suspect

59 15 16
                                    


"Apa? Jimin mengajak Eunhye bertemu?" tanya Taehyung dalam hati.
.
.
.

Jimin baru tahu Eunhye bekerja malam juga.

"Kau bekerja di malam hari? Dimana? Bar malam?"

Mata Eunhye memutar ke atas. pekerjaan malam bukan hanya di bar malam saja.

"Aku menjaga mini market."

Jimin terkejut, "Oh, dimana? Kalau begitu kita bertemu di sana."

Eunhye tampak menimbang, memangnya ada urusan serius? sampai ingin bertemu malam-malam.

"Aku bekerja jam 10 malam, apa kau masih ingin menemuiku jam segitu?"

Taehyung penasaran, langsung menempelkan telinganya pada ponsel yang ada di telinga kanan Eunhye, ikut menunggu jawaban Jimin.

"Ya, akan ku tunggu kau sampai selesai bekerja." Jawab Jimin.

Taehyung menganga dan kembali ke posisi semulanya, tidak menyangka Jimin akan melakukan hal itu.

"Wah, keras kepala juga kau ya." jawab Eunhye.

Jimin tertawa menanggapi, "Jadi dimana kau bekerja?"

Mata Eunhye bergerak menatap mata Taehyung. Taehyung menunggu jawaban Eunhye, ia penasaran apakah Eunhye akan menjawab atau tidak.

Eunhye bingung mau jawab apa, karna tidak enak dengan Taehyung. Tapi sepertinya Jimin ingin menyampaikan hal penting, sampai rela menemuinya walau sudah larut.

"Aku.."
"Bekerja di.." Eunhye sangat bingung.

Taehyung menaikkan alisnya menunggu dengan tidak sabar, dan menggelengkan kepalanya. Memberi sinyal pada Eunhye untuk tidak memberi tahu Jimin dimana dia bekerja.

Tapi Eunhye malah mengangguk tidak setuju dengan perintah Taehyung.

"Aku bekerja di mini market dekat taman kota." akhirnya keluar juga kata kata itu.

Taehyung melemas mendengarnya, Eunhye tega mengatakan itu di depannya. Raut wajahnya Taehyung menunjukan bahwa dirinya tidak suka, tapi ia menyuap makanannya, sudah tidak peduli dengan kelanjutan percakapan mereka berdua.

Jimin tersenyum sebelum menjawab.

"Baiklah, aku akan datang nanti. Sampai jumpa."

Sambungan terputus.

Eunhye menutup matanya, tidak ada suara dari Taehyung, sudah di pastikan dia marah. Matanya melirik Taehyung yang sedang makan mebelakangi Eunhye.

"Ah ayolah, apa buruknya berteman dengan temanmu juga, Tae."

"Dia bukan temanku!" jawab Taehyung cepat.

"Kalau begitu, mulailah berteman, jadi kita berteman bertiga." ide macam apa.

"Tidak mau." ucap Taehyung dengan mulut penuh nasi.

Eunhye hanya menghela napas, dan melanjutkan makannya saja, di biarkanya Taehyung merajuk sendiri, nanti juga berbaikan dengan sendirinya.

Malam sudah menunjukan pukul 20.45 tandanya Eunhye harus berangkat kerja, dia tidak ingin terlambat.

Di jalan, Eunhye memainkan ponselnya melihat-lihat apakah barang yang ia jual sudah ada yang membeli atau belum. Di belakangnya ada seorang pria yang membuntuti, dengan langkah gontai dan raut wajah kesal. Taehyung, ia tidak bisa tenang sejak Jimin bilang akan menemui Eunhye, jadi ia memutuskan untuk ikut menemani Eunhye bekerja.

Memang berlebihan sekali cemburunya, padahal bukan kekasihnya tapi sudah sangat posesif. Mungkin karna Taehyung sudah menahannya dari lama, tapi ia tidak berani mengakuinya.

MY TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang