BAB 7

434 75 17
                                    

7. Makan Atau Tidak Yang Penting Kita Bersama

Sehun bisa saja melompat kaget kalau saja dia tidak ingat untuk berpijak.
Ya, Tuhan. Dia baru saja punya rencana mengajak Jongin jalan siang ini.

Tetapi kehadiran teman-temannya di depan pintu apartemen membuat dirinya harus menahan kesal.

"Aku sudah dengar dari Minho." Kata Seungyeol. Dia melirik Jongin yang menunduk malu.

Oh, ok. Seharusnya dia tidak lupa kalau teman-temannya ini tidak ada yang akan bisa diam saja kalau itu menyangkut kesulitan sesama.

"Kau bisa ceritakan pada kami. Ya ampun, aku sempat mengira kau melupakan aku tahu." Kata Namjoon, yang didukung oleh Chanyeol dan juga Minho.

Sehun menghela napas. "Aku juga inginnya bilang." Katanya. "Tapi saat itu kita sedang sama-sama berjuang, kan."

"Apa keluargaku mencurigai kalian?" Tanya Sehun.

"Tidak. Bahkan tidak ada laporan orang hilang di distrik kami." Jawab Chanyeol.

Pasti orangtua mereia menutupi. Terlebih keluarganya sendiri yang tidak mau dicap gagal dalam mengasuh anak, setelah banyaknya prestasi yang sudah diraih keluarga Oh. Seorang dokter, pemilik rumah sakit, dan orang dermawan yang selalu berdonasi. Lagipula siapa yang tidak kaget kalau dengar putra tunggal dokter Oh kabur dari rumah?

"Aku terpaksa membawa mereka. Karena mereka juga sama khawatirnya denganku." Kata Minho, dia menyesal karena harus comel pada yang lain.

Minho memberikan sebuah amplop coklat berisi uang yang mereka kumpulkan khusus untuk Sehun.

"Tak bisa beri banyak-banyak..maklum masih mahasiswa, masih kere." Katanya.

Sehun tertawa pelan mendengarnya.

"Kau selalu traktir kami, bantu ini itu, agaknya terlalu jahat kalau tahu kau susah kami tidak membantumu." Kata Namjoon.

"Ku dengar kau akan menikah." Sehun memasang wajah jahilnya.

"Pasti Minho yang bilang."

"Ya, siapa lagi."

Mereka tertawa bersama. Ah, rasanya sudah lama mereka tidak tertawa lepas seperti ini.

"Dengar, hubungi kami lagi. Jangan buat cemas." Kata Chanyeol, mewakili ketiga temannya yang lain.

Mereka tidak bisa berlama-lama di Jeonju. Jadi malam-malam mereka memaksakan diri untuk pulang.

Sudah 3 hari berlalu setelah kedatangan teman-temannya ke Jeonju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 3 hari berlalu setelah kedatangan teman-temannya ke Jeonju. Sehun tampaknya bisa sedikit lebih tenang, karena selama nyaris 8 bulan ini tak ada satu orangpun dari sobatnya itu berhubungan dengannya.

Dia memang besar di Jeonju, tetapi memiliki banyak orang teman dekat seperti mereka, begitu Sehun kembali ke Incheon dan menetap di sana bersama ayahnya.

TIGHTROPE (HUNKAI TRILOGI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang