Bab 5

2K 169 9
                                    

disclaimer: Contain of little bit smut

Sudah 3 bulan sejak pengakuan Zee yang ingin mendekati NuNew. 3 bulan juga Nunew menjadi model MILR dan produk ini laku keras. Banyak pengamat fashion memuji kemampuan NuNew menonjolkan kecantikan dari tas MILR. Nat dan Zee merasa bahagia akhirnya produk pertamanya bisa sukses.

Hubungan pendekatan Zee dan NuNew pun makin akrab. Mereka sering keluar berdua sekedar makan siang atau makan malam. Zee juga sering mengantar NuNew ke apartemennya walau tidak pernah masuk kedalam apartemennya.
3 bulan ini adalah hari yang menyenangkan bagi NuNew. Walau NuNew merasa galau karena Zee belum juga mengajaknya ke jenjang pacaran. Nunew merasa sudah cukup mengenal Zee dan dia juga sudah menyadari bahwa perasaanny ke Zee itu adalah istimewa.

"Jujur Nat, aku ga tau gimana perasaannya Zee sebenarnya. Dia mengajak PDKT, tapi hubungan kami ya gini2 aja. Ga pernah dia mengajak aku pacaran, padahal aku sudah menunggu" Nunew menghempaskan dirinya ke sofa ruangan Nat dan berkeluh kesah
Nat tersenyum melihat NuNew. Memang ia menjadi tempat curhat Nunew tentang kakaknya. Awalnya Nat merasa kaget ketika Nunew memberitahu kabar bahwa Zee ingin mendekati NuNew. Kaget sekaligus lega akhirnya kakak ya mengambil langkah untuk move on. Namun, Nat juga takut Zee akan menyakiti NuNew dengan ketidakpastianya.

"Sabar ya Nu, kamu harus maklum. Ini keputusan terbesarnya sejak beberapa tahun yang lalu ia terpuruk. Dia pasti mau berhati-hati dulu. Dia ga mau nyakitin kamu." Jawab Nat menenangkan NuNew

NuNew terdiam, ia sudah mendengar kisah masa lalu Zee dari Nat. Iapun merasa geram dengan wanita yang telah menghianati Zee.
Nunew pun menarik napas dalam dan berkata," Benar juga Nat,aku harus bersabar. Begini saja aku dah senang. Makasi yaa.."

"Its okay bestie.. kamu kan tahu, walau Zee adalah kakakku, aku tetap dipihakmu kok." Jawab Nat. Merekapun berpelukan.

"Oh ya.. jangan lupa nanti malam ada acara pesta perayaan di rumahku." Kata Nat mengingatkan NuNew

"Oh iya , kemarin kak Zee jg ngingetin aku kok" jawab NuNew.

"Nanti kamu di jemput kak zee?"tanya Nat lagi
"aku bawa mobil sendiri. ga enak kalau kak Zee harus ninggalin tamu hanya untuk menjemput aku. Lagipula ada banyak sponsor dan kolega yang akan datang nanti." Jawab NuNew.
"Okay, kita jumpa di pesta malam yaa' Kata Nat

Malam harinya, Nunew tiba di kediaman Panich, ia menggunakam setelan berwarna putih.

Nunew menatap sekeliling, matanya mencari sosok yang ia rindukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nunew menatap sekeliling, matanya mencari sosok yang ia rindukan. Melihat ke sekeliling ruangan yang dipenuhi tamu pesta dan akhirnya matanya tertuju kepada satu orang. Pria yang menawan. Dia menggunakan pakaian yang lebih casual, membuatnya terlihat sangat tampan.

Zee pun melihat sekeliling dan melihat NuNew dengan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zee pun melihat sekeliling dan melihat NuNew dengan tersenyum. Dia lalu menghampiri NuNew dan berbisik, "Hari ini kamu tampak cantik"
NuNew memukul kecil dada Zee dan berkata, "aku ini tampan, bukan cantik"
"Dimataku, kamu yang tercantik" Zee lalu mengandeng tangan NuNew, sedangkan wajah NuNew terasa panas. Nunew bersyukur pencahayaan di pesta itu agak redup, kalau tidak mungkin orang-orang dapat melihat semerah apa pipinya sekarang.
Setelah berkenalan dengan berbagai kolega dan acara puncak telah selesai, Zee mengajak NuNew ke suatu tempat.
Ia mengajak NuNew ke rooftoop. Di rooftoop itu tampak taman buatan dan ada dua buah kursi di sana.
"Indah sekali tempat ini kak, " Nunew terpesona melihat tempat itu.
"Ini tempat favoritku di rumah ini.
Di sini aku bisa melihat bintang dan merasa sangat nyaman" jawab Zee sambil memandang bintang2.
"Kamu orang pertama yang aku ajak ke tempat ini, bahkan Nat tidak pernah ke tempat ini." Tambah Zee sambil menatap ke NuNew
Mata mereka bertemu, Nunew dan Zee merasakan perasaan yang campur aduk.

"Nu, kita sudah mengenal sejak 3 bulan yang lalu. Aku tahu perkenalan kita sangat singkat, tapi aku merasa sangat nyaman denganmu. Disela kenyamananku, aku juga merasa sedikit grogi bila dekat dengan kamu. Merindukan kamu bila kamu ga ada. Ingin selalu bertemu dengan kamu. Ingin memeluk dan bersama dengan kamu setiap hari.
Bila kamu juga merasakan hal yang sama, bolehkah kita melanjutkan ke tahap selanjutnya? Tanya Zee sambil menggengam tangan NuNew.

"Apa maksud kakak dengan tahap selanjutnya?" Tanya NuNew. Nunew sebenarnya tahu maksud Zee, namun ia hanya ingin kejelasan dan kepastian. Ia tidak ingin menyimpulkan sendiri, ia ingin Zee yang mengatakan dengan spontan.

Zee tersenyum dan berkata ," Aku sayang sama kamu, Maukah kamu menjadi pacarku, Nu?"

Nunew tersenyum dan mengangguk sembari berkata, " Tentu saja kak. Aku mau"

Zee memeluk NuNew erat dan saat wajah mereka bertemu, Zee menatap bibir NuNew dan bertanya, "bolehkah?"
Nunew tersenyum dan mengangguk tanda persetujuan.
Bibir merekapun bertemu, awalnya hanya kecupan kecil, menjadi ciuman yang menuntut, lidah zee menghitung baris gigi NuNew, hasrat yang mereka simpan, tersalurkan oleh ciuman ini. Ciuman yang lama dan menuntut serta saling bertautan. Nunew mengalungkan tangannya ke leher Zee. Mereka berciuman layaknya seseorang yang haus dan mendapatkan anggur yang nikmat.

Saat ciuman itu berhenti, mereka terengah-engah. Zee tersenyum dan mencium kening NuNew. Sebenarnya Zee dan NuNew bisa saja melanjutkan ke tahap selanjutnya, namun Zee d menahan dirinya. Ia ingin melakukannya bila Nunew sudah siap. Nunew tersenyum mau menatap Zee dan menyembunyikan wajahnya di dada Zee, sementara Zee mengelus rambut NuNew. Setelah mengendalikan perasaan mereka, mereka kembali ke area pesta dan melanjutkan pesta bersama para tamu.

Zee kemudian mengantar NuNew pulang. Nat meminta NuNew untuk menginap saja, namun Zee bersikeras agar NuNew pulang saja.
Setelah sampai diparkiran apartemen NuNew, Nunew menatap Zee dan bertanya," Mengapa kakak tidak mengijinkan aku menginap?"
Zee mendekatkan tubuhnya ke NuNew dan berbisik, "karena aku tahu, kalau kamu menginap, aku pasti tidak bisa menahan diriku lagi"
Wajah NuNew berubah menjadi merah dan membuat Zee merasa gemas. Iapun mengecup bibir Nunew yang lembut dan menurunkan jok mobil. Zee berada tepat di atas Nunew. Ia melanjutkan mencium NuNew, dan Nunewpun membalas ciumannya. Ciuman yang lebih membara dibandingkan ciuman di rooftoop. Ciuman kali ini lebih menuntut ditambah tangan Zee membelai pipi dan leher NuNew. Ciuman Zee berpindah dari bibir menuju ke leher NuNew yang jenjang. Nunew hanya bisa mendesah,"ahhh"
Zee mendengar itu merasakan perasaan yang menggila. Hasratnya menggebu-gebu. Namun ia tersadar, bahwa ia sekarang di mobil. Iapun meninggalkan tanda kepemilikan di leher jenjang Nunew dan berhenti.
Wajah mereka berdua merah bagai kepiting. Antara menahan hasrat dan juga malu. Zee mengembalikan posisi jok mobil ke tempat yang semula. Setelah itu ia mengecup pipi NuNew.
Dan berbisik" terimakasih sayang"
Nunew tersenyum dan membalas
"aku sayang kamu kak,"
Iapun membalas mengecup pipi zee dan bergegas turun dari mobil.

Zee menurunkan jendela mobilnya dan berkata "Besok aku jemput ya,"

Nunew pun menjawab" iya kak, aku tunggu."

Malam itu baik Zee dan NuNew tidak bisa tidur dan merindukan satu sama lain.

you are my passion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang