Happy reading
"Gue nggak papa, Kak."
Kalimat itu yang sedari tadi terlontar dari bibir Rosé. Sudah satu jam lamanya Doyoung membujuk untuk pergi ke rumah sakit, dan sudah satu jam pula Rosé meyakinkan Doyoung jika kakinya baik-baik saja.
"Terus tadi kenapa lo sampai teriak gitu?" tanya Doyoung.
"Siapa yang bilang?" Padahal Rosé sudah tahu betul siapa yang memberi tahu Doyoung tentang itu, dan sekarang ia sedang menyumpah serapahi Eunha di dalam hati.
"Lo juga pasti udah tahu," sergah Doyoung.
Rosé langsung memutar otaknya untuk mencari kata-kata yang pas, agar bisa membungkam Doyoung. "Gue tuh tadi bukan teriak gara-gara kaki gue sakit, bukan. Gue itu tadi lihat kecoak di bawah meja, makanya gue teriak. Eunha nggak lihat kecoak di bawah meja gue," jelas Rosé.
Doyoung sengaja mengeraskan volume lagu yang sedang diputarnya untuk meredam suara Rosé. Lagu yang berjudul Need to Know dari Doja Cat, langsung membuat Rosé terdiam dan canggung. Pasalnya, Rosé sudah tahu arti dari lirik lagu itu, dan arti liriknya juga tidak dilabeli halal oleh MUI. "Kak, lo ngerti bahasa Inggris, 'kan? Berarti lo tahu arti liriknya, ya?" tanya Rosé.
"Tahulah, makanya gue suka sama lagunya," jawab Doyoung.
Dasarnya laki-laki tuh semua sama aja, isi otak mereka nggak ada yang benar, batin Rosé.
Rosé menatap Doyoung cukup lama, sampai yang ditatap sadar dan menoleh, "Kenapa lo lihatin gue kayak gitu?" tanya Doyoung.
"Nggak. Semua cowok sama aja ternyata, gue kira lo doang yang beda," ucap Rosé.
"Bercanda, Cil. Oh iya, lo pulang ke rumah gue. Ayah sama bunda lo ada urusan mendadak ke luar kota, malam ini juga katanya lo nginep di rumah gue," ujar Doyoung.
"Kan ada bibi, kenapa harus ke rumah lo?" tanya Rosé.
"Bibi juga tadi harus pulang kampung mendadak, anaknya mau operasi usus," jawab Doyoung.
Rosé menghela napas kasar. "Dih apaan banget, masa semuanya mendadak sih? Jangan-jangan...." Rosé menoleh ke Doyoung dan menatapnya dengan curiga.
"Jangan-jangan apa? Nggak usah mikir aneh-aneh ya lo," tegas Doyoung.
"Kak berarti kita berdua doang dong di rumah lo? Kan tante Taeyeon sama om Baekhyun juga lagi pergi. Gila, bisa digerebek RT kita, Kak," oceh Rosé tidak ada hentinya.
Doyoung diam-diam tersenyum mendengar ocehan Rosé, mungkin akan menjadi sesuatu yang baik jika dia dan Rosé benar-benar hanya berdua di rumahnya. Tapi itu sepertinya tidak bisa terwujud, karena di rumah Doyoung masih ada seorang asisten rumah tangga dan seorang supir.
"Ada supir sama asisten rumah tangga di rumah gue, kalau lo lupa. Jadi kita nggak akan berdua aja, nggak bakal digerebek RT juga," ucap Doyoung bagaikan cahaya dalam kegelapan, bagi Rosé.
Rosé menghela napas lega, tapi kalau cuma berdua di rumah juga sebenarnya Rosé mau-mau aja, bercanda. "Ya udah kalau kayak gitu ke rumah gue dulu, gue mau ganti baju sama ambil baju sama laptop sama iPad gue juga," ujar Rosé.
"Lo bukan mau pindah rumah, Cil. Kalau mau dipakai yang tinggal ambil ke rumah lo," ucap Doyoung.
Rosé menggeleng tidak setuju pada ucapan Doyoung itu. "Malas, oke? Rumah lo sama rumah gue kan beda blok. Kalau mau, lo yang ambil buat gue," ucap Rosé.
"Dih nggak mau, malas banget." Rosé memukul lengan Doyoung dengan kencang saat mendengar kata-kata menyebalkan ciri khas Doyoung.
☁️☁️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil, ILY!
Fanfictionˊˎ-🖇·˚ Doyse Fanfiction "Beban banget sih lo cil, untung sayang." Start; 16 Juli 2021 END; ©𝗵𝗮𝗻𝘅𝘁𝘆𝘇𝗹𝘃