" Pa ... " Panggil Min Jeong .
" Pa . Papa , dengarkan aku . Aku akan melamarnya ! " Kata Min Jeong tiba - tiba .
Papa nya Min Jeong pura - pura tidak mendengar perkataan anaknya .
Min Jeong kesal , lalu ia membuka pintu depan kemudi .
" Pa.. Aku akan menikah ! Aku janji aku akan menuruti permintaan papa terkait pernikahan . "
Papa nya pura - pura terkejut dengan apa yang dikatakan Min Jeong padanya barusan .
" Dengan siapa kamu akan menikah ? Anak teman papa kamu tidak mau kan? " Tanya nya.
" Karina . Aku akan menikahi Karina , pa . Jadi tolong bantu aku . Aku akan melamarnya sekarang di depan papa dan mama , dan juga di depan orang tuanya . "
" Sekarang ?! " Tanya papanya tidak menyangka anak nya senekat ini .
" Kamu bilang sekarang ? Kenapa tiba - tiba ? " Sahut mamanya .
" Kamu mau melamarnya menggunakan apa ? "
" Ini ! " Min Jeong mengeluarkan sesuatu dari saku nya.
" Ternyata , kamu sudah menyiapkan semua ini . Tapi kenapa tidak langsung kamu lamar saja . " Tanya mamanya sedikit frustasi melihat kelabilan anaknya .
" Ayo ! " Kata papa nya yang langsung turun dari mobil .
Min Jeong memperlihatkan senyum nya .Mereka kembali ke rumah Karina , ibu dan ayahnya Karina terlihat bingung tapi mereka tetap menyambut keluarga Min Jeong dengan baik . Mereka semua duduk di ruang tamu . Orang tua Karina duduk berhadapan dengan orang tuanya Min Jeong .
" Mm... " Min Jeong membuka suara nya.
" Begini... Om , tante . Tujuan saya kembali ke sini adalah untuk meminta izin kepada kalian . "
Min Jeong menghentikan perkataannya .
Dari ekspresi kedua orang tua Karina , bisa Min Jeong rasakan bahwa mereka sedang kebingungan .
" Mm.. Aku.. Aku ingin melamar anak kalian , Karina Yu . Kata Min Jeong lalu mengalihkan pandangan nya ke arah Karina .
" Karina "
Min Jeong memanggilnya , berlutut di hadapannya kemudian mengambil sesuatu dari saku nya .
" Maukah ? Maukah kamu menjadi pendamping hidup ku selamanya ? " Tanya Min Jeong .
Karina membulatkan mata nya , ia tidak pernah menyangka bahwa diri nya akan di lamar sekarang dalam situasi seperti ini .
" Mmmm... Min Jeong ahh " Panggil Karina .
Mendengar Karina yang memanggilnya membuat ia takut kalau Karina akan langsung menolaknya .
Min Jeong menarik tangannya Karina , ia ingin memasangkan cincin nya di jari manis Karina . Min Jeong memasangkan cincinnya ke jari Karina . Tapi pergerakkan nya terhenti karena Karina yang secara tiba - tiba mengepalkan tangannya dan menariknya . Melihat penolakan yang secara tidak langsung dari Karina membuat luka di hati nya . Raut sedih bercampur kecewa terlihat begitu jelas di wajahnya . Namun , bukan Min Jeong namanya jika ia tidak menutupi rasa sedih yang dirasakan nya .
Ia kembali tersenyum meskipun perasaannya sedang tidak baik - baik saja sekarang . Meski bibir nya tersenyum tapi yang namanya mata , tentu saja tidak bisa berbohong . Tampak sedikit menyedihkan jika melihat ekspresi Min Jeong yang seperti sekarang ini , orang - orang yang ada berada di sana sedikit iba melihatnya .
" Jimin ah.. " Panggil Min Jeong dengan suara berat kali ini . Karina kaget karena ini pertama kali nya Min Jeong memanggil nama aslinya . Min Jeong menatap lekat mata Karina dan tersenyum pada nya , lalu kembali menarik tangannya , dan memakaikan cincin tersebut ke jari Karina .
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ?
General FictionMaaf. Karena membutuhkan banyak waktu untuk melepaskan mu. Berbahagia lah.