Zee, seorang CEO tampan , namun dingin dan sulit percaya dengan orang lain,bertemu dengan New direktur eksekutif baru yang nota bene adalah teman masa kecil adiknya
Akankah Zee mulai membuka hati ?
Mentari pagi masuk menembus tirai pastel di jendela Nunew. Nunew membuka matanya. Ia menatap sekeliling dan segera mengambil ponselnya. 3 panggilan tidak terjawab dari pria yang telah menjadi kekasihnya. Ia membuka aplikasi chat dan menemukan pesan dari kekasihnya itu
ZEE : Good morning nu, aku akan menjemputmu jam 09.00, kita berangkat ke kantor bareng yaa 🥰
Nunew tersenyum melihat pesan itu. Seorang Zeepruk panich, CEO yang dikenal garang oleh karyawannya sekarang mengirimkan pesan dengan emoticon.
"Ah... Ternyata itu semua bukan mimpi " gumam Nunew
Ia bersiap dan menyiapkan sarapannya dengan sandwich dan susu. Tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi, Nunew bergegas untuk membuka pintu dan melihat pria tampan yang telah menjadi kekasihnya berdiri di depan pintu apartemennya. "Kak, bukannya kakak mau menjemputku jam 9? Ini baru jam setengah 9. Aku belum sarapan loh" Protes NuNew. "Maaf, sebenarnya aku mau ngajak kamu sarapan bareng. Tapi sepertinya kamu sudah menyiapkan sarapan." Jawab Zee sambil memasuki rumah NuNew
" Kalau begitu, ayo sarapan bareng aku kak. Maaf aku cuma ada sandwich dan susu, apakah kakak suka sandwich? Tanya NuNew.
"Aku menyukai apapun buatanmu nu," Zee tersenyum sambil memeluk Nunew dari belakang saat Nunew sedang menyiapkan sandwich untuk Zee.
" Tak kusangka, CEO seperti kakak bisa semanis ini" jawab Nunew sambil berbalik dan mengalungkan tangannya ke leher Zee.
Zee tertegun dan menatap mata sayu Nunew. Ia tidak menyangka pria dengan wajah pemalu seperti NuNew bisa seberani ini. Ia pun mengecup bibir Nunew, kecupan itu berubah menjadi ciuman yang dalam, bibir mereka saling berpagutan, lidah Zee mengabsen seluruh rongga mulut Nunew, ia pun menggendong Nunew , berjalan menuju sofa sambil berciuman. Nunewpun mengimbangi ciuman Zee, sesekali ia mengelus bagian belakang telinga Zee dan memainkan cuping telinga Zee. Lidahnya berpagutan, hanya suara napas dan kecupan dan terdengar. Zee mendudukkan Nunew di sofa, melepaskan ciuman sejenak dan membuka jasnya, karena ia merasa sangat panas, padahal ac di ruang tamu Nunew menunjukkan angka 18. Iapun mencium Nunew dan membaringkannya di sofa itu. Ciuman mereka makin intens dan Zee mulai mencium ceruk leher Nunew. Nunew merasakan getaran yang tidak pernah ia rasakan . Rasa ingin melanjutkan ke arah lebih jauh, ia merasakan ada yang mengeras di selatan tubuhnya dan ia juga merasakan hal yang sama sedang terjadi pada Zee. Ciuman Zee makin intens dan mulai membuka kancing kemeja Nunew satu persatu, begitu pula Nunew, ia melakukan hal yang sama pada kemeja Zee. Mereka berciuman dan jari Zee memainkan bagian di bawah pusarnya NuNew. Nunew mencengkram punggung zee dan menggigit pundak zee karena sensasi yang baru pertama kali ia rasakan. Tiba2.. Drrtt drtt drttt Handphone Zee bergetar d saku celananya. Awalnya Zee tak peduli dan melanjutkan kegiatannya, namun getaran handphone itu tak mau berhenti.
