Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada abad ke-22, terdapat seorang gadis remaja yang berusia 19 tahun. Gadis yang memiliki segudang bakat serta tak pernah merasa kekurangan apapun. Keluarga, harta, pertemanan, kemampuan, semua dia miliki.
Lelaki?
BIG NO!!
Razella Alvana Benedict, itulah nama gadis remaja itu.
Menurut seorang Razella, memiliki keterikatan seperti pacaran atau yang sejenisnya itu sama dengan menyakiti diri sendiri dan yang lebih utama ialah membuang-buang waktunya yang berharga.
Razella atau kerap dipanggil Zella ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Memiliki adik perempuan yang berbeda dua tahun dibawahnya. Tiffany Graciella Benedict.
Sebagai seorang adik, Tiffany sangat ingin menjadi seperti sang kakak yang memiliki banyak kemampuan. Bahkan sewaktu kecil dia pernah bercita-cita untuk menjadi Zella. Dan disaat dia beranjak remaja seperti sekarang dia menjadikan Zella sebagai panutan dan contoh hidupnya yang teramat berharga.
Tentu Zella mengetahui akan hal itu. Maka dari itu, Zella jadi semakin bertekad untuk selalu tampil sempurna di depan keluarga terutama adik tersayangnya.
Sebagai anak dari pasangan konglomerat, pastinya akan banyak yang mengincar keselamatan anggota keluarganya maupun kerabat. Dan Zella tidak akan membiarkan sumber kebahagiaannya diambil begitu saja oleh orang-orang serakah itu.
Akhirnya Zella memutuskan untuk mengikuti pelatihan yang rasanya sudah seperti neraka. Semua dia pelajari, mulai dari teknik bela diri, senjata tajam, senjata api, berpedang, dan seluruh yang berkaitan dengan melindungi diri yang lainnya.
Tetapi terkadang Zella juga heran mengapa dia harus belajar berpedang sedangkan pada zaman nya sekarang sudah sangat jarang bahkan mendekati tidak ada orang yang menggunakan pedang. Namun karena sudah belajar maka dia teruskan sampai tuntas.
Apa reaksi keluarganya saat tau Zella menapati pelatihan seperti neraka?
Mereka hampir saja menghanguskan tempat pelatihan itu jika saja Zella tidak menjelaskannya secara detail. Dan pada akhirnya keluarganya hanya bisa pasrah mengizinkan Zella untuk mengikuti pelatihan itu.
~~~~~♕︎~~~~~
Sekarang langit telah menunjukkan warna gelapnya dan matahari pun sudah terbenam digantikan oleh sang bulan.
Zella baru saja pulang dari tempat pelatihannya dan sedang melewati jalan yang gelap dan sepi. Awalnya dia memang rada ngeri ketika melewati jalan itu, namun karena sudah sering dia jadi terbiasa.
Ketika sedang menikmati alunan musik di mobilnya tiba-tiba saja dia melihat siluet seorang wanita yang sedang duduk bersimpuh di atas tanah di bawah pohon.