🍃HAPPY READING🍃
"Atas nama Bianca Anatasya,Celine Alexsia, dan Angela Putri Alexsandra kelas XI MIPA 2 mohon segera ke ruang BK "
" Bi, Cel kita dipanggil tu. Jangan-jangan masalah yang tadi lagi " ucap Angel sedikit was-was.
" Masa secepet ini, jangan-jangan Kak Alva tau semuanya lagi " ucap Bianca.
Tadi setelah dari gudang Angel memang menghampiri Bianca dan Celine. Angel langsung menceritakan kejadian saat di gudang tadi.
Tadinya Bianca dan Celine tidak percaya, karena mereka tau betul bagaimana sifat Alva. Bianca saja tidak berani mendekati Alva.
" Sekali lagi atas nama Bianca Anatasya,Celine Alexsia, dan Angela Putri Alexsandra kelas XI MIPA 2 mohon segera ke ruang BK "
" Yaudah kita kesana aja dulu. Kaya biasanya Bi ntar lo tinggal ngadu aja sama bokap lo. Kepala sekolah ga akan mungkin berani macem-macem " Ucap Celine yakin.
Ya karena Bianca memang sudah biasa seperti ini. Karena ayahnya salah satu donatur di sekolah ini jadi, dia diperlakuka n secara spesial.
Setelah sampai di ruang BK Bianca sangat terkejut, bagaimana tidak disana ada Bima, Boby, dan Dion.
" Binaca,Celine, Angel, silahkan duduk" ucap Bu Nilam mempersilakan duduk di sofa yang ada di ruang BK.
Bianca, Celine dan Angel pun langsung duduk di sofa panjang yang berhadapan dengan Bima, Dion, dan Boby.
" Kalian benar-benar membully Aiyla di gudang? " tanya Bu Nilam.
" Ee..Enggak lah buk mana mungkin, lagian saya juga ga kenal si Aiyla, Aiyla itu" ucap Bianca sedikit gugup.
Bagaimana tidak gugup jika dari tadi sejak dia datang dia sudah ditatap begitu tajam oleh Bima.
" Lo, mau ngaku sendiri atau perlu gue paksa" ucap Bima penuh dengan penekanan.
" Be.. Beneran kak aku ga tau apa yang kakak maksud. Aku bener-bener ga kenal sama Aiyla "
" Yang tadi lo bawa ke gudang itu Aiyla bangs*t" ucap Bima emosi. Hampir saja dia berdiri dan menerjang Bianca kalau saja Dion yang ada di sampingnya tidak menahan pergerakan Bima.
" Sabar Bim, inget dia cewek" ucap Dion mencoba menenagkan Bima.
Kalau saja Bima tidak mengingat Bianca ini perempuan sudah dari tadi ia bogem wajah Bianca yang tanpa rasa bersalah padahal telah membuat adik kesayangannya sampai pingsan.
" Ka... Kakak jangan nuduh kalau ga punya bukti" ucap Bianca lirih. Nyalinya sudah benar-benar menciut sekarang.
" Yon tunjukin" ucap Bima pada Dion.
Dion langsung menunjukkan rekaman CCTV yang tadi dia dapat.
Deg
Bianca, Celine, dan Angel langsung pucat pasi.
" Lo mau nyangkal apa lagi? Disitu udah jelas kalo yang bawa Aiyla ke gudang itu temen lo, lo juga ada disana"
" Bianca, Celine, Angel kalian udah bener-bener keterlaluan, ga cuma sekali dua kali kalian ngelakuin hal kaya gini ibuk sampai bener-bener ga ngerti harus hukum kalian apa lagi. Bahkan, kalian udah pernah buat siswi keluar dari sekolah ini dua minggu lalu, dan sekarang kalian udah berulah lagi? Padahal baru hari ini kalian selesai di skors " ucap Bu Nilam sambil memijat keningnya.
" Ini surat panggilan untuk orang tua kalian" ucap Bu Nilam sambil memberikan surat kepada Bianca, Celine, dan Angel.
" Setelah ini kalian bersihkan semua toilet yang ada di sekolah "
" Buk, ga bisa gitu dong toilet di sekolah ini banyak. Ibu mau saya laporkan ke Daddy saya. Ibu ga lupa kan saya siapa" ucap Bianca langsung ngegas. Seketika dia lupa kalau Bima dkk sekarang sedang menatapnya dengan tajam.
" Itu ga sebanding sama apa yang udah lo lakuin sama adek gue bitch" ucap Bima penuh dengan penekanan.
" Aa... Dek kak Bima" ucap Bianca kaget.
" Iya, Aiyla adek gue, dan dengan beraninya lo dan temen lo ini bully dia. Kalau sampe terjadi apa-apa sama adek gue lo bakalan dapet yang lebih dari ini"
" Ma... Maaf kak kita ga tau kalau dia adik kakak" ucap Bianca, Celine,dan Angel bersamaan. Mereka langsung bersujud dan memohon ampun pada Bima.
Bima hanya acuh, dia sudah benar-benar emosi.
" Kalaupun dia bukan adik Bima, kalian ga berhak buat ngelakuin hal semacem tadi" ucap Dion.
" Iya kak, kita janji ga akan ngulang lagi" ucap Bianca.
" Tolong maafin kita kak, kalau sampe orang tua kita di panggil mereka pasti marah besar" ucap Angel sambil menangis.
" Seharusnya lo mikir gitu sebelum lo ngelakuin hal kaya tadi " ucap Bima.
" Kita cuma ikut Bianca kak, tolong maafin kita" ucap Celine.
Bianca diam-diam emosi dan menatap tajam Celine berani sekali dia menyalahkan Bianca.
" Terus kalo kalian disuruh Bianca buat terjun ke jurang kalian bakal ngikutin perintah dia"
Spontan Celine dan Angel langsung menggeleng.
" Sekarang jalankan hukuman kalian hari ini. Bima, Dion, Boby kalian juga kembali kelas dulu besok setelah orangtua mereka datang masalah ini kita selesaikan" ucap Bu Nilam.
" Baik, buk terima kasih " ucap Dion.
Bima, Dion, dan Boby langsung berdiri dan pergi keluar dari ruang Bk.
" Bianca, Celine, Angel kerjakan hukuman kalian. Nanti akan ibu cek, kalau belum selesai kalian belom boleh pulang " ucap Bu Nilam
Bianca, Celine, dan Angel langsung berdiri dan pergi untuk menjalankan hukuman mereka. Mereka sudah tidak bisa mengelak lagi.
Mencari dukungan dari ayahnya pun Bianca sudah tidak yakin, karena orang tua Bima adalah donatur utama di sekolah ini. Bianca pasti kalah telak jika memberontak.
Thanks uda mampir
Jujur, ga semangat bgt lanjutin cerita ini. Tapi, dah terlanjur ke publis jadi ya mau ga mau ttp update meski, semaunya. 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiyla & Alvaro's Story
Teen FictionJudul Awal : Aiyla & Alvaro's Story Alvaro Mahardika ketua geng motor Black Tiger yang terkenal dingin dan irit bicara. Selain ketua geng, Alva juga pembisnis muda yang sukses dan berwajah tampan. Namun, siapa sangka wajah rupawannya yang bak dewa n...