Zephyra | JAEMREN [TELAH TERBIT]

5

Jaemin memasuki ruang kerja nya , baru saja ia membuka pintu besar nan megah itu , terlihat didalam sana seseorang membelakanginya

dimana Lee Jeno? kenapa orang asing  bisa masuk kedalam ruangan pribadinya?

Jaemin mengambil pedang yang memang dipajang di pojok ruangannya, untuk berjaga jaga .
setelah itu Jaemin mendekat pada punggung itu

"siapa kau?" dingin jaemin

hening

"aku bertanya sekali lagi... siapa dirimu?" ulang jaemin

lalu, orang itu perlahan berbalik sambil tersenyum
seketika pedang yang ada ditangan jaemin terjatuh serta menimbulkan suara khas logam tajam tersebut .

"H-haechan.." jaemin terbata

"apa kabar Yang Mulia Jaemin?" tanya haechan sambil mendekat kearah jaemin yang melangkah mundur

"t-tdak mungkin.." gumam Jaemin

"kau terkejut? kenapa?" sinis haechan

"sudah puas perselingkuhannya? KAU BERTINGKAH SEAKAN KAU MENCINTAIKU PADA BANYAK ORANG!!! KAU MEMBENCI ISTRIMU DENGAN DALIH IA YANG MEMBUNUHKU? kau hebat jaemin" lanjut nya

"tidak.. itu tidak benar.." sergah Jaemin

"ITU BENAR!!! kau menyalahkan nya!!!. padahal kau lah yang membunuhku... kau membunuhku dengan cara paling keji yang pernah ada didunia ini Na.. kau berselingkuh didepan mataku itu sudah sangat membunuhku asal kau tahu" pelan Haechan di akhir kalimatnya

"kau... bukan Haechan"

"aku tahu kau tidak mencintaiku Jaemin.. tapi kau mencintai takhta mu..
kau bisa memungut wanita sesukamu saat gelar mu masihlah seorang raja.. kau mengkambing hitamkan sahabatku demi bisa menaikan posisi wanita jalang simpanan mu.. lalu menjadikan nya Ratu mu.." ucapan Haechan seakan menampar pria nomor satu di Zethyra itu

"hiduplah dengan baik Na Jaemin.. karna seseorang yang tulus tengah kau sia sia kan saat ini . apalagi waktumu tidak banyak lagi"

setelah itu, siluet haechan terlihat memudar , semakin memudar dan.. menghilang

"Yang Mulia.. kau mendengarku? Yang Mulia.." Jaemin merasakan tepukan kecil di pipi nya

berulang kali sampai Jaemin membuka matanya dan langsung bangun terduduk dengan tangan yang bergetar .

ternyata Renjun tengah ada didepannya.. ah jadi yang tadi adalah mimpi?
Jaemin merasa tangan nya bergetar dan langsung di genggam oleh renjun

"Jaemin.." pelan nya

"a-aku.." bibir jaemin begitu kelu ingin berucap

"sssstttttt sudah jangan di ingat, kau hanya bermimpi buruk" dirasakan Jaemin tubuhnya di peluk oleh renjun