{11}Hope and Dream

340 91 10
                                    

Story by: MDM✨

Main Villain
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Flashback- 28 September 1991]

Hari itu hujan terlihat mengguyur sebagian kota Tokyo, di tengah gang sempit diantara gedung-gedung tinggi terlihat seorang pria yang tengah berdiri sambil bersandar pada tiang listrik. Tangan kanannya membawa payung berwarna abu-abu.

Menurut perawakannya pria itu berusia sekitar 29 tahunan, surai hitam legamnya tertiup sesekali poni panjangnya menutupi mata obsidiannya.

Sebuah suara menginterupsinya membuyarkannya dari lamunan panjang, ia berbalik menampakkan sosok yang sedari tadi ia tunggu. Seorang wanita bersurai blonde yang tengah membawa sebuah bungkusan aneh di tangannya.

Wanita itu hanya menatap datar pria didepannya. Ia kemudian melangkah mendekati pria itu dan menyerahkan bungkusan aneh itu dengan hati-hati.

"Hah? apa ini?" Tanya pria itu pada wanita didepannya yang adalah mantan pacarnya yang sudah lama menghilang.

"Itu anakmu, rawat dia, aku tak membutuhkannya" Ujar wanita itu tanpa ekspresi.

Pria tadi menatap bungkusan didekapannya yang ternyata adalah seorang bayi. Dalam benaknya ia menolak semua fakta bahwa bayi dalam gendongannya ini adalah anaknya. Ia hendak marah dan berteriak pada wanita didepannya namun wanita tersebut telah melangkah pergi.

"HEI! KAREN! SIALAN KAU! INI BUKAN ANAKKU!" Teriak pria itu dengan yakin karena jelas-jelas ia berpisah dengan mantan pacarnya itu 2 tahun yang lalu.

"Buang saja jika kau tidak mau, aku tidak bisa merawat tiga sekaligus" Ucap wanita itu untuk terakhir kalinya sebelum menghilang di persimpangan.

Sementara sang pria hanya bisa mengumpat tak mempedulikan bayi dalam pelukannya yang perlahan menangis dan meringkuk kedinginan.





















...

4 Tahun kemudian...

BRAKKK

Sebuah asbak melayang mengenai kepala seorang gadis kecil yang tak lain adalah Hikari, perlahan darah segar mengalir diantara surai legamnya.

"KAU! SIAPA YANG MENYURUHMU MAKAN?! ANAK SIALAN, ITU MILIKKU!" Teriak pria bersurai hitam legam yang diketahui bernama Watanabe Dazai.

"M-maaf.. Ayah.. Hikari sangat lapar.." Mohon Hikari sambil bersujud di lantai, tak memedulikan darahnya yang sudah berceceran. Tak ada air mata yang menetes karena di rumah ini air mata adalah hal yang tabu.

"Kalau lapar cari makan sana! Kau seharusnya bersyukur sudah kubesarkan! Sialan, apa aku benar-benar harus membuangmu saja?!"

Ucapan tersebut sukses membuat Hikari berdiri kemudian segera berlari keluar rumah.

"H-hikari akan carikan makanan untuk Ayah, tolong jangan buang Hikari, t-tolong tunggu sebentar"

Tanpa alas kaki dan mengobati lukanya Hikari kecil berlarian kesana kemari untuk mencari orang-orang baik yang mau memberikannya makanan.

𝐌𝐚𝐢𝐧 𝐕𝐢𝐥𝐥𝐚𝐢𝐧 [Tokyo Revengers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang