BAB 8

3K 180 30
                                    

Nunew menghela napas panjang.  Bekerja sebagai model adalah passionnya, namun Tutor benar2 menguji kesabarannya. Bagaimana tidak, ada2 saja yang tidak sesuai dengan keinginan pria itu. Dari makeup sampai gaya berfoto nunew direvisi oleh orang itu.
"Arrggh, bisa-bisa kencanku weekend ini akan berantakan gara-gara orang ini" Nunew mengeluh pada Nat
Nat melihat sahabatnya yang mengeluh di ruang rias.
" Yang sabar ya Nu, maybe Pak Tutor itu adalah orang yang perfeksionis."
Nunew menekuk dahinya dan merenggut.

" Jangan cemberut seperti itu tikus kecilku", ujar Zee  saat masuk ke ruang rias

Nunew membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk kekasihnya itu. Kekesalannya seolah menguap, energinya terisi kembali 
"Yup, charging selesai" ujar NuNew
Zee tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu.
Nat yang melihat tingkah mereka menggeleng-gelengkan kepalanya dan bergegas keluar dari ruangan itu.
Nunew melepaskan pelukannya dan berkata
"Lihat saja kak, aku akan membuat pak Tutor itu tidak bisa mengeluh lagi dan akan puas dengan pemotretan ini".

Zee mengusap kepala NuNew dan berkata," Do all your best yaa, aku percaya kamu pasti bisa." Zee lalu memeluk NuNew dan berbisik ,"jangan khawatir, kita akan tetap ngedate di weekend apapun yang terjadi, aku janji"

Wajah Nunew langsung merah seperti udang rebus, ia lalu memukul ringan dada Zee.

Pemotretan berjalan lancar, meski ada beberapa kritikan dari Tutor, namun Nunew berhasil melakukan pemotretan itu dengan sangat baik.

"Aku melihat hubunganmu dengan CEO Zee sangat dekat" ujar Tutor sambil duduk di samping Nunew yang sedang beristirahat.

Nunew memicingkan matanya dan berkata dengan ketus, " saya rasa itu bukan urusan anda!"

"Ah... Sekarang saya tahu, anda model yang menggunakan cara itu " kata Tutor dengan nada meremehkan

Amarah Nunew tampak dari wajahnya yang memerah, namun nunew menahannya dan berkata," Apa maksud anda dengan kata itu?"

"Yah, pasti kamu mengerti," kata Tutor dengan santai

Nunew menghela napas, dan menghembuskannya perlahan dan berkata," Saya pikir anda orang yang profesional, tapi ternyata saya salah, anda hanyalah orang dengan pikiran picik dan kekanak-kanakan, yah pantas saja anda selalu diremehkan bahkan oleh pihak direksi dan asosiasi perusahaan."

Tutor langsung berdiri dan membentak NuNew," APA KATAMU?"

Nunew berdiri sembari berbisik, " jangan lupa kalau ayah saya juga memegang saham di perusahaan anda, dan dia sudah menceritakan semuanya.  yah, anda pasti mengerti"  sambil melangkah pergi meninggalkan Tutor yang dalam keadaan kesal.

............

Zee menatap kekasihnya yang menikmati eskrim strawberry dengan sangat nikmat.
" Aku dengar kemarin kamu dan pak Tutor bertengkar"

" Maafkan aku kak, tapi dia sungguh2 keterlaluan"  jawab Nunew sambil meletakkan sendok eskrimnya.
Ia merasa bersalah, bukan karena membuat Tutor malu, namun Nunew takut hal ini akan mempengaruhi kerjasama perusahaan Zee dengan perusahaan bajingan itu.

Zee mengusap kepala Nunew lembut dan berkata, " Its okay nu, justru aku bangga. Aku sudah mendengar semua dari Max, bahwa dia yang sudah merendahkanmu duluan. "

" Tapi darimana kamu tahu masalah direksi perusahaannya meremehkannya?" Tanya zee

"Saat aku meminta ijin ke ayah untuk menjadi model project ini, ayah menceritakan sikap pria itu kepadaku. Bahwa dia diangkat menjadi direktur disana karena hanya dia anak CEO yang masih hidup. Sebenarnya kakak perempuannya yang lebih berkompeten, dan para direksi sangat menghormati kakak perempuannya itu. Tapi menurut ayah, anak perempuan CEO itu meninggal tiba-tiba karena kecelakaan di kantor.
Bisa dibilang attitude Tutor ini sangat buruk sampai-sampai para direksi tidak mempercayai semua projectnya " Jelas Nunew dengan panjang lebar.
Nunew langsung tersenyum dan melanjutkan makan eskrimnya.
Zee mendengarkan cerita kekasihnya dan berpikir sebenarnya bisa saja zee memutuskan kerjasama dengan bajingan yang telah merendahkan kekasihnya, namun ia tidak melakukan itu. Bukan karena ia takut tender besar hilang, namun ia tahu betapa Nunew berkerja keras untuk pemotretan dan project ini, dan ia tidak mau semua pengorbanan NuNew sia-sia.
Ia bertekad dalam hati, ini project terakhirnya dengan si Tutor itu, kelak ia tidak akan mau bekerjasama dengan pria berpikiran sempit seperti Tutor lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

you are my passion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang