0.8

18 13 8
                                    

Haii👋🏻
Kembali lagi dengan Putrii<3

Jangan lupa komen dan vote yaw🤗💗

Happy Reading 🥳
•••☆•••

Pagi ini dikediaman keluarga Anggara. Ibunda vano berjalan menaiki tangga menuju  kamar anaknya yang masih terlelap.

"Vanoooo!!"teriakan serta ketukan pintu dari Ibunda vano saat sudah berdiri didepan kamar anaknya.

" Vano bangun nak, kalau kamu enggak bangun semua fasilitas kamu bunda sita! "

"Bunda, vano masih ngantuk" Lenguhnya sembari membuka mata.

"Kamu enggak lihat ini udah jam berapa hahh?"tanya Ibunda galak.

"Masih jam 6 nda"ucapnya lalu kembali memejamkan mata.

"Yaudah berarti ga masalah kalau semua fasilitas kamu bunda sita" Ucap ibundanya santai.

"Iya iya vano bangun"

"Nahh gitu dong. Yaudah sekarang mandi terus sarapan" Ujar ibundanya.kemudian berjalan keluar kamar vano.

Vano yang melihat bunda nya sudah keluar kamar,ia pun segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mengganti pakaian dengan seragam sekolah nya. Vano keluar kamar dan berjalan menuruni tangga menuju meja makan.

"Pagi yah, bun" Sapanya pada kedua orang tuanya yang sudah duduk.

"Pagi nak" Sahut ayahnya.

"Yah" Panggilnya "ayah waktu nyatakan perasaan ke bunda kayak mana? " Tanya Vano. Kedua orang tuanya saling tatap.

"Emm, dulu ayah waktu menyatakan perasaan ke bundamu itu yaa seperti kebanyakan orang.tapi bundamu tidak langsung menerima ayah, dia memberi ayah waktu tiga hari untuk memikirkan jawaban. setelah tiga hari memikirkan nya barulah bunda menerima ayah dan  kamipun langsung bertunangan" Ucap ayahnya "memangnya kamu mau menyatakan perasaan ke siapa? " Tanya ayahnya heran.

"Ga ada yah. Hehe" Jawab vano.

"Yah, bun. Vano berangkat ke sekolah dulu"ujar vano berpamitan pada kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya hanya menjawab dengan anggukan.

Ia berjalan keluar rumah untuk mengeluarkan motor nya yg masih berada didalam garasi.setelah berhasil mengeluarkan motor miliknya ia pun langsung menaiki nya untuk pergi kesekolah.

Tak sengaja ia melihat keyla yang turun dari mobil dengan seorang pria paruh baya yang sedang memperbaiki ban belakang.
Vano menghampiri keyla berniat untuk mengajaknya berangkat bersama.

"Key.kenapa mobil lo?"tanya vano sembari melihat pria itu.

" Oh lo van, ini mobil gue ban nya bocor "ujar keyla.
" Lo sendiri ngapain disini? Seharusnya kan udah disekolah?" tanya keyla pada vano.

"Gue ga sengaja lihat lo disini mangkannya gue samperin".sahut vano.
" Ehh kayaknya sih itu ban mobil lo masih lama bener nya, gimana kalau lo bareng gue aja? " Tawar vano kepada keyla yang masih melihat supirnya.

"Tapi van, nanti gue ngerepotin lo lagi"tanya keyla.

"Engga key. Lagian gue juga sendiri"

"Yaudah deh ayo"ujar keyla menerima tawaran vano.

"Capet naik. Nih pake helm nya" Perintah vano sembari menyodorkan helm pada keyla.

"Dah.yok van"

Vano hanya mengangguk lalu melajukan motornya menuju sekolah.

Setelah kurang lebih 10 menit berkendara. Keduanya tiba di sekolah. Vano berhenti ketika sudah sampai diparkiran diikuti dengan keyla yang turun dari motornya.

"Thanks van. Udah mau nebengin gue" Ucap keyla pada vano yang masih merapikan rambutnya.

"Yoii key. Kalau ada apa-apa hubungin gue aja siapa tau bisa bantu lo" Sahut vano

"Yok ke kelas sebentar lagi bel masuk" Ajak vano pada keyla yang masih menatapnya.

"Yok" Ujar keyla

Keduanya berjalan menaiki tangga karena kelas mereka ada di lantai dua. Setelah sampai didepan kelas. Keyla berjalan masuk untuk menemui Elena, sedangkan vano berjalan ke arah lapangan basket untuk menemui kedua sahabat nya yang sedang asik berbincang dengan pasangannya.

"Hai bro" sapanya ketika sudah berdiri disamping Gilang.
"Pagi-pagi udah pacaran aja kalian. Bukannya belajar".Sindir vano pada kedua sahabatnya.

"Yaelah van. Gue belajar aja masih merah nilai ujiannya jadi percuma aja hehe".sahut Gilang dengan cengiran khasnya.

" Iyain aja biar fast"

Kringgg..

Bel masuk sudah berbunyi. Maka seluruh siswa langsung berjalan masuk ke kelas masing-masing.

"Udahh woii ayo masuk. Udah bel" Ajak vano pada kedua sahabatnya yang masih ngobrol.

"Ck! Yaudah deh. Kalau gitu kita ke kelas duluan ra, sel". Ucap Alvaro pada kyara dan Sella.

Gilang dan Alvaro segera menyusul vano yang sudah berjalan duluan.

Vano berjalan ke arah meja nya yang berada  di barisan belakang diikuti dengan Gilang dan Alvaro yang baru saja masuk.

Hari ini kelas keyla ada ulangan fisika dari pak Budi. Pak budi adalah guru killer disekolah nya.

Mungkin sudah 45 menit lamanya mereka mengerjakan soal dengan serius. Berbeda dengan trio tengil yang lebih memilih untuk tidur dibandingkan mengerjakan soal.

"Hey kalian bertiga yang tidur coba bangun lalu kerjakan soal nya sekarang!! ".Tegur pak budi pada trio tengil.

" bagi yang sudah selesai bisa dikumpulkan di meja bapak ya".ujar pak budi sambil menghembuskan napas lelah.

Kringgg...

"Baiklah Anak-anakku sekalian.bapak cukupkan pembelajaran kita hari ini".ucap pak budi sebelum keluar kelas.

Setelah pak budi keluar seluruh siswa langsung berjalan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perutnya.

" Woii"teriak Elena sembari menggebrak meja tepat didepan Vano, Gilang dan Alvaro.

Ketiganya pun ter lonjak kaget langsung membuka mata. Dan menatap tajam ke arah Elena yang sudah terbahak-bahak melihat nya.

"Apaan sih lo Len". Kesal Gilang pada Elena yang mengganggu tidurnya.

" Abisnya kalian bukan nya bangun malah tidur lebih nyenyak ".

" Gue ngantuk semalem tidur jam 3".

"Ngapain lo tidur jam 3? ". Tanya keyla.

" Ngepet sayang. Biar bisa nikahin lo".jawab Vano.

"Ck! Terserah lo deh van".sahut keyla ketus.

" Yok len kita ke kantin. Laper gue ga sarapan tadi ".ajak keyla pada Elena yang masih menatap kesal Gilang.

" Eh ayo deh ".

Elena dan keyla keluar kelas meninggalkan trio tengil yang masih  bengong. Ntahlah mungkin karena terkejut gara-gara gebrakan meja tadi.

•••☆•••

TBC

Next new part😽👋🏻

Byee👋🏻

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang