Nat masuk ke ruangan Zee sambil membawa amplop dokumen berwarna coklat dan bungkusan plastik berisikan kotak makanan. Dia masuk ke ruangan itu dan melihat kakaknya masih sangat sibuk dengan laptopnya dan beberapa dokumen yang menumpuk di depannya
Zee menggunakan kacamata dan memeriksa beberapa dokumen sekaligus melihat beberapa email dari klien sampai tidak menyadari Nat masuk ke ruangan dan duduk di sofa.
Nat menunggunya dengan sabar. Ia tahu apabila kakaknya sudah fokus, maka akan sulit mengalihkan perhatiannya.
Setengah jam berlalu, Zee tampak telah selesai mengerjakan pekerjaannya dan menatap sekitar," Aoww Nat... Sejak kapan kamu di sana?
" Hmm kira-kira setengah jam yang lalu," ucap Nat sambil tersenyum
" Maaf, ada pesan dari klien yang urgent jadi aku ga sadar kamu ada di sini" lirih Zee
" Aww kak, santai aja kali. Ga apa-apa kok. Aku ngerti. Cuma kakak jangan terlalu forsir kerjanya. Aku dengar dari kak Max kalau kakak belum makan sama sekali dari kemaren kan? " tanya Nat
" Ahh aku sudah makan kok kemaren malam." Dalih Zee
"Makan mie instan kan? " Ucap Nat karena ia bisa melihat ada bungkus cup mie instan di meja tamu kakak ya.
"Hehehe iyaa ," Zee tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hhh sudah aku duga.. ini aku bawakan bento yang aku buat dengan kasih sayang, sebenarnya aku buat untuk kak max tapi karena kebanyakan aku bawain buat kakak juga." Ucap Nat
"Iya Nat, thanks ya.. " ucap Zee
Nat menatap Zee yang sedang makan. Wajahnya lesu, kantong mata berwarna agak gelap terlihat pada matanya, menegaskan kalau Zee memang tidak tidur semalaman. Pemandangan ini sudah biasa Nat lihat sejak 2 tahun yang lalu. Zee mengalihkan rasa sakitnya dengan bekerja tanpa kenal istirahat. Perusahaan memang jadi maju, namun Nat kehilangan sosok kakak yang ceria dan "hidup".
"Oh ya kak, aku sudah bawa portofolio dari model-model di NewFace." Nat menyerahkan amplop coklat itu ke Zee.
"Okay, nanti aku akan melihatnya, ngomong-ngomong bagaimana datemu semalam dengan Max?"
Tanya Zee"Seperti biasa, kami makan di restaurant di dekat apartemen phi max dan menonton film di apartement phi max" jawab Nat
Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu ruangan Zee,
"Yup, masuk!" Jawab Zee
Masuklah seorang pria gagah dengan tinggi 180cm menggunakan jas hitam dengan tablet di tangannya. Pria itu adalah Max
"Pak, anda ada meeting dengan klien dari perusahaan Garuda jam 08.30, " ingat Max.
Sesekali tampak Max mencuri pandang ke Nat dan tersenyum."OK, tunggu aku bersiap-siap dulu ya, kata Zee
" Baik pak, saya akan menginformasikan kepada mereka, saya permisi dulu ya" ucap Max sambil berbalik ingin meninggalkan ruangan
"Oh ya Max, aku mau memastikan sesuatu" tahan Zee
Max tidak jadi berbalik dan menunggu perintah dari zee
"Hmm, Kamu kemarin memakai pengaman kan hahahahahaha" tambah Zee sambil berjalan keluar ruangan
Nat dan Max terdiam dan wajah mereka pun berubah menjadi merah.
Kantor NewFace
Nunew menatap keluar jendela ruangannya. Pemandangan langit biru berawan membuat hatinya tenang. Dipakainya headset dan sayup terdengar alunan musik indi,
Pegang tanganku
Hentikan tawamu sejenakSudah terlalu banyak tuk senang
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my passion
FanfictionZee, seorang CEO tampan , namun dingin dan sulit percaya dengan orang lain,bertemu dengan New direktur eksekutif baru yang nota bene adalah teman masa kecil adiknya Akankah Zee mulai membuka hati ?