11 [Fin]

762 51 5
                                    

WARNING!!
Sasuke agak OOC

.

.

Sasuke berjalan mendekati keduanya, tapi Ao yang bisa merasakan ada seseorang yang mendekat pun terbangun dan langsung berposisi siaga untuk menjaga [Your Name] yang masih tertidur. Meskipun Ao tau yang datang adalah Sasuke, dia tetap tidak menurunkan kesiagaannya, justru lebih menajamkan pandangannya pada Sasuke dan mendesis ke arahnya. Merasakan itu, Sasuke berhenti melangkah sejenak sebelum melanjutkan mendekati [Your Name]. Mengulurkan tangannya, belum sampai menggapai [Your Name], Ao menggigit tangan Sasuke membuat laki-laki itu menarik tangannya dan membuat jarak satu meter dari mereka berdua kemudian berlutut.

Dengan wajah datarnya, Sasuke menatap lurus Ao yang masih menatap tajam padanya, "Ao, kurasa aku mengerti kenapa kau marah padaku, tapi aku perlu bicara dengan [Your Name]. Aku tau kau sudah bangun, kau tidak perlu berpura-pura lagi, [Your Name]."

[Your Name] mengintip dengan satu matanya sebelum perlahan membuka kedua matanya dan menatap Sasuke dengan alis bertaut, "Ao, cukup." Ao pun mundur mendekatkan diri pada [Your Name] meskipun dia tetap menjaga pandangannya pada Sasuke. Rupanya gadis itu sudah terbangun saat Ao menegang dan mendesis pada Sasuke yang datang menghampiri mereka.

"Apa yang mau kau bicarakan?" ucap [Your Name] sambil memalingkan wajahnya ke samping.

"...Beberapa waktu lalu aku bertanya pada Karin soal bunga ini, dan aku baru sadar kenapa kau bertanya seperti itu padaku saat itu," ucap Sasuke seraya mengeluarkan bunga iris biru yang sudah layu dan hampir mengering, tapi warna biru yang masih terlihat jelas pada bunga itu membuat [Your Name] melirik ke arah Sasuke.

"Eh kenapa bunga pemberian bibi waktu itu ada di tangan Sasuke?? Apa terjatuh saat malam itu..." pikir [Your Name] sekilas yang kemudian memalingkan pandangannya sekali lagi. Sasuke pun melanjutkan bicaranya.

"Aku tidak akan memintamu untuk mempercayaiku karena aku tau aku tidak berhak mendapatkan kepercayaanmu sekarang, semua ini salahku. Meskipun aku sudah meminta maaf padamu malam itu tapi kurasa kau masih kurang puas dengan apa yang kulakukan." [Your Name] tidak bergeming atau beralih menatapnya, gadis itu justru terlihat semakin mengerutkan alisnya dan mengepalkan tangannya. "...Jyugo dan Suigetsu membantuku menyadari salahku, bahkan aku teringat tempat ini berkat mereka juga...Aku salah, [Your Name], aku tidak pernah memperhatikanmu dengan baik padahal kau selalu ada di dekatku dan melakukan semuanya mendahulukan kepentinganku dulu. Tentang Akabara juga, aku sadar kalau aku terlalu sering bersamanya karena nasib kami yang tidak jauh berbeda."

Nama Akabara yang disebut Sasuke membuat [Your Name] mengalihkan tatapannya pada Sasuke meskipun kepalanya masih cuek dengan alis bertaut.

"Tapi setelah berpisah lama dengan Akabara dan hanya sesekali bertemu atau bertukar surat dengannya, tidak ada perasaan khusus yang kurasakan padanya, dia tidak lebih dari seseorang yang dekat denganku seperti keluarga. Berbeda denganmu, entah kenapa saat kau menangis karena kejadian yang berhubungan dengan kakakmu, dadaku terasa sesak dan perasaan bersalah muncul di diriku. Awalnya kurasa itu hanya perasaan bersalah sekilas, jadi aku tidak terlalu memikirkannya dan langsung menghapus perasaan itu. Tapi saat aku melihat keadaanmu selama kau di Konoha bersama Naruto, aku hampir tidak bisa menahan perasaanku untuk mendekatimu saat itu juga dan aku merasa sangat menyesal karena aku tidak bisa melakukan itu."

"Eh? Sasuke mengamatiku selama aku di Konoha bersama Naruto? Apa sejak awal? Atau terkadang? Aku sama sekali tidak menyadarinya..." pikir [Your Name] yang kini berekspresi heran dengan apa yang dikatakan Sasuke.

"Jadi, [Your Name], aku ingin kau tau perasaanku terhadapmu berbeda dengan apa yang kurasakan pada Akabara."

Pergerakan Sasuke selanjutnya membuat [Your Name] sangat terkejut hingga kepalanya sekarang menghadap lurus pada Sasuke dengan ekspresi tercengang di wajah gadis itu. Bagaimana tidak, [Your Name] seperti itu karena Sasuke mengulurkan serangkai bunga forget me not warna biru yang diambilnya dari taman bunga yang mengelilngi mereka itu, dan [Your Name] tau arti dari bunga itu. Dia masih terdiam menunggu Sasuke menyelesaikan kalimatnya, "Jujur saja aku baru kali ini merasakan hal seperti ini jadi aku sendiri kurang yakin apa yang kurasakan ini sama dengan yang kau rasakan, tapi satu hal yang pasti aku selalu merasa sakit saat melihatmu menangis, tapi kau justru lebih bergantung pada Naruto, dan hal ini tidak aku rasakan pada Akabara."

Dou Sureba Ii, Sasuke... [Uchiha Sasuke x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang