6. Self-injury

95 14 5
                                    

HAI...HAI..HAI I'M COME BACK GUYS
ADA YANG NUNGGUNIN CERITA INI UP?
GAK YA?
GAPAPA GA ADA SALAHNYA BERHARAP
YANG SALAH ITU KALAU KITA BERHARAP PADA ORANG YANG SALAH WKWK
DAH AH, GA MAU BASA-BASI

Happy reading All
*
*
*

" Eugh"

Alva langsung mendekat ke brangkar uks saat mendengar lenguhan Aiyla.

" Lo udah sadar? " tanya Alva

Aiyla hanya mengangguk untuk menanggapi Alva.

" Nih, minum dulu" ucap Alva sambil menyodorkan air pada Aiyla.

Aiyla langsung menerima air dari Alva dan meminumnya.

" Makasih kak" ucap Aiyla sambil menatap Alva.

" Hmm, lo pusing? " tanya Alva sambil menatap Aiyla. Tanpa sengaja tatapan mereka bertemu.

" N.. Nga ka cuma lemes dikit" jawab Aiyla gugup.
Sorot mata Alva benar-benar mampu menghipnotis Tania.

" Makasih udah nolongin Aiyla" ucap Aiyla lirih. Sambil menatap Alva.

" Hmm" gumam Alva.

" Eh iya kita belum kenalan. Nama kakak siapa? Kenalin nama aku Aiyla Putri Maheswari" ucap Aiyla sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Alva. Jangan lupakan matanya yang menatap Alva dengan polos.

" Menggemaskan" batin Alva. Tanpa sadar Alva tersenyum sangat tipis. Ingin sekali ia mengantongi Aiyla.

" Alvaro" ucap Alva dingin. Berbanding terbalik dengan perasaannya yang sekarang tak karuan.

" Sekali lagi makasih kak Al. Boleh kan Aiyla panggil kakak kak Al?" tanya Aiyla sambil mengerjapkan matanya lucu.

" Hmm" jawab Alva.

Tidak lama kemudian, Bima, dion, Boby, dan Arlan memasuki UKS.

" Dek" panggil Bima setelah sampai di dekat Aiyla. " Are you okay?" tanya Bima sambil mengelus surai hitam adiknya.

Aiyla mengangguk menjawab pertanyaan Bima. Ia tak ingin kakaknya khawatir dan juga...ia tak ingin sampai kembali di kirim keluar negeri. Tidak lagi.

" Kita pulang ya?" tanya Bima sambil memegang pipi Aiyla.

Aiyla mengangguk setuju. Ia merentangkan kedua tangannya, tanda ia minta di gendong oleh kakaknya. Ia sebenarnya masih merasa lemas dan sedikit pusing. Bayang-bayang kegelapan itu...masih berputar di kepalanya.

" Gemes banget sih. Adek siapa ini?" ucap Bima sambil mencubit pipi Aiyla.

" Kak Bima ihh...gendong" rengek Aiyla.

" Iya...cini-cini. Ututu bayi gede kakak" goda Bima sambil mengangkat Aiyla. Ia menggendong Aiyla ala koala.

Aiyla menyembunyikan kepalanya di ceruk leher kakaknya. Ia malu, baru sadar jika disini bukan hanya ada ia dan kakaknya. Dari tadi teman-teman kakaknya memerhatikan tingkahnya. Rasanya Aiyla ingin pindah ke mars saja saking malunya.

Aiyla & Alvaro's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang