H-1(2)-->H

9 3 1
                                        

VOT+KOMEN

"Shaniiiiiiiiiii." Seorang perempuan berlari kearah sani dan memeluknya dari belakang,diwajahnya penuh luka dan goresan.

"Astaghfirullah lo siapa?,"

Shani segera membalikkan tubuhnya menghadap sang perempuan.Dia Aeris,sahabat Shani dari kecil yang telah pindah kekota lain,beberapa tahun yang lalu.

"Ya ampun Aeris," Shani segera memeluk Aeris seerat mungkin,ia paham dengan kondisi sahabatnya itu,dari dulu setiap Aeris menangis yang bisa ia beri hanya sebuah pelukan, "Lo kapan kesini?." tanya Shani melanjutkan ucapannya yang menggantung tadi.

"Tadi siang baru sampe disini" jawab Aeris dengan mata yang masih menangis.

"Yaudah sekarang tenangin dulu diri lo,kita ke Danau!" pinta Shani.

Shani dan Aeris pergi menuju Danau yang takjauh dari Rumah Shani.Pemandangan yang hijau,udara yang sejuk,dan air yang tenang,keadaan situasi ini sangat cocok untuk menenangkan diri.Shani dan Aeris memutuskan duduk disalah satu bangku yang terlindung dibawah pohon.

"Gue capek Shan." Aeris menangis tersedu-sedu,melihat hal itu Shani langsung memeluk Aeris

"Ris,gue tau lo kuat lo udah bertahan sejauh ini,lo hebat ris." ucap Shani,menenangkan Aeris.

"Tuhan gak adil banget ya Shan sama gue,orang diluar sana masih berkembang sesuai umurnya,kenapa gue harus dipaksa dewasa sebelum waktunya?,gue capeek,gue pengen pergi aja dari dunia ini." Aeris terus menangis dipelukan Shani

"Hey,sekarang lo lihat gue," ucap Shani,melepaskan pelukan mereka tetapi tetap memegang kedua bahu Aeris,Aeris yang masih menitikkan air mata melihat kedua bola mata Shani,"Ris,disini masih ada gue,gue siap jadi orang yang akan mendengar curahan hati lo,lo gak boleh gitu Ris,dunia ini memang kejam ia selalu mengambil kebahagian setiap orang,sekarang coba lo lihat Sunset itu" Shani menunjuk pada matahari yang hampir tenggelam,dan melanjutkan ucapannya,"Lo yakin mau ninggalin dunia ini?,sunset itu terlalu indah buat lo tinggalin,tau gak dia juga butuh sosok lo?,iya dia butuh agar lo pandangi,dia juga pengen lo ngeliatin indahnya dia,sebelum malam yang gelap dan bulan yang terang ngegantiin dia.

"Dia sama ya Shan kayak gue,pengen terlihat tenang di depan orang lain,sedangkan dibalik itu semua banyak hal suram yang gak mereka lihat" Aeris berucap dan tersenyum simpul.

"Iya dia sama kayak lo Ris,dia aja bisa bertahan masa lo gak bisa?" Shani menguatkan sosok sahabatnya itu,dan berdiri dari bangku Taman.

"Lo memang orang terbaik yang gue temui Shan,makasih atas segala hal yang lo lakuin buat gue selama ini" Aeris langsung memeluk Shani

"Ris,besok gue mau pindah" ucap Shani,sedikit lemas

"Kemana?,kalo iya lo kabarin aja gue alamatnya dimana!" Aeris tak sedih mendengar hal itu,ia malah tersenyum,karna di kota ini terlalu banyak hal buruk yang ia alami,mungkin pergi dari sini selamanya adalah pilihan terbaik.

"Pastinya,gue pulang dulu,sampai jumpa" Shani melambaikan tangannya pada Aeris,dan mulai meninggalkan Taman

"Semoga cepat ketemu mas R" teriak Aeris,yang melihat Shani belum terlalu jauh

***

"Dia sakit lagi?" Shani bergumam kecil,setelah mendapat kabar dari salah satu akun fans Rafa.

Rafa adalah seorang public figure yang 5tahun belakangan ini Shani kagumi,ia selalu mengikuti dan mencari tentang keadaan Rafa.Bagi sebagian orang mungkin mengagumi sosok artis itu adalah hal wajar,tapi mereka tidak tahu,apa yang dirasakan Shani saat melihat sosok Rafa walau sekedar di layar kaca.

Bukan Fans BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang