Part 02

896 93 42
                                    

Karina sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Min jeong dan juga Ning - ning. Masih belum ada tanda - tanda kalau kedua nya sudah bangun dari tidur nyenyak nya.

Kenapa masih belum keluar kamar juga , apa mereka masih tertidur. Batinnya

Karina berjalan mendekati pintu kamar tersebut , berniat untuk mengetuk pintu nya. Belum sempat tangan nya mengetuk.

" Kenapa kamu berdiri di sini ? " Tanya Min jeong.

" Aku pikir kamu belum bangun. Jadi aku berniat untuk membangunkan mu. Semalam kata Giselle kamu punya rapat penting hari ini. "

" Iya. Kamu bisa langsung masuk aja sih. Tidak perlu seperti itu. Lagian itu juga kamar kamu kan. "

" Mm. Aku sudah membuatkan sarapan untuk mu dan juga Ning - ning. Apa dia masih belum bangun ? "

" Dia masih tidur. Seperti nya kelelahan karena merawat ku semalam. Biarkan saja dia tidur. Ayo kita sarapan " Ajak Min jeong menggenggam tangannya Karina menuju ke meja makan.

Karina melihat ke arah tangannya yang di genggam sama Min jeong.

Aku nyaman saat bersama mu. Batin Karina

Selesai sarapan Min jeong langsung bergegas menuju ke kantor.

Sesampai nya dia di parkiran kantor.

Aishh . Aku lupa kalau Ning - ning ada jadwal penting hari ini. Kata Min jeong sambil memukul kepalanya.

Dia mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang.

" Halo. Karina.. Bisa bantu aku bangunin Ning - ning sekarang ? Aku lupa kalau dia ada jadwal penting hari ini. Maaf aku jadi merepotkan mu pagi ini. Dan juga terima kasih. Aku buru - buru sekarang harus menuju ruang rapat. Have a nice day . Bye - bye "

Karina yang menerima telfon tadi jadi bengong. Diri nya bahkan belum sempat membalas sapaan nya.

" Telfon dari Min jeong ? " Tanya Ning - ning

" Iya. Dia lupa bahwa kamu ada jadwal penting hari ini. Maka nya dia kayak panik buat suruh aku bangunin kamu. "

" Aku tidak berharap banyak pada Min jeong. Karena dia memang pelupa. "

Min jeong pelupa? Karina berkata dalam hati nya.

" Ah. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu juga Ning - ning ssi. Ku harap kamu suka. "

" Iya. Terima kasih. Maaf sudah merepotkan mu. Padahal kamu tidak perlu melakukan ini untuk ku. " Ucap Ning - ning.

" Ehm.. Ning - ning ssi Apa kamu buru - buru juga. "

" Tidak juga. Kenapa? "

" Bisa kah aku menanyakan sesuatu sama kamu? "

" Tentu saja. " Pasti soal Min jeong. Pikirnya

" Aa.. Ini soal Min jeong. " Karina terlihat ragu.

" Relax. Tanyakan saja pada ku "

" Apa Min jeong memberi tahu mu kenapa aku bisa tinggal di sini ? "

" Tentu saja. Kalau diri nya tidak memberi tahu ku mana mungkin aku bisa tidak kaget sama sekali dengan kehadiran mu. "

" Oh begitu.. " Karina mengangguk.

" Hanya itu yang ingin kamu tanyakan? "

" Berarti kamu juga tahu kalau aku... Emm.. Su.. " Karina ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

" Sudah punya kekasih " Potong Ning - ning.

" Menurut mu apa tidak apa - apa ? Jika aku terus tinggal bareng dengan Min jeong ? "

" Apa kekasih mu mengetahui ini ? "

" Ya. Dia tahu kalau aku tinggal dengan Min jeong "

" Lalu apa katanya ? "

" Dia bilang tidak apa - apa. Dia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. "

" Kamu yakin pacar kamu orangnya baik ? "

" Entahlah. Dia bahkan tidak begitu memperdulikan ku saat ku bilang kalau aku hampir saja di lecehkan sama pria hidung belang waktu itu. kalau saja bukan karena Min jeong yang menyelamatkan ku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi sama diri ku. " Jawab nya pelan.

Ning - ning memperhatikan raut wajah Karina yang menjadi murung.  Diri nya tidak berniat untuk melanjutkan percakapan tersebut.

Karina masih dalam mode diam nya. Entah apa yang ada di pikiran nya sekarang ini.

" Ah " Keduanya memulai pembicaraan secara bersamaan.

" Kamu bisa dulu " Ning - ning mempersilahkan Karina untuk melanjutkan kalimatnya tadi.

" Ada apa dengan wajah Min jeong semalam. Kenapa dia pulang - pulang lalu mabuk dan wajah nya banyak luka? " Tanya Karina

" Mm ... Aku harus berangkat sekarang. Maaf Karina. Sebaik nya kamu tanya kan saja sama Min jeong sendiri.
Dan Terima kasih atas sarapan nya. Itu sangat enak. " Kata Ning - ning memuji masakan nya.

Sebenarnya itu semua hanyalah alasan Ning - ning. Diri nya merasa bahwa dia tidak berhak memberi tahu kan kepada Karina perihal apa yang terjadi semalam. Karena itu jelas - jelas akan menyakiti diri nya.

Can I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang