Ch 3

690 84 7
                                    

.

.

.

Di sekitar sungai itu banyak bebatuan warna putih keabuan dan pepohonan yang tumbuh subur.

"Wah tempat yang indah, rasanya menenangkan."

Ichi, "Baiklah, [Your Name], kau cobalah bidik pohon pisang yang bejarak 5m disana, tepat di tengah batangnya."

"Pohon pisang? Pohon pisang di dekat sungai? Aneh aku baru ini menemuinya di sekitar sini. Apa ranting ini bisa menancap disana? Kelihatannya rantingnya lebih rapuh daripada batang pohon pisang itu."

"Alirkan cakramu sampai di ranting itu maka akan bisa memperkuatnya."

[Your Name] pun mencoba melakukan apa yang dikatakan Ichi dan saat dia mencoba melemparnya sambil melihat sasaran, tanpa diduganya, ranting itu benar tertancap di batang pohon pisang itu. [Your Name] kegirangan mengetahui dia benar-benar bisa melakukannya.

"Wow aku bisa melakukannya, aku benar-benar bisa melakukannya, Ichi. Apa aku tepat sasaran?"

"Iya, aku saja terkejut kau benar-benar tepat sasaran. Kalau begitu selanjutnya kau bidik daun itu."

Ichi menunjuk daun pohon yang cukup lebar yang terayun karena diterpa angin di sekitar sungai. Pohon dimana daun itu menggantung berjarak sekitar 7m.

"Maksudmu daun yang berjarak 7m dan bergerak itu?"

"Iya."

"Apa aku bisa, jaraknya lebih jauh ya meskipun hanya 2m tapi itu objek bergerak."

"Apa? Apa jangan-jangan kau tidak yakin dengan kemampuanmu sendiri? Aku memintamu untuk membidik itu karena aku cukup yakin kalau kau bisa."

"Baiklah...aku akan mencobanya."

[Your Name] menarik nafas dalam dalam dan mencoba fokus membidik sasaran yang sudah ditentukan. Saat dia merasa sudah pas untuk melempar, dia pun langsung meluncurkan ranting yang sudah diambilnya dari batang pohon pisang tadi dengan cara yang sama. Meskipun tidak menduga dan tidak yakin seratus persen dengan dirinya sendiri, sasarannya tepat dan rantingnya menembus daun itu menyisakan lubang berukuran ranting yang dilempar [Your Name].

Kali ini bukannya kegirangan, [Your Name] justru merasa tidak percaya dengan yang dilakukannya, berkebalikan dengan Ichi yang memberikan pujian ringan padanya.

Ichi, "Sudah kukatakan kalau kau bisa melakukannya kan, [Your Name]."

"...Aku senang sih aku bisa membidiknya dengan tepat, tapi aku tidak percaya aku bisa membidik objek sejauh 7m dan bergerak."

"Kenapa kau meragukan dirimu sendiri. Sudahlah ayo kita lanjut lagi. Berikutnya kau bidik daun yang hanyut itu."

[Your Name] melihat arah jari telunjuk Ichi dan dia melihat ada daun hijau kekuningan berukuran sedang yang hanyut terbawa arus sungai yang tenang. Mereka berdua berdiri kurang lebih 5m dari tepi sungai, dan daun itu masiih terhanyut 5m dari arah hulu.

"Kau bercanda?'

Ichi, "Aku serius. Cepat lakukan atau daun itu keburu hanyut."

"Kurasa metodemu mengajari agak aneh."

Ichi, "Aku mengajaraimu cepat karena kemampuanmu sanggup, sudah jangan banyak bicara, lakukan sekarang."

[Your Name] sebenarnya masih merasa ragu tapi dia tetap mencoba melakukannya. Ichi sudah menyiapkan ranting baru untuknya karena ranting yang sebelumnya menembus daun yang berayun di pohon sudah bercampur dengan ranting lainnya dan akan memakan waktu untuk mencari ranting itu. [Your Name] mengambil ranting baru itu dari tangan Ichi dan memfokuskan pandanganya pada daun yang terhanyut arus sungai.

Dou Sureba Ii, Sasuke... [Uchiha Sasuke x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang