Happy reading. . . . .
Hari ini ada acara arisan di rumah Rosé, dan tentunya rumah Rosé sekarang ramai banget, bukan kayak ramai sama anak kecil sih, tapi ramai sama ibu-ibu dan anak-anak remaja sepantaran Rosé, yang lebih parahnya lagi, semuanya cowok, nggak ada cewek, karena para ibu-ibu ini lebih milih anak cowok nya yang di ajak, buat jadi supir pribadi
Alhasil Rosé cuma perempuan sendiri di antara laki-laki ini, para anak laki-laki cuma main game online bareng doang daritadi
"Ih, kak Doy mana sih, katanya bakal nyusul kesini, gue ngeri di gangguin mereka," gumam Rosé sambil terus mengecek hp nya
Dan benar saja feeling Rosé, ada seorang laki-laki yang mendekat ke arah dia, Rosé sih nggak mau kepedean ya, tapi emang orang nya kayak jalan ke arah Rosé, tapi dia ganteng sih
"Kan bener," batin Rosé
Laki-laki itu pun ikut duduk di ayunan, tepat nya di samping Rosé, "hai cantik, kamu anak nya tante Yoona ya? Kenalan dong," ucap laki-laki itu
"Najis, gelagat nya kayak jamet lampu merah," batin Rosé
"You mustn't know my name," jawab Rosé jutek
"Ya harus lah cantik, nanti aku manggil kamu siapa, atau panggil sayang aja," goda laki-laki itu yang sangat menjijikkan di mata Rosé
"Hahaha, dikira gue bakal luluh kali ya, kayak gitu doang, sorry ya kak, saya udah kebal sama godaan maut buaya," batin Rosé
"Rosé," ucap Rosé yang akhirnya memberitahu namanya, dia males banget harus ladenin budaya kelas semut kayak gini
"Namanya cantik kayak orang nya, oh iya kenalin nama aku Rion," ucap laki-laki yang bernama Rion itu
"Oh, no one ask," ucap Rosé
"Yeah, i'm just telling you," ucap Rion
Rosé pun hanya bisa tersenyum sinis
"Minta nomor kamu dong, biar kita bisa temenan gitu," ucap Rion tanpa tau malu
"Maaf, tapi nomor telepon gue super VVIP, cuma beberapa orang yang boleh punya," ucap Rosé
"Hehe, tapi aku udah bilang sama tante Yoona kok, katanya juga minta aja langsung sama kamu," ucap Rion
"Siapa yang punya nomor telepon nya?" tanya Rosé
"Kamu," jawab Rion
"Kalau begitu, boleh atau nggak terserah gue lah, mamah gue izinin itu bukan berarti gue izinin," ucap Rosé
Rosé pun beranjak dari duduknya, tapi tangan nya langsung di pegang oleh Rion
"Kasih nomor doang kok, habis itu aku nggak akan ganggu lagi deh," ucap Rion
"Apasih, kok maksa?" tanya Rosé kesal sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Rion dari tangan nya
"Ekhem, mas maaf, kenapa pegang-pegang tangan pacar saya ya?" suara seorang laki-laki pun berhasil mengambil atensi mereka berdua
"Kak Doyoung," gumam Rosé
"Ih anjir, apa tadi dia bilang, pacar? Aaaaa, nggak, apasih," batin Rosé
Doyoung pun melepaskan tangan Rion dari tangan Rosé, Doyoung pun duduk di samping Rion, lalu merangkul pundak Rion
"Mas, mas mau nge rebut pacar saya? Mau ajak pacar saya jalan? Silakan mas," ucap Doyoung sambil menepuk-nepuk pundak Rion, sudah terlihat dari ekspresi nya, Rion sedang ketakutan sekarang
"Tapi mas, mas menang apa dari saya, sampai berani ajak pacar saya kencan?" tanya Doyoung dengan wajah sombong nya
"Saya ganteng, jadi Rosé nggak akan malu jalan sama saya," ucap Rion yang walau sebenarnya sedang takut sekarang
Rosé yang mendengar itu pun hanya bisa tertawa pelan
"Waduh mas, itu juga saya mah punya, emang saya buluk ya mas? Padahal pacar saya itu setiap hari bilang kalau saya itu ganteng," ucap Doyoung
"Gini deh, mas dompet nya tebel nggak atau udah kerja? Soalnya pacar saya ini ya mas, kalau sekali jalan ke mall, 50 juta juga habis mas," ucap Doyoung
Seketika Rosé pun melotot ke arah Doyoung, iya emang sih, Rosé itu boros banget kalau udah ke mall, tapi dia juga nggak seboros itu kali sampai habisin 50 juta sekali ke mall, paling Rosé tuh cuma habis 10 juta-an aja udah
Rion pun tentu di buat melotot dengan itu, "nih ya mas, walau saya itu masih mahasiswa, tapi saya udah kerja di perusahaan papah saya, jadi saya nggak terlalu malu minta sama orang tua, apalagi bilang nya buat ajak pacar jalan," ucap Doyoung
Doyoung pun mengambil dompet nya yang tebal, setebal buku paket MTK kalau kata Rosé
"Nih mas, saya aja sampai punya 5 kartu, saking boros nya pacar saya itu," ucap Doyoung sambil memperlihatkan kartu-kartu yang tertera nama bank yang pastinya berbeda-beda
"Jadi gimana mas? Masih mau ajak jalan pacar saya? Kalau menang fisik doang mah mas, pacar saya nggak bakal mau," ucap Doyoung sambil menepuk pundak Rion
Rion pun pergi dari sana, karena takut lebih di sindir oleh Doyoung
"Kak, makasih ya lo udah bikin tuh buaya pergi, TAPI LO JUGA NGAPAIN BIKIN GUE JADI KAYAK CEWEK MATRE?!" ucap Rosé sambil menjewer telinga Doyoung
"Aduh, elah lepasin dulu," ucap Doyoung
Rosé pun melepaskan jeweran nya
"Ya, kalau nggak pakai cara gitu, dia nggak bakal pergi," ucap Doyoung
"Lo lama banget sih kak," ucap Rosé
"Mamah gue lama banget dandan nya, gonta-ganti baju dulu lah, makanya lama," ucap Doyoung
"Kangen ya?" goda Doyoung
"Idih amit-amit, nggak lah, lo nggak lihat tuh jantan semua, cuma gue cewek," ucap Rosé
"Hahahaha, lagian biasanya juga lo kalau ada acara kayak gini pasti di kamar, kenapa keluar?" tanya Doyoung
"Ya, mau gimana lagi, di paksa sama bunda," ucap Rosé
"Oh gitu, yuk."
"Yuk kemana?" tanya Rosé
"Nge date."
________
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil, ILY!
Fanfictionˊˎ-🖇·˚ Doyse Fanfiction "Beban banget sih lo cil, untung sayang." Start; 16 Juli 2021 END; ©𝗵𝗮𝗻𝘅𝘁𝘆𝘇𝗹𝘃