Nunew lalu menyadarkan zee, "Kak, angkat saja. Pasti urgent banget"
Zee langsung menghentikan kegiatannya dan menerima panggilan tersebut
"Max , aku harap ini penting karrna kalau tidak aku akan memukulimu" jawab Zee ketus
"AW Pak. Ini penting, meeting udah mau mulai setengah jam lagi tapi anda belum datang." Jawab Max di seberang sana
"Hmm maaf, aku akan tiba setengah jam lagi." Jawab Zee dan langsung memutuskan teleponnya. Ia menarik napas panjang dan melihat Nunew yang pipinya blushing merah. Nunew lalu membetulkan kancingnya dan duduk di sebelah Zee. Zeepun menyandarkan kepalanya di pundak Nunew dan berkata lirih "hhhh aku lupa kalau kita ada meeting dengan klien" Nunewpun tertawa kecil, " lagian kakak nakal sih, yuk siap2.. nanti kliennya bakal marah loh" "Aarrghhhh, aku malas meeting " gerutu Zee. " Ayoooo siap2 kak .. ayo sarapannya di mobil ajaa. Nih pakai dasi dan jasnyaa" Nunew menyodorkan dasi dan jas Zee yang diambilnya dari lantai.
Zee dengan bermalas-malasan memakai kedua benda itu.. Nunew lalu mendekati Zee, memperbaiki dasinya dan menarik wajah Zee mendekat dan Cup... , Nunew memberi satu kecupan. Zee tersenyum dan langsung memeluknya serta berbisik, "Bersiaplah weekend ini, kita akan lanjutkan yang tadi" Pipi nunew langsung memerah.
-------------------
Zee bersiap meeting dengan klien. Ia duduk di sebelah NuNew dan Max. Sambil menunggu kliennya datang, sesekali ia memegang tangannya Nunew di bawah meja, memegangnya dan tidak ingin melepasnya. Tiba2 pintu terbuka dan klien yang di tunggu telah datang. Zee , Max, dan NuNew berdiri untuk menyambut klien itu. Pria yang tingginya 180cm dengan wajah yang tegas datang dan mengulurkan tangannya " Hallo semua, perkenalkan nama saya Tutor. Saya direktur AB company, senang berkenalan dengan anda , terutama senang bisa bertemu anda Tuan Zee" Tutor tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke Zee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zee menjabat tangan Tutor dan menatap pria itu dengan lama. "Sepertinya aku mengenal pria ini" gumam Zee dalam hati. Namun pikiran itu di tepis dengan cepat. Zee pun menjawab, " Senang bisa bertemu anda pak Tutor, saya tidak menyangka bahwa direktur AB company masih sangat muda" "Walau pak Tutor baru berusia 23 tahun, namun ia telah mengembangkan AB company dg sangat pesat" Jelas Max. Mereka pun membahas tentang pekerjaan mereka yaitu mempromosikan produk AB company yaitu setelan kantor koleksi musim dingin, dan diskusi itu berujung dengan sebuah persetujuan. "Sebelum saya menyetujui konsep anda pak Zee, saya punya satu syarat. Model untuk koleksi ini harus Tuan New" Nunew dan Zee terkejut mendengar persyaratan itu, namun mereka tetap berusaha untuk tenang. "Mengapa harus saya pak, perusahaan saya yang bekerjasama dengan panich coorperation memiliki banyak model yang berbakat dari perusahan saya." Tanya NuNew Tutor tersenyum dan berkata, "Saya sudah melihat anda menjadi model brand sebelumnya, dan brand itu sukses, saya juga sangat ingin brand saya menjadi sukses." " Pak zee, hanya itu syarat saya, kalau anda mau, project ini milik anda, tapi kalau tidak, saya bisa mencari perusahaan promosi yang lainnya" lanjut Tutor sambil menatap Zee.
Zee pun menarik napas dalam dan menatap new. New tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju.
" Okay, Tuan New bisa menjadi model anda. " Jawab Zee dengan berat hati.
Tutorpun tersenyum dengan sangat puas. Merekapun menandatangani persetujuan kerja sama. " Senang bisa bekerjasama dengan anda pak Tutor" Zee mengulurkan tangannya kepada Tutor
" Panggil saja saya Tutor, saya menantikan yang terbaik dari anda Zee, " jawan Tutor sambil menyambut tangan Zee dan merekapun berjabatan tangan.
____
Tutor duduk di kursi belakang mobil hitam sambil membuka dompetnya. Tampak foto seorang wanita berambut panjang disana., "Kak, rencana awal kita berhasil. Lihat saja, aku akan membuat Zee jatuh dan hancur dan akan berlutut mengemis padaku. Saat itulah aku bisa membalas dendammu padanya" tutor bergumam pada dirinya sendiri.