Kantin sudah dipenuhi beberapa murid yang siap untuk menukarkan uang mereka dengan makanan yang tersedia. Begitupula dengan takumi yang duduk sendiri di meja pojok khusus untuk anak cupu. Takumi melamun, makanan didepannya tak disentuh, Tatapannya ntah kemana.
Dia berfikir tentang hal yang sudah terjadi kemarin, tiba-tiba saja Ren menghampirinya di lokasi pemotretan. Dan sialnya Ren tau tentang dirinya yang menjadi partner ONS Ren malam itu. Terbesit fikiran, darimana bisa Ren tau tentang pemotretan itu. Apakah Ren salah satu penggemarnya. Hahaha itu fikiran yang sangat konyol. Tanpa sadar takumi menggelengkan kepalanya tanda tak setuju akan fikiran ngawur itu.
Sedangkan disisi lain, Ren sedang menatap Takumi dari tempat duduknya. Ada perasaan aneh ketika melihat pemuda cupu itu yang menggeleng ntah karna apa.
Lucu.. Pikirnya
Eh apa? Lucu? Mungkin matanya sedang kelilipan. Ya benar, Mana mungkin pemuda cupu yang sedang diperhatikannya itu lucu. Hah sungguh tidak masuk akal. Takumi kan pelayan-nya, ngomongin tentang pelayan Ren jadi teringat sesuatu.
Pemuda manis itu tak mengetahui jika ada yang menghampirinya dengan aura angkuh andalan orang itu. Sedangkan murid-murid yang lainpun melihatnya dengan tatapan iba akan apa yang terjadi setelah orang itu sampai ke meja Takumi.
"Woi babu."Tak ada jawaban, Ren geram lalu menggebrak meja Takumi.
Bruakk
"Anj*.."
"Bisa ngumpat juga lu ternyata."
Takumi menoleh ke asal suara dan mendapati Ren berdiri dengan melipatkan tangannya didepan dada.
Sialan -tkmi
"Ano, Ren-kun..."
"Ikut gua." Setelah mengucapkan itu Ren menarik tangan Takumi meninggalkan kantin beserta makanan yang belum dimakan oleh sang pemilik.
Takumi menurut, sedikit berlari untuk menyamai jalan Ren. Tangan yang dicekal terlalu kencang membuatnya meringis tertahan. Sesampainya ditempat tujuan yaitu rooftop, Ren menghempaskan tubuh Takumi ditembok, mendekati perlahan sehingga menyisakan jarak 3cm. Takumi tak berani menatap mata Ren, dia hanya bisa menunduk menatap dada bidang milik pemuda tampan dihadapannya itu.
Ren memegang dagu Takumi mengarahkan wajah pemuda cupu itu untuk menatapnya.
"Kemana."
Takumi menatap Ren takut-takut. Dia tidak mengerti apa yang diucapkan Ren barusan.
"G-gomen maksudnya?."
"Kemaren. kemana." Ujar Ren penuh intimindasi matanya menatap tajam Takumi kemudian turun kebibir milik pemuda cupu itu
"S-sakit." Cicit Takumi pelan
"Kali ini lu lolos, sepulang sekolah tunggu gw di parkiran. Dateng kalau sudah tidak ada murid disekolah."
"Tap-"
"Gak terima penolakan." Setelah mengucapkan itu Ren pergi meninggalkan Takumi begitu saja. Sedangkan Takumi merosot kebawah menetralkan detak jantungnya.
"Ren sialan." Takumi berjalan menuju tepi rooftop, memegang dinding yang hanya sebatas dadanya. Menarik nafas perlahan lalu...
"REN BANGSAT, SIALAN, KENAPA LU GANGU GUA TERUS SI ANJING, EMANG NGGAK ADA YANG LAIN APA HAH." Tanpa Takumi sadari ada seseorang lagi yang berada di sana. Orang itu mengernyit bingung karna mendengar suara berisik ketika dia sedang tidur. Berdecak kesal seraya mencari asal teriakan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Partner// Renkumi
FanfictionKisah pemuda manis bernama kawanishi takumi yang berperan sebagai fake nerd di sekolahnya. Suatu malam di mana dia pergi ke club terkenal di jepang tak disangka dia akan menemukan kawashiri ren yang ternyata adalah pembully sadis di sekolahnya. buka...