4. Selamanya Menjadi Adikku

925 83 7
                                    

Rapat pilar selesai, semua kembali ke kediaman masing masing termasuk Ruri.

Ada seorang Kakushi disana, Ruri pasti menebak jika Kakushi tersebut kebingungan apakah benar ini kediaman bulan?

"Konichiwa!" sapa Ruri

"Ah, Tsukikara-sama, Konichiwa!" sapanya balik sambil menunduk hormat

"Are? Mengapa kau masih membawa Nezuko?" tanya Ruri dengan sedikit menyipitkan matanya

"Rumah anda terkunci, jadi saya menunggu anda kembali, Tsukikara-sama," jawabnya

"Ah, aku lupa, maaf ya sudah merepotkan mu, ayo masuk!" ucap Ruri santai

Mereka terus berjalan hingga ke paviliun dimana sinar matahari tidak dapat menembus ruangan tersebut, dan sangat cocok untuk Nezuko

Ruri mengambil kotak tersebut dari Kakushi, lalu mengeluarkan Nezuko yang tertidur dan menidurkannya di sebuah kasur

"I-iblis itu te-tertidur?" heran Kakushi tersebut

"Nezuko, memulihkan dirinya dengan cara tertidur, itu sebabnya dia bisa bertahan untuk tidak memakan manusia, dia unik kan?" jelas Ruri

"Iya dia unik, aku baru melihat iblis jinak seperti dia!" ucap Kakushi

"Entah hanya perasaan ku atau ada faktor lain. Menurutku Nezuko seperti ini karena dia keturunan keluarga Kamado

Aku mengenal bagaimana kasih sayang mereka satu sama lain di keluarga Kamado, bahkan kebaikan hati mereka ... Aku tak bisa mengukur 2 hal tersebut." ujar Ruri sambil mengusap halus surai indah milik Nezuko.

"Tsukikara-sama, kalo begitu saya pamit terlebih dahulu," pamit Kakushi

"Ya, terimakasih."

Setelah kepergian Kakushi tersebut, tak lama datang gagak hitam membawa sebuah surat, Ruri menerima surat itu dan gagak itu pun pergi

"Gagak siapa itu?" tanya Ruri dalam hati lalu membuka surat tersebut

Ruri berpikir sejenak lalu pergi dari kediamannya menuju suatu tempat yang diminta oleh seseorang, walau sebenarnya Ruri agak ragu

"Ekhem... Eung..." Ruri mencoba memanggil orang di depannya yang tak lain adalah Giyu

"Aku tak menyangka kau mau datang, Ruri. Sudah lama ya?" ucap Giyu yang memulai percakapan tanpa membalikan badan dan tetap memunggungi Ruri

"Berapa lama ya? Mungkin hampir 10 tahun ya setelah ayah dan ibu mati kau pergi tanpa jejak. Kau kemana saja, Ruri?" tanya Giyu sambil membalikan badannya dan menatap Ruri

"Sudah lama sekali menjadi seorang pilar, aku tau kau pasti mengetahui jika aku juga menjadi pilar, tapi kenapa kau tidak pernah menunjukkan dirimu dan menemuiku? Kenapa?" tanya Giyu sedangkan Ruri diam mematung dan menunduk

"Adikku?" panggil Giyu

Ruri membelalakan matanya, dan menutup mulutnya, mata indahnya mulai berkaca kaca

"Kenapa?" tanya Ruri pelan

"Kenapa?"

"Kenapa?!" Ruri mengangkat kepalanya

"Kenapa kau masih menganggapku adikmu?!" tanya Ruri membuat Giyu terkejut

"Ayah dan Ibu mati karena aku! Aku adalah keturunan darah bulan dan iblis itu mengincarku! Tapi, Ayah dan Ibu...," Ruri tak bisa melanjutkan kata katanya,

Flashback on

"Kenapa Giyu belum pulang juga?" ucap Ibu Giyu khawatir karena matahari sudah terbenam bahkan sudah sangat larut dimana para iblis bisa berkeliaran

"Aku akan mencarinya, kalian baik baik di rumah!" ucap Ayah Giyu

Brak!

