HALO SEMUA
*
*
*
VOTE+KOMENNYA
=
*SELAMAT MEMBACA*
Pesawat segera mendarat
Saat mendengar pengumuman para penumpang pesawat segera bersiap di tempat duduknya.
Shani dan keluarga sudah mulai memasuki salah satu lorong Bandara.Di depannya terlihat Rafa bersama mama dan papanya.Mereka terus berjalan beriringan ingga tempat mengambil barang bawaan,tak jauh dari sana Shani melihat ramainya kerumunan,sepertinya mereka adalah fans Rafa.
"Udah gue duga itu Rafa." Shani tersenyum melihat para penggemar yang mengerumuni Rafa,ia terus berjalan sambil melihat Rafa hingga tak sadar menabrak sesuatu.Rafa yang berdiri tak jauh dari tempat Shani segera berlari membantunya.
"Jalan itu lihat-lihat," ucap Rafa,sambil mengeluarkan tissue dari tasnya saat melihat hidung Shani mengeluarkan darah.Rafa merangkul pundak Shani dan segera membawanya pergi untuk meninggalkan para penggemarnya.
Di tengah perjalanan,Rafa menundukkan sedikit kepalanya,untuk memastikan hidung Shani tak terlalu banyak mengeluarkan darah.
"Ya Allah mimpi apa gue semalam?" batin Shani,ia tersenyum malu saat tertangkap basah menatap Rafa.Rafa yang melihat itu hanya tersenyum,yang memperlihatkan gingsulnya.
Rafa mengantar Shani sampai ke mobil Shani,namun disana tak ada terlihat tanda-tanda keberadaan keluarga Shani.
"Orang tua lo dimana?" tanya Rafa saat tak melihat siapa-siapa selain Shani dan sopir yang berada didalam mobil.
Shani yang menyadari hal itu mulai celangak-celinguk,dan benar kata Rafa ia tak melihat keluarganya.
"Lain kali kalo jalan hati-hati! Tau kok gue ganteng,tapi gak usah kayak tadi juga ngeliatnya," ucap Rafa "Kalo gitu gue duluan." Rafa mulai meninggalkan Shani,namun belum jauh ia melangkah Shani memanggil lagi.
"Rafa tunggu!" Shani segera berlari agar tak ketinggalan jauh dengan Rafa "Itu,bunda gue lagi ngobrol sama mama lo hehe"
"Oh yang itu?,ya udah ayo barengan aja," ajak Rafa pada Shani.Tak jauh dari sana terlihat beberapa paparazi yang sedang memotret mereka,Rafa yang sudah biasa dengan hal itu tidak mengindahkan mereka sama sekali,berbeda dengan Shani yang berjalan dengan menundukkan kepala.
"Udah gapapa kepalanya diangkat aja,nanti nabrak lagi" Rafa berhenti seketika dan sedikit membungkukkan badannya,agar dapat melihat wajah Shani.
"Aaaa,bunda jantung anakmu mau copot,astaghfirullah zina ya Allah" Shani membatin.
"Raf,jalan lagi yuk! Malu dilitin banyak orang." Shani sedikit menjarakkan tubuhnya dari Rafa.
"Duluan aja!" jawab Rafa,mereka jalan beriringan hingga tiba di tempat orang tua mereka.Tak hanya orang tua mereka yang berda di sana,ada juga nenek Shani yang terlihat berbicara serius dengan mama Rafa.
"Bunda jangan lama-lama ih bicaranya,capek banget nih." Shani berbisik kepada sang bunda.Bunda yang mendengar keluhan sang anak mengeluarkan kursi lipat yang berada pada trolley.
"Nenek kenal sama ortu rafa?" Batin Shani.
Nenek yang melihat cucunya kebingungan,menyuruh Shani untuk salam sama mama Rafa."Ca,kenalin ini cucuku yang ke 4,dulu sering ku ceritakan pada mamamu." ujar nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Fans Biasa
Подростковая литератураTolong untuk kang plagiat mending anda menjauh sana!!! Ini cerita murni saya bikin dengan imajinasi otak saya sendiri.Beberapa sifat tokoh diambill dari dunia nyata. Langsung saja baca ...