📌0.5📌

3 4 6
                                    

⬇️⬇️
Kalian baca chapter ini sambil

Rebahan?
Dengerin musik?
Sambil ngemil?

Siap ramaikan setiap paragraf?!!!
🍑Happy Reading🍑

Aku dan Vian sekarang berada ditengah rumah berhantu, aku menantang dirinya untuk mencoba permainan ini ekstrim sekali.

"Apa kau tidak takut?" Tanyaku pada Vian.

"Untuk apa? Mereka hanya halusinasi, aku tak akan percaya sebelum hantu itu benar-benar ada," lagi-lagi diriku dibuat diam seribu bahasa olehnya.

Memang ya anak berpendidikan tinggi beda!

Kami masih terus menyusuri setiap lorong rumah hantu ini, sampai seketika sebuah tangan menakuti diriku sontak diriku terkejut lalu memeluk Vian.

Bodoh! Sudah tau diriku takut malah menantang Vian untuk masuk!

Aku tersadar memeluk Vian, segera menyingkir tetapi rambutku tersangkut dikancing kemejanya.

"Aduh...nyangkut!!" Aku berusaha menarik rambutku dari kancing kemeja Vian.

"Bodoh! Jangan bergerak biar ku saja yang melepasnya!" Ucap Vian lalu mendekat.

Ini kejadian kedua kalinya yang membuat jantungku olahraga. Jarak antara kami juga bukan main-main lagi hanya tinggal sepetak saja.

"Eh maaf mba mas, ngga sengaja saya lihat mba mas nya lagi mesra-mesraan. silakan dilanjut..." Ucap salah satu kru rumah hantu ini.

Shit! Ternyata ada yang melihat kejadian ini memalukan. Ayolah diriku sudah merutuki nasib hari ini sial sekali.

"Sudah biar aku saja!" Diriku menarik paksa rambut yang menyangkut dan menyebabkan rambutku rontok.

Aish..., Sudahlah yang penting terbebaskan!

Aku berjalan menuju pintu keluar, aku tidak akan masuk kedalam sana kapan pun juga. Disisi lain Vian nampak acuh dan tidak peduli ia berjalan mengikuti diriku dari belakang.

Malam semakin larut, aku dan Vian berada di sebuah restoran untuk mengisi perut kami. Ku lihat jam di lockscreen hpnya menunjukkan pukul 20.30 malam.

"Lebih baik langsung pulang saja, besok aku ada kelas."

"Aku tau kau lapar dan menahan itu daritadi."

Lihat sekarang dia seakan-akan mengetahui secara detail diriku!

*****

Aku menguap lebar mengumpulkan nyawaku agar terisi. Mataku menatap kearah jendela, sudah pagi ternyata. Gumam ku.

Ku meraih hp yang ku geletak diatas meja, waktu menunjukkan pukul 08.00. aku bangun lalu bergegas kebawah membuat sarapan, kebiasaan ku sarapan dulu baru mandi.

Didapur aku mengambil 2 roti lalu mengoleskan selai diatasnya. Setelah itu ia mengambil kotak seliter susu UHT lalu dimasukkan kedalam gelas.

Hari ini masuk kelas siang, sebenarnya diriku ingin bolos. Hari ini entah kenapa diriku malas dan hanya ingin tiduran seharian di apartemen.

Selagi makan roti, diriku menyempatkan membuka laptop melihat deadline sekedar mengecek barang kali ada kesalahan penulisan. Sebuah notif masuk dari hp, ada seseorang yang mengirim pesan singkat kepadaku.

Vion

Memiliki waktu?
Gue mau ngomong sesuatu!
Penting!

Lovie

Bisa, sepulang kelas.
Sekitar jam 12 siang!

Vion

Ketemuan di cafe dekat kampus.
See you...

Ku menaruh kembali hp diatas meja, lalu melanjutkan sesi sarapan ku yang tertunda. Lalu bersiap-siap ke kampus, tidak masalah dateng pagi artinya mahasiswa rajin.

Diriku berjalan menyusuri jalanan ibu kota, sempat mampir membeli sebuah cup kopi. Pagi ini entah kenapa aku mengantuk dan terjadilah mampir ke caffe.

"Vi! Lovie!!!" Teriak seseorang dibelakang ku sambil berlari. Aku mendengus kesal.

Sekarang dihadapan ku berdiri sang Keyla terhormat, Queen alias princess abal-abal.

"Apa?" Tanyaku sambil melanjutkan perjalanan.

"Gimana kemarin?" Aku mengerutkan kening, "kemarin apa?" Keyla menggelengkan kepalanya.

"Lu bego ya Vi, kemarin itu gua suruh elo bilang ke kak Vian kalo gue suka ama dia!" Aku manggut-manggut saja.

"Ihhh jadi gimana?" Aku menoleh, "gimana apanya sih?" Keyla benar-benar gemas dengan Lovie.

"Elo udh bilang? Gituloh maksud gue Vi, peka dong peka!!"

"Udah..." Keyla menatapku. "Dia jawab apa Vi?"

"Dia ngga mau pacaran, apalagi jadian Ama elo," ucapku sedikit dilebih-lebihkan.

Keyla membulatkan matanya, "serius Weh... Ngga mungkin kak Vian langsung to the point!"

"Tapi buktinya dia bilang gitu kok," dengan santainya ku berjalan meninggalkan Keyla yang ku rasa masih shock.

"Eh bego! Lu mau nipu gua kan!!!!" Teriak Keyla lalu mengejar ku yang sudah lari menjauh.

"Hahaha... Makanya pacaran Mulu yang dipikirin! Rasain tuh makan tah tipu-tipu dari gue!!" Ucapku disertai tawa kencang.

"Sialan sini Lo!!!"

"Kejar aja kalo bisa key!" Ucapku sambil menjulurkan lidah.

Aku berlari menghindari Keyla yang sudah mengamuk. Aku berlari tidak fokus kedepan melainkan kebelakang melihat ekspresi wajah Keyla yang lucu saat marah. Namun seketika....

Bugh!

Shit! Diriku menabrak seseorang. Dan kopi yang ku pegang mengenai bajunya. Sial! Bisa-bisa disuruh ganti biaya loundry atau harga bajunya?

******

#CUAPCUAPAUTHOR

SATU KATA BUAT

VIAN?

LOVIE?

KEYLA?

VOTE AND KOMEN TEMAN:')

BERHARGA BANGET BUAT AKU VOTE KALIAN ITU HIKS.... MAKASIH YANG UDAH VOTE DAN SETIAP NUNGGU PART INI.

Ada yang nanya katanya "ini cerita Sikembar tapi kenapa peran utamanya cewe?"

So buat kalian yang berpikir begitu juga, gini aku buat chapter ini tentang kehidupan cewek yang disukai cowo kembar nanti ada juga kok part khusus Sikembar nya cuma disini aku mau nge-feel dulu biar kalian nambah semangat bacanya.

Dan entar bakal aku buat bumbu khas unyu-unyu kisah kuliah, pokoknya aku buat yang nge-feel deh
Janji tetep setia ama story SIKEMBAR ALVIAN ALVION YA KAWAN:')

See you next chapter kawan.... ☺️👋

Si Kembar Alvian AlvionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang