PROLOG

812 111 26
                                    

"Sayang..."

"Iya sayang, kenapa?"

"Ehm, itu...aduh gimana ya?"

"Bilang aja sayang, ada apa?"

"A-aku hamil, Yang"

Wanita berumur 28 tahun tersebut mendekati suaminya sembari memberikan testpack yang sedari tadi ia sembunyikan dibelakang punggungnya. Melangkah perlahan memasuki ruangan kerja sang suami dengan perasaan gugup.

Sang suami melotot tak percaya dengan apa yang ia lihat di benda putih kecil tersebut.

"Ya ampun sayang! I-ini beneran? K-kamu hamil...lagi?" Ucapnya setelah melihat dua garis di benda tersebut.

Sang istri mengangguk kaku. Terdengar suara hembusan nafas dari si suami.

"Tujuh bayi aja udah bikin pusing, malah nambah lagi" gumamnya sembari memijit pelipisnya.

"Mama... Mama..." Seorang bayi laki-laki berumur 4 tahun datang sembari membawa buku gambar dan crayon-nya. Diikuti tiga adik kembarnya dibelakang.

"Pah... Bumbum" Setelahnya datang pula bayi laki-laki berumur 2 tahun dengan sebuah mobil mainan ditangannya.

Dua orang dewasa tersebut berjalan mendekati anak-anak mereka yang sedari tadi memanggil.

"Maaf nyonya, baby Juan dan baby Valen dari tadi nangis terus. Kita tidak tau mereka kenapa?!" Dua orang baby sitter berjalan tergesa-gesa menuju sang nyonya berada.

Mendengar itu, sepasang suami-istri tersebut langsung berlari ke kamar bayi kembarnya berada.

***

Di kamar yang berisi ranjang para bayi tersebut terlihat dua bayi laki-laki dan perempuan berusia 1 tahun tengah menangis. Entah apa yang bayi kembar itu tangiskan.

"Cup cup cup... Baby Juan sama baby Valen kenapa? Ada yang sakit?" Perempuan tersebut mulai menggendong bayi perempuannya, sedangkan sang suami menggendong bayi laki-lakinya.

"Kayanya mereka takut punya adek deh sayang" sahut sang suami yang tengah sibuk mengelus-elus punggung sang bayi.
















Lanjutkah atau tidak?

THE SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang