SINNER

1K 389 1K
                                    

Baca SINNER jam berapa?

Tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa vote dan komen, biar kasat mata. Bukan ghoib!

Happy reading 🖤

•••☠️••

Kamu dapat menutupi dosa yang telah kamu buat dihadapan manusia lain. Tapi tidak pada Tuhan mu.

- S I N N E R -


•••☠️•••

BAB 1

Awal semester ganjil baru saja dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal semester ganjil baru saja dimulai. SMA Aksara Bangsa yang sepi selama dua Minggu, kini kembali ramai oleh para murid berseragam abu-abu dengan padupadan bawahan tartan berwarna senada yang kini mulai berdatangan. Kendaraan mewah pun silih berganti berdatangan hingga memenuhi tempat parkir yang disediakan.

Bisa dibilang, SMA Aksara Bangsa adalah salah satu sekolah tersohor di ibukota Jakarta yang diisi dengan dominasi murid dari keluarga terpandang dan berkantong tebal. Tak heran mereka juga sering berlomba-lomba untuk terlihat paling terdepan agar mendapatkan pengakuan siapa yang paling kaya dan beruang.

Perlu diingat ya, di-do-mi-na-si. Yang artinya tidak semua murid SMA Aksara Bangsa adalah orang berada.

“Araaa ...”

Nayyara menoleh dan melempar senyum hangat ke pada seorang gadis yang tengah berlari hingga rambutnya yang dikuncir satu bergerak ke kanan dan kiri seirama dengan langkah kakinya. Sangat lucu.

Good to see you.” Nayyara merentangkan kedua tangannya untuk memberikan pelukan singkat. “Apa kabar?”

“Seperti kelihatannya, gua baik.” Devi tersenyum tipis.

“Gimana, liburan di NY enak gak?”

Yang ditanya mengehela napas berat saat mengingat libur sekolah yang dia pikir akan menyenangkan malah begitu membosankan. “Bukan liburan, Ra. Lebih tepatnya, nemenin mamah sama papah gua kerja di NY.”

“Huh? Nyokap, bokap lo ngajak ke NY buat kerja? Bukan buat ngajak lo liburan?”

Devi mengangguk membenarkan. “Nyebelin 'kan? Tau gitu gua liburan ke Thailand aja sama lo.” Kemudian senyumnya kembali merekah. “Eh ... Gimana liburan ke Thailand? Pasti seru deh.”

“Hm?” Nayyara menaikan kedua alisnya lalu tersenyum simpul
“Ya ... ya, seru lah. Lo sih, bukan liburan bareng gua.”

Mendengar hal itu, bibir Devi mengerucut. Iri. “Ih ... pokoknya liburan semester depan kita harus liburan bareng. Kapok gua, liburan bareng mamah papah gua.”

SINNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang