7

296 64 3
                                    

21.00pm

Wendy cukup sibuk di minimarket, dikarenakan ini adalah akhir pekan jadi begitu banyak pengunjung terutama anak sekolah yang memanfaatkan wifi di minimarket tersebut. Dia berharap shiftnya segera selesai dan rencananya tidak terganggu, dia bahkan sudah menyiapkan sebuah surat yang dia tulis sendiri serta memesan sebuket bunga untuk diberikan pada Winter.

Pandangan Wendy teralihkan saat sedang melayani pelanggan, dia melihat Irene berdiri di depan minimarket. Irene hanya berdiri diam memperhatikan Wendy yang sedang bekerja, wajahnya terlihat sembab dengan mata yang basah.

 Irene hanya berdiri diam memperhatikan Wendy yang sedang bekerja, wajahnya terlihat sembab dengan mata yang basah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"apa yang dia lakukan ?" Wendy bertanya dalam hati.

"terima kasih ya..." ucap pelanggan membuat Wendy tersentak.

"aah terima kasih kembali" Wendy menundukkan tubuhnya.

Ponselnya berdering, dia kemudian meraih ponsel di sakunya. Terlihat nama Irene memanggil, dia lalu menoleh lagi melihat Irene yang sedang mencoba untuk menghubunginya. Dengan ragu dia kemudian menjawab telepon dari Irene.

Wendy : ada apa ?

Irene bisa melihat wajah Wendy tanpa ekspresi ketika menjawab teleponnya.

Irene : Wendy-ssi, apakah benar-benar tidak ada kesempatan untukku ?

Wendy terlihat menoleh melihat Irene yang masih berdiri di luar, dia menatap Irene dalam-dalam dari balik kaca minimarket.

Irene : tolong jawab aku

Wendy : iya, tidak ada kesempatan untukmu, jadi aku mohon padamu untuk tidak mengikuti dan menggangguku lagi

Irene menghela nafas, airmatanya ingin jatuh sekali lagi tapi dia tahan sebisa mungkin.

Irene : baiklah, aku mengerti. Aku akan menyerah sekarang walaupun itu sangat sulit bagiku, aku akan menuruti permintaanmu

Wendy : itu bagus !

Wendy menutup teleponnya, kedua tangannya bergetar tidak mengerti dengan apa yang dia rasakan sekarang. Sepertinya dia memang benar-benar sakit dan tidak seharusnya pergi bekerja. Sekali lagi dia melihat ke arah Irene, Irene kemudian tersenyum mencoba menahan airmatanya. Setelah itu, dia pergi dari minimarket.

Wendy menjatuhkan tubuhnya ke lantai, dia masih gemetar dan mencoba untuk menenangkan diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wendy menjatuhkan tubuhnya ke lantai, dia masih gemetar dan mencoba untuk menenangkan diri. "tidak Wendy, kamu tidak boleh menghancurkan rencanamu malam ini. Seharusnya kamu senang karena Irene tidak akan mengganggumu lagi" ucap Wendy pada dirinya sendiri.

=====wenrene=====

Irene menghentikan langkahnya dan terduduk menangis lagi sejadi-jadinya, Wendy benar-benar tidak menginginkan keberadaannya. Akhirnya dia harus mengalah dan berhenti, dia sudah melakukan kesalahan dengan terus mengganggu Wendy. Orang yang lalu-lalang memperhatikannya dan dia tidak peduli tetap menangis meluapkan segala kesedihannya.

Sampai akhirnya, Wendy yang berjalan menuju rumah Winter melihat Irene menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampai akhirnya, Wendy yang berjalan menuju rumah Winter melihat Irene menangis. "waaah, dia benar-benar merepotkan !" ucap Wendy.

Wendy kemudian berjalan mendekat, Irene bahkan tidak sadar dengan keberadaan Wendy yang sedang berdiri di belakangnya.

"bangunlah dan berhenti menangis, orang-orang membicarakanmu sejak tadi" ucap Wendy.

Suara Wendy membuat Irene terkejut dan dengan spontan berhenti menangis. Irene berdiri kemudian berbalik, airmatanya benar-benar tidak bisa dia bendung dan menangis di hadapan Wendy. Dia melihat sebuket bunga di tangan Wendy, wanita itu bahkan enggan menatap wajahnya.

"pulang dan menangislah di rumah" ucap Wendy kemudian berjalan melewati Irene.

"Wendy-aah..." ucap Irene dan membuat langkah Wendy terhenti.

"aku tanya sekali lagi, apakah benar tidak ada kesempatan untukku ?" tanya Irene yang masih tidak puas dengan jawaban Wendy, dia masih berharap ada celah di hati Wendy untuk melihat dirinya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JAR OF HEARTSWhere stories live. Discover now