"kalian ngerasa aneh gak si sama melody?" tanya lena. Kini, bulan sedang bermain ke rumah lana dan lena
"aneh gimana?" lena menoleh bingung
"ya, kaya tertutup gitu"
Bulan mengambil snack dan memakannya "setiap orang punya privasi masing masing kan len?"
"tapi waktu kita ajak kumpul aja dia gamau"
"mungkin dia ada urusan, gausah suudzon" tutur lana
Lena berdecak "yaudah, gimana lo sama bintang?" tanya lena
Bulan mengerutkan dahinya "lah kok jadi aku yang ditanya?"
"ya trus mau siapa?"
"yang lain kek, ngapain bahas guguk itu" ujar bulan dengan intonasi kesalnya
"ya lanjutin cerita lo kemaren lah! kan belom selesai" kini lena mulai meletakkan handphonenya
"emang udah sampe mana?" tanya bulan, yee ni anak pikun ternyata!
Lana menyenderkan dirinya ke sofa berwarna putih tulang "sampe lo ditarik"
"oh iya, udah itu aku ditarik ke mobilnya, aku teriak teriak karna ketakutan, dan yang bikin keselnya, dia jadiin aku pacar pura pura dia"
"HAH?!" kaget lana dan lena bersamaan
"iyaa, biar dia ga dijodohin"
"jadi sekarang lo pacarnya bintang?" tanya lena
Bulan kembali memakan snack nya, "heem, pacar pura pura lebih tepatnya"
"kamu tumben santai, katanya kamu gamau pacaran dua kali dalam hidup" seru lana
"ini tuh cuma pacar boongan. Aku juga sebelumnya udah nolak, tapi dianya serem banget" ujar bulan
Lana menatap bulan tajam "kalo kamu ada apa apa, langsung kabarin kita, fans mereka itu serem, terlebih fans bintang"
"tenang ajaa, aku ini strong" ucap bulan sembari menepuk dadanya
...
Siang ini cuaca sangat terik. Sepertinya ice cappucino sangat menyegarkan, seperti sv sekarang, mereka sedang berkumpul di 'caffe cemara' dengan ajakan Daniel dan Marvin, berharap semoga Jevon tidak membawa cardy, radionya. Tapi mana mungkin!
"plis jep, kali ini serius dulu, jangan disetel dulu" ujar marin
Kali ini mereka bukan sedang kumpul biasa, mereka sedang membicarakan sebuah teror yang menimpa adik daniel, tunggu, ini cuma adik adikan ya!, Niel tidak memiliki adik kandung, namun Reta sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri
Akhir akhir ini, Reta selalu dikirim barang barang aneh, mulai dari tisu yang berlumuran darah, setelah itu kepala kodok dan yang terakhir, foto daniel dengan guratan darah.
Daniel menghela nafas "gw belum nemuin tanda tanda siapa pelakunya, dia gak ninggalin jejak satupun, yang gw inget Reta bilang, pelakunya selalu ngirim barang tepat malem rabu" ujarnya
"apa alesan dia ngirim setiap malem rabu?" tanya mike
"mana gw tau"
"tapi, bukannya lo pernah bilang kalo pelakunya itu pake hoodie item?" kali ini jevon yang bertanya
"nah iya, waktu itu juga Reta bilang, dia pake topi putih dan point penting dari hoodie itu ada inisial AER" ujar daniel
Marvin menyesap minumannya "hoodie item dan topi putih terlalu umum, banyak orang yang make, tapi inisial itu ngebantu" ucapnya
Leon mengrenyitkan dahinya, sepertinya ia tak asing dengan inisial itu
...
Hallo? siapa?
Leon
Leon? Kenapa?
Bisa ketemu?
Ada apa ya?
Bisa atau ngga?
Tapi gabisa lama lama
Caffe cemara, gw tunggu
Sekitar 10 menit, gadis itu akhirnya sampai, ia mengedarkan pandangannya hingga melihat laki laki dengan postur tegak sedang duduk sembari memainkan ponselnya
"leon" panggil gadis itu
"duduk"
"makasih, jadi kenapa?"
Leon memperhatikan pakaian gadis itu, hoodie yang gadis itu kenakan sekarang sama saat ia bertemu di minimarket beberapa hari yang lalu, bedanya kali ini berwarna putih tulang
Gadis itu mengeratkan hoodienya "kenapa?"
Leon menyodorkan buku menu kehadapan gadis itu
Mau tak mau, akhirnya gadis itu memesan satu gelas caramel macchiato
"jadi ada apa?" gadis itu mengulang kembali pertanyaannya
Leon meletakkan handphonenya "lo punya banyak?"
Gadis itu mengerutkan dahinya "banyak apa?"
"hoodie"
"emang kenapa? mau beli?"
"ck, lo punya berapa?"
"ohh mau minjem ya?"
"jawab aja bisa?" gertak leon
"cuma punya satu"
"di minimarket?"
"itu punya adek"
"permisi kak, ini pesanannya" ujar sang pelayan sembari meletakkan pesanan gadis itu
"makasih kak"
"saya permisi, selamat menikmati" setelah itu pelayan tersebut meninggalkan meja no 14 tersebut
"inisialnya sama?" tanya leon
"inisial? AER maksudnya?" tanya gadis itu yang dibalas anggukkan kepala dari leon
"kenapa bisa sama?" tanya leon lagi
Gadis itu berhenti menyesap minumannya "kita kan kembar, gimana sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON and STAR
Novela Juvenilaku mencintaimu seperti malam, dipenuhi oleh diam aku tidak mau menjadi bintangmu, karena aku tidak mau menjadi satu diantara seribu aku tidak mau kau menjadi bulanku, karena bulan selalu berubah-ubah aku mau kita seperti angin, berhembus dengan mu...