Seseorang membuka pintu dengan keras dia adalah seorang iblis bulan bawah 6 yang mengincar Ruri

"Aku tau jika keturunan darah bulan yang terakhir ada di sini," ucap iblis itu

"Bagaimana jika kita buat penawaran! Kalian akan aku lepaskan tapi anak itu harus di serahkan! Bagaimana?" tawar iblis itu dengan seringaian yang menjijikkan

"Aku tidak akan menyerahkan putriku!" lantang Ayah Giyu

"Wah, padahal hanya anak angkat," ucap iblis itu sambil tertawa

"Baiklah kalo begitu, terima ini!"

Crashh

Dengan sekali serangan iblis itu memotong leher orang tua angkat Ruri, lalu terlihat lah Ruri yang berdiri mematung di belakang mayat orang tua angkatnya

"Akhirnya kau muncul juga ya. Seharusnya kau muncul lebih awal, mungkin orang tua angkatmu masih hidup!" ucap iblis itu sambil tertawa keras

"Aku tidak akan memaafkan mu dasar makhluk terkutuk!" teriak Ruri sambil memegang erat belati peninggalan ayah kandungnya

"Anak kecil seperti mu bisa apa? Kau tidak akan sanggup gadis kecil!" ucapnya meremehkan

"MATILAH KAU DASAR IBLIS!!" teriak Ruri sambil berlari secepat kilat dan memenggal kepala iblis itu.

"Cepat sekali!" ucap iblis itu sebelum hangus menjadi abu. Belati yang digunakan Ruri bukan lah belati biasa

Menunduk dan menangis itulah yang bisa dilakukan Ruri. Dia mencerna kata kata iblis yang menyiratkan jika semua ini salahnya.

"Semua ini salahku," lirih Ruri

"Bagaimana jika Giyu-san melihat ini? Aku tak bisa bertemu dan menatap matanya! Dia pasti akan membenciku! Aku harus pergi!" ucap Ruri lalu pergi dari rumah kediaman keluarga Tomioka, dan hanya membawa 2 benda pemberian Giyu dan benda peninggalan ayah kandungnya.

Flashback off

Mendengar ucapan Ruri, Giyu teringat pesan dan janjinya bersama Ayahnya

"Giyu, berjanjilah untuk menjaga adikmu, Ruri apapun yang terjadi," pinta Ayah Giyu

"Tentu saja Ayah! Dia adikku!" ucap Giyu dengan yakin

"Kau harus tau satu hal ini. Ruri adalah keturunan darah bulan. darahnya spesial selain itu juga kekuatan fisiknya juga sangat hebat. karena saat ini dia masih lah anak anak, para iblis tingkat tinggi pasti akan mengincarnya habis habisan.

Kita harus bisa menjaga Ruri dengan baik karena dia adalah tanggung jawab kita.

Ayah dan ibu melindungi kalian berdua, dan kau sebagai kakak akan melindungi adikmu."

"Ini janji kita!"

"Ayah dan Ibu tidak mati karena mu tapi mereka mati memenuhi tanggung jawab mereka sebagai orang tua, mereka menyayngimu, mereka ingin kau tetap hidup." ucap Giyu sambil mendekati Ruri

Tiba-tiba Giyu memeluk Ruri dan membuat Ruri mematung.

"Kau adikku, dan akan selamanya menjadi adikku!"

"Kakak!" ucap Ruri sambil menangis dalam pelukan Giyu

Ruri sedih sekaligus terharu. Dia sedih mengingat kematian orang tuanya dan juga terharu karena Giyu masih menyayanginya sama seperti dulu

"Tenanglah, jangan menangis lagi, ya?" ucap Giyu menenangkan Ruri, dia juga senang akhirnya Ruri kembali

Di sisi lain, Shinobu yang tak sengaja lewat melihat Giyu berpelukan dengan Ruri terkejut,

"Kenapa dadaku sakit?" batin Shinobu melihat dua insan yang cukup jauh di depannya sedang berpelukan


Bersambung....

Gimana gimana? Siapa yang ga nyangka Ruri adik Giyu si triplek??

Next gak nih? Next donk!

Ayo semangat!

Tsuki Hashira (Kimetsu no Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang