[8]

168 59 3
                                    

Selamat membaca !!!

Selama seminggu Jen tetap berusaha mendekati Jisoo lagi, tapi semua usahanya sia sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama seminggu Jen tetap berusaha mendekati Jisoo lagi, tapi semua usahanya sia sia. Seperti semesta tidak merestui mereka bertemu. Selalu ada halangan entah itu Jisoo yang selalu tidak ada dikamar Jerry atau hujan badai saat Jen ingin pergi kekamar Jerry. Bahkan pernah pada suatu hari Jen akhirnya bisa bertemu Jisoo tapi pada akhirnya dia kecemplung got, padahal dulu tidak ada got disitu dan ya... Jen dan Jisoo pun tidak bertemu lagi.

Sudah seminggu juga Jerry dan Jisoo makin dekat. Jerry memperlakukan Jisoo dengan baik belum ada tanda-tanda dia menjalankan aksinya. Tapi siapa yang tau kapan Jerry akan menjalankan aksinya.

Dan untuk Chaeyoung, Jerry sudah tidak peduli lagi toh ga ada gunanya lagi. Dia malahan senang karena tidak perlu repot-repot menolak atau membunuh calon bayi yang ada di perut Chaeyoung itu. Tapi siapa sangka Chaeyoung hanya menganggap Lim sahabatnya. Walau Lim sudah mengungkapkan perasaan nya tapi, dia masih mengingat bayinya dan Jerry. Maka dari itu sekarang Lim yang malang sedang terjebak friendzone. JenLim sungguh sahabat sejati bukan ? Susah senang bersama. Astaga

Sekarang Jen dan Lim sedang berada di kamar Jen untuk berbicara atau lebih tepatnya bertengkar.

"Kenapa hyung gak bilang bahwa Chaeyoung sudah punya tuan muda Jerry ?! Kenapa hyung seakan mengasih ku harapan bahwa- bahwa-" Lim menundukkan kepalanya.

"Chaeyoung bisa jadi milikku..." lanjut Lim dengan suara lebih pelan.

"Kau sendiri tau bukan Jerry itu seperti apa ?" Lim menganggukkan kepalanya.

"Kita hanya butuh waktu. Chaeyoung pasti akan menjadi milikmu. Dia terlihat menyukai mu, tapi dia ingat anaknya. Setelah Jerry membuangnya, dia pasti sadar Jerry itu seperti apa. Walau terdengar kejam... Tapi kita harus seperti itu."

"Ngomong ngomong bagaimana dengan Jisoo ? Apakah dia masih susah ditemui ?"tanya Lim.

"Hmmm, selalu ada halangan tidak tau kenapa. Kau pun tau kan tiba tiba hujan badai, tiba tiba panas terik." Jen melihat keluar jendela.

"Bahkan semesta tak merestuimu bersama dengannya. HAHAHAH." Lim tertawa terbahak bahak.

"Yakkk sesama sad boy tidak boleh saling mengejek tau !" Jen memukul pelan punggung Lim.

"HAHAHAH"

"Tapi semoga saja itu tidak terjadi."Ucap Jen tiba tiba serius.

"Walau hubunganku dengannya masih hitungan jari, tapi entah kenapa dari awal aku bertemu dengannya aku ingin sekali berada disebelahnya... menjaganya seumur hidupku bahkan jika aku harus mengorbankan diriku sendiri aku siap. Dia gadis childish dan polos, dia baik dan mudah percaya kepada orang yang baru ia kenal. Sifat itu yang membuatku menjadi lebih yakin untuk menjaganya. Dia butuh seseorang di sampingnya, dia tidak bisa hidup sendiri. Aku tidak peduli dia manusia atau apapun itu, karena aku... tulus mencintainya." Jen tersenyum diakhir kalimat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Regat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang