Happy reading
Keesokkan harinya.
"Kak, gimana tadi malam? Lo sama si cewek pick me girl itu bicarain apa aja?" tanya Rosé dengan nada agak mengejek.
Doyoung memutar bola matanya malas, "Ya, nggak gimana-gimana. Orang langsung gue block, bikin mood jelek aja," ucap Doyoung dengan pandangan tetap fokus ke depan.
"Hehehe, maaf deh. Lagian nggak gue kasih pasti dia bakal gangguin gue mulu tadi malam," ucap Rosé sambil memakan roti isi selai cokelat nya.
"Ya, tapi malah gue yang diteror. Asal lo tau, nomornya bukan cuma itu. Dia sampai pake 4 nomor buat spam gue. Stress banget tuh orang, ya udah gue matiin aja handphone gue," ucap Doyoung.
"Utututu, kasihannya sayangku ini," ucap Rosé sambil mencubit pipi Doyoung.
"Cil, diam. Lo mau kita kecelakaan?" Doyoung menatap Rosé tajam.
"Hehehe, maaf. Iya ini dilepasin," ucap Rosé sambil melepaskan cubitan pipi Doyoung.
Rosé mengambil roti isi miliknya satu, "Kak, mau nggak?" tawar Rosé.
Doyoung pun melirik ke apa yang Rosé tawarkan, "Nggak. Tadi gue udah makan," ucap Doyoung.
"Ih Kakak ayo makan ini," paksa Rosé.
"Kenapa gue harus makan rotinya?" tanya Doyoung.
"Buat tanda minta maaf aku. Soalnya aku udah bikin Kakak pusing tadi malam, gara-gara aku kasih nomor Kakak ke cewek nggak jelas itu," ucap Rosé sambil menatap roti isi
"YA TUHAN, CIL! LO ITU ADA BERAPA ORANG SIH SEBENARNYA?! Kadang nyebelin, kadang imut kayak gini. Kan jadi pengen gue culik, tapi nanti rusak dong image gue sebagai menantu idaman di depan bunda lo," batin Doyoung.
"Lo pake minyak telon ya, Kak?" tanya Rosé.
Doyoung pun langsung gelagapan karena pertanyaan Rosé tersebut, "Mana ada. Ya kali gue masih pake minyak telon," elak Doyoung.
Rosé menatap penuh selidik pada Doyoung, lalu beberapa saat kemudian Rosé mengendus-endus leher Doyoung dari jarak yang agak dekat. Perlakuan Rosé tentu saja membuat Doyoung terkejut dan mematung.
"Tuhkan bener lo pake minyak telon. Lo pake di leher, sumpah Kak Doy masih pake minyak telon," ucap Rosé.
"Iya-iya gue pake minyak telon, disuruh sama mamah. Soalnya tadi gue agak nggak enak badan," ucap Doyoung gugup.
"Oh gitu, sekarang udah enakan badannya?" tanya Rosé.
"Udah. Cil, lo diam deh, gue jadi nggak fokus nyetir," ucap Doyoung.
"Ih gue padahal nggak ngapa-ngapain," ucap Rosé.
"Terserah lo. Sekarang diam," ucap Doyoung.
"Kak-"
"Diam ya, sayang."
☁️☁️
"Udah sana masuk lo, belajar yang benar. Barang berharga jangan ditaruh sembarangan," ucap Doyoung sambil mengacak-acak rambut Rosé.
"Ih jadi berantakan, Kak!" seru Rosé sambil mencubit pinggang Doyoung.
"Sakit, lo kalau nyubit nggak pake hati," ucap Doyoung seraya mengelus pinggangnya yang dicubit Rosé.
"Ya emang," ucap Rosé.
Tak lama Erina datang mendekati kedua sejoli ini. Dia juga menggeser Rosé begitu saja, hingga sekarang dialah yang berada di samping Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil, ILY!
Fanfictionˊˎ-🖇·˚ Doyse Fanfiction "Beban banget sih lo cil, untung sayang." Start; 16 Juli 2021 END; ©𝗵𝗮𝗻𝘅𝘁𝘆𝘇𝗹𝘃