepalanya.

" Kenapa si gue" ucap Alva lirih sambil memukul kepalanya.

Drtt... Drtt.. Drtt

Suara getaran handphone mengalihkan fokusnya. Alva mencari sumber suara itu yang ternyata dari handphone Aiyla yang ada di saku roknya.

Alva berinisiatif untuk mengambil handphone itu, bukan bermaksud lancang tapi ia perlu mencari kontak saudara atau orang tua gadis yang ia tolong tadi untuk memberitahukan keadaan gadis ini.

Alva sempat mengernyit setelah melihat nama si penelepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alva sempat mengernyit setelah melihat nama si penelepon.

" Halo dek, akhirnya kamu angkat juga. Kamu ga kenapa-kenapa kan? Kok ga nyusul kakak ke kantin? Ini udah masuk lho. Kamu tau ga kakak tadi muter-muter nyari in kamu di toilet sekolah"

" UKS" jawab Alva singkat sambil menjauhkan handphone Aiyla dari telinganya karena suara Bima benar-benar bisa merusak pendengarannya.

Bima terdiam sesaat sepertinya ia mengenal suara lelaki yang mengangkat telepon, iya tidak salah lagi karena Bima sudah hafal dengan suara orang itu.

" Loh Alva kok hp adek gue ada di lo? Dia baik-baik aja kan? "

" UKS sekarang nanti gue jelasin" jawab Alva langsung mematikan telepon Bima.

Brak

Bima membuka pintu UKS cukup keras. Dia tidak datang sendiri tapi dengan sahabatnya Boby, Arlan, dan Dion.

" Kenapa adek gue bisa kaya gini? " tanya Bima sambil mendekat ke brangkar UKS menghampiri Aiyla.

" Gue nemuin dia di gudang, dia sama satu cewek. Keadaannya udah ga baik kaya ketakutan terus sesek nafas gitu " ucap Alva menjelaskan.

" Kata dokter dia punya trauma mungkin dan tadi ada yang micu trauma itu " sambung Alva.

" Shit, siapa yang berani ganggu adek gue " ucap Bima sambil menjambak rambutnya.

Bima merasa gagal menjaga adiknya, padahal ini hari pertama Aiyla masuk sekolah dan Aiyla sudah sampai drop seperti ini.

" Dari analisa gue dari kronologi yang di ceritain Alva kaya ada yang janggal, tadi dia ijin sama lo buat ke toilet kan Bim? " ucap Arlan.

" Iya " ucap Bima.

" Terus kenapa bisa ada di gudang? " ucap Arlan lagi serius.

" Cek CCTV sana Bob " ucap Alva.

" Siap bos, yuk Yon temenin gue" ucap Boby sambil menarik Dion.

" Btw, Thanks Al udah nolongin adek gue" ucap Bima.

" Hmm" ucap Alva sambil menganggukan kepalanya.

Jujur Alva terpana melihat raut wajah gadis polos di depannya. Entahlah dia yang biasanya tak tertarik dengan gadis manapun, tiba-tiba tertarik dengan gadis di hadapannya ini.

Tidak lama setelah itu Boby dan Dion kembali ke UKS. Mereka langsung menghampiri Alva dan Bima yang duduk di sofa.

" Dari rekaman CCTV, adek lo diseret ke gudang sama 2 cewe Bim. Kayanya dia masih satu tingkat sama adek lo " Ucap Dion sambil memperlihatkan rekaman CCTV di laptop yang dia bawa.

" Yang satu tadi masih ada pas gue sampe gudang " ucap Alva.

" Ehh gue kayaknya tau deh, mereka dayangnya si Bianca " ucap Boby.

" Bianca siapa? " tanya Dion.

" Kalo ga salah si fansnya si Bima tu, dia juga pernah bikin anak sini pindah sekolah gara-gara dia bully " ucap Boby.

" Kok lo bisa tau " tanya Dion.

" Kaya ga tau gue aja lo " ucap Boby nyengir.

Dion hanya memutar bola matanya malas.

" Gue mau cari Bianca, Al titip adek gue. Yon, Bob, Ar. Kalian ikut gue " ucap Bima sambil berdiri meninggalkan UKS di ikuti Dion dan Boby.



Jangan lupa vote yaa, vote dari kalian semangat tersendiri buat aku. Semakin banyak yang minat baca dan vote cerita aku, aku juga makin rajin update.

Makasii yang udah mampir ke cerita aku 😊

Aiyla & Alvaro's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang