8

304 63 0
                                    

Wendy menghela nafas kemudian berbalik dan berjalan mendekat, dia menatap Irene dengan wajah kesal sembari mengepalkan tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wendy menghela nafas kemudian berbalik dan berjalan mendekat, dia menatap Irene dengan wajah kesal sembari mengepalkan tangannya.

"apakah kamu tidak mengerti ?" tanya Wendy.

"apakah kamu tahu bahwa apa yang kamu lakukan selama ini sudah sangat-sangat mengganggu ?" tambah Wendy, suaranya meninggi dia benar-benar marah kali ini.

"tapi, aku sangat mencintaimu" ucap Irene terisak.

"mencintaiku ? bagian mana yang kamu maksud mencintaiku ? apakah kamu tidak pernah berpikir dengan apa yang sudah kita jalani selama 3 tahun kemarin ? iya benar kita menjalin hubungan, aku menuruti semua keinginanmu untuk menjalin hubungan secara diam-diam tanpa ada seorangpun yang tahu, kita membuat komitmen untuk berpisah secara baik-baik dan mengakhiri hubungan pada bulan Desember tahun lalu, tapi kamu memutuskan hubungan 3 bulan sebelumnya dan jelas kamu yang melanggar komitmen itu !!! Apakah kamu pernah berpikir bahwa kita memang  benar-benar saling mencintai ? aku rasa kita hanya berakting !!!" Wendy marah berteriak di depan wajah Irene.

"bahkan kamu tidak pernah memikirkan perasaanku, bagaimana sakitnya aku ketika di saat aku benar-benar mencintaimu tapi kamu memutuskan hubungan secara sepihak !!!" tambah Wendy.

"aku menyesal, aku sangat menyesal dan aku ingin memperbaikinya" ucap Irene yang tidak berhenti menangis.

"kamu sudah seenaknya mempermainkan perasaanku Irene-ssi !!! dengan mudahnya kamu bilang bahwa kamu menyesal dan ingin memperbaiki !!! yang seharusnya menyesal itu aku karena terlalu bodoh mengikuti permainanmu !!! sahut Wendy.

Irene tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa menangis menyesali segalanya. Dia memang sudah melakukan kesalahan karena sudah seenaknya mengendalikan hubungan selama 3 tahun, dia tidak pernah memikirkan perasaan Wendy yang begitu tulus mencintainya dan mengiyakan segala kemauannya.

 Dia memang sudah melakukan kesalahan karena sudah seenaknya mengendalikan hubungan selama 3 tahun, dia tidak pernah memikirkan perasaan Wendy yang begitu tulus mencintainya dan mengiyakan segala kemauannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"pulanglah dan lupakan aku. Aku sudah memaafkanmu, kamu dan aku adalah masa lalu" ucap Wendy.

Irene mengusap airmatanya dan menghela nafas yang tersengal di tenggorokan.

"Wendy-ssi, bolehkah aku memelukmu untuk terakhir kali ?" pinta Irene.

Amarah Wendy yang mulai mereda menatap Irene dengan iba, bagaimanapun juga Irene pernah mengisi hatinya dan kenangan selama 3 tahun bersamanya tidak bisa dia lupakan begitu saja. Dia berjalan mendekat kemudian memeluk Irene dengan hangat, airmatanya pun hampir menetes tapi dia tahan sekuat tenaga.

"terima kasih, terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk melihatmu. Terima kasih sudah mau memelukku, aku tidak yakin apakah aku bisa melupakanmu tapi aku tidak akan pernah membencimu. Kali ini aku akan menjauh darimu dan berusaha untuk tidak bertemu denganmu, jika aku melihatmu aku akan memalingkan wajah dan menganggap bahwa aku tidak mengenalmu" ucap Irene yang airmatanya kembali mengalir membasahi baju Wendy.

 Kali ini aku akan menjauh darimu dan berusaha untuk tidak bertemu denganmu, jika aku melihatmu aku akan memalingkan wajah dan menganggap bahwa aku tidak mengenalmu" ucap Irene yang airmatanya kembali mengalir membasahi baju Wendy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia kemudian melepaskan pelukan Wendy, menatap Wendy dengan senyum.

"aku pergi..." ucap Irene.

Mereka berdua pergi meninggalkan tempat itu dan berjalan berlawanan arah.

=====wenrene=====

Wendy sampai di depan rumah Winter lalu meneleponnya.

Winter : Wendy-aah, apakah kamu jadi mampir ke rumah ?

Wendy : Minjeong-aah, maafkan aku. Sepertinya aku tidak jadi mampir ke rumahmu. Aku membantu rekan kerjaku karena minimarket ramai sekali malam ini dan sepertinya akan pulang dini hari.

Winter : benarkah ? apakah kamu baik-baik saja ? bukankah kamu bilang bahwa kamu tidak enak badan ?

Wendy : sudah lebih baik, aku sudah meminum vitamin tadi. Aku minta maaf, aku akan mampir besok.

Winter : tidak apa-apa, jangan terlalu lelah bekerja ya...

Wendy : iya, kamu juga jangan tidur larut malam

Wendy menutup teleponnya, dia memandang ke jendela kamar Winter. Dia mengurungkan niatnya untuk mengutarakan perasaannya setelah kejadian malam ini, dia harus kembali menata ulang mood-nya agar rencananya sempurna.

 Dia mengurungkan niatnya untuk mengutarakan perasaannya setelah kejadian malam ini, dia harus kembali menata ulang mood-nya agar rencananya sempurna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JAR OF HEARTSWhere stories live. Discover now