Intro

10 1 0
                                    

Kayano Evelyn, seorang gadis sebatang kara yang saat ia bayi dibuang oleh orang tuanya ke sungai diperkampungan. Kemudian bayi tersebut ditemukan oleh petani yang kebetulan ingin pulang melewati sungai dan petani itupun mengambil bayi tersebut dan membawanya pulang. Dilehernya terdapat kalung nama, dikalung itu tergantung nama Kayano Evelyn. Akan tetapi karena merasa tidak bisa membiayai bayi tersebut, petani itu membawa bayi Kayano ke panti asuhan terdekat. Kayano dibesarkan di Panti asuhan tersebut sampai beranjak umur 7 tahun, ia sudah kelas 3 Sekolah Dasar. Kayano dikenal sebagai anak yang pintar, sangat baik dan penurut. Hingga suatu hari ada sepasang kekasih kaya raya yang katanya tertarik pada Kayano dan ingin mengadopsinya. Nama sepasang kekasih itu adalah Mr.Robert dan Mrs.Lucynda, calon orang tua Kayano. Kayano pun diadopsi oleh Mr.Robert dan Mrs.Lucynda dan tinggal dirumah mereka.

"Selamat datang dikeluarga Naviatan, Kayano. Mulai sekarang nama kamu Kayano Evelyn Naviatan. Sekarang ini rumah baru kamu, kalau Kamu butuh sesuatu bilang saja dengan salah satu staff disini, nanti kebutuhan Kayano akan dipenuhi. Kalau ada yang jahat bilang Mr.Robert dan Mrs.Lucynda aja ya. Nanti Mr dan Mrs.Lucynda akan bela kamu. Mulai sekarang, kamu panggil Mr.Robert dan Mrs.Lucynda, Papa dan Mama ya sayang." Ucap Mr.Robert sambil mengelus kepala Kayano.

"Kalau Kayano ada masalah atau butuh sesuatu bilang mama Lucynda aja ya... Nanti mama akan bantu kamu kok." Ucap Mrs.Lucynda.

Kayano membalas dengan mengangguk-angguk saja, menandakan kalau ia sudah paham. Dibalas senyuman hangat dari Mr.Robert dan Mrs.Lucynda.

Mr.Robert dan Mrs.Lucynda memiliki seorang anak laki-laki yang seumuran dengan Kayano. Namun ketika ingin dipertemukan, entah kenapa anak laki-laki itu menolak dan tidak ingin keluar dari kamarnya untuk bertemu Kayano. Mrs.Lucynda merasa tidak enak dengan Kayano, tetapi ia juga tidak bisa memaksa anaknya.

"Maaf ya Kayano, Ken tidak mau keluar dari kamarnya, mungkin nanti. Ken memang anaknya agak pemalu dan pendiam. Nanti kalau Ken sudah keluar, kalian main bareng ya." Ucap Mrs.Lucynda.

"Iya mama. Kayano akan tunggu Ken keluar dan akan jadi saudara baik Ken." Balas Kayano sambil tersenyum.

"Ya, Anak baