thanks, je

192 43 0
                                    

"Minum dulu, Li

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Minum dulu, Li." Hyunjin menyodorkan air mineral pada Lia yang masih betah duduk di kursi depan minimarket.

Air matanya sudah mengering, namun hatinya masih terasa sesak. Mungkin sudah lebih dari satu jam ia duduk disini, dan berakhir menghubungi Hyunjin untuk menemaninya.

Hyunjin menghela napasnya melihat Lia mengabaikannya. "Gue nggak tau masalah lo apa, tapi gue bakal nemenin lo sampe lo tenang. Silahkan kalo lo mau cerita, gue dengerin."

"Je, lo pernah diem-diem suka sama orang nggak?" tanya Lia tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.

"Pernah, bahkan sekarang gue lagi ngalamin itu. Gue suka dia, dianya suka orang lain." Hyunjin tersenyum getir mengingat kisah cintanya.

Lia melirik ke arah Hyunjin sebentar kemudian kembali menatap jalanan. "Sakit ya, Je. Apalagi kalo orang yang kita suka malah pacaran sama temen deket kita sendiri."

"Li? Maksud lo—" Belum sempat Hyunjin menyelesaikan kalimatnya, Lia lebih dulu menyahuti.

"E-enggak, itu cuma misal."

Hyunjin terkekeh sejenak. "Ya gitu deh resikonya. Kalo nggak cepet-cepet jujur ya siap-siap aja sakit hati, cemburu nggak jelas. Ditolak emang sakit sih, tapi lebih sakit lagi kalo nggak punya kesempatan buat ditolak gara-gara orangnya udah punya pacar duluan."

Lia merasa tertohok atas ucapan Hyunjin. Tapi semua itu memang benar, begitulah resikonya mengagumi dalam diam.

"Lia, happy birthday."

"Hah?"

"Tinggal satu jam lagi lo ultah, Li. Lupa?"

Lia menepuk keningnya sendiri. Saking lamanya bersedih, ia sampai melupakan ulang tahunnya sendiri. Tangan Hyunjin terulur untuk mengusak rambut Lia dengan pelan.

"Udah jam sebelas malem. Ayo pulang, gue anter."

Gadis Choi itu mengangguk, berdiri kemudian duduk di jok belakang motor Hyunjin dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar temannya itu. Terlalu lama menangis membuatnya mengantuk.

"Thanks, Je," ucapnya singkat.

Walaupun samar-samar, Hyunjin masih bisa mendengarnya. "Sama-sama, Li. Kalo butuh temen curhat, bilang aja ke gue."

Julia and July ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang