bagian 14

953 22 0
                                        

happy reading✨

"BABY!!"

sontak membuat yg ad di toilet mengalihkan pandanganya ke arah alfano,dan terkejut

alfano langsung aja membopong tubuh mungil gadisnya dan mengusap pelan pipi gadisnya dengan lembut

"baby wake up!! galucu sayang!!" bisik alfano lirih dan masih berusaha agar mebangunkan gadisnya ya toh percuma aj racil tidak balal sadar krna pingsan baru saja

melihat gadisnya tidak sadarkan diri membuat hati alfano sakit sesak dan takut menyerang di diri alfano anggaplah ia alay tp itu kenyataan yg ia rasain.

alfano langsung menolehkan ke palanya mendongka dan menatap 3 wanita yg sedari tadi diam kaku dan panik

seolah di tatap intest dengan alfano rene berusaha tersenyum manis seolah tidak bersalah

"sayang km ngapain si ngurusin dia mending tinggalin aja jalang kecil ini!!" ujarnya satay tanpa ada rasa bersalah sedikitpun

alfano pun yg mendengar ucapan rene yg tak kalah santay dh tanpa rasa bersalah pun mengeraskan rahangnya dan giginya mengretak tanganya pun mengepal, sungguh ia ingin sekali membunuhnya jika saja waktu mya tidak tepat ia hanya bisa menahan untuk skrg tapi gatau deh nanti..

alfano pun ingin membuka suara dan meluapkan emosinya tidak jadi karna di potong oleh jaka

"al tahan lo harus bw racila biar mereka gue yg urus!!" ujar jaka cepat

alfano menghela nafas kasar dan menatap ke3 wanita itu dengam tatapan mematikan dan langsng membawa gadisnya pergi ke rmh sakit.

"wel lo gabakal selamat abis ini kita liat aja apa yg bakal seorang alfano lakuin buat lo!" sinis jaka memandang rene dan ke2 temannya remeh

"so bersiaplah, three baby girl!!" ujar jaka smabil tersenym smirk kali ini beda dengan senyuman itu siapa yg melihatnya akan merasakan hidupnya terancam

-------------------------

"fano gimana keadaan racila nak?!"

sontal alfano yg sedang duduk terdiam di depan ruangan gadisnya yg sekarang lagi di tangani dokter pun mendongakan kepalanya ke arah asal suara tersebut yg ia yakini bunda dari gadisnya

"maafin fano bun!" lirih alfano menundukan kepalanya dan merintihkan setetes air mata

bunda pun duduk di samping alfano dan mengusap bahu kekar calon menantunya itu agar menenangkan nya

"fano jangan sedih kamu harus berdoa agar racila baik-baik aja, jangan sedih nak!bunda pun juga tak kalah sedih." ucap bunda lembut

"dan ini jg kecelakaan bukan salah kamu nak!" sambung bunda lagi sambil masih mengusap pundaknya dengan lembut

"f-fano gabisa jaga gadis fano bun hiks!" lirih alfano sesekali segsegukan

"berdoa jalan terbaik fano!" ujar sang bunda

"bunda!"

sontak membuat bunda menengokan kepalanya ke asal suara tersebut tapi tidak dengan alfano.

"ada apa dengan adikku bun!" tanya kiano penasaran dan khawatir dan panik menjdi satu

sungguh ia sedang berada di kantor mengerjakan berkas yg sangat banyak dan mendapat kabar dari bawahannya bhwa adiknya permatanya masuk rumah sakit

"bunda listen to me!" ujar kiano mengelus kedua tangan sang bunda dan menatap bunda khawatir

kiano belum menyadari klo ada alfano sedetik berikutnya ia menolehkan pandangannya ke alfano

posessif boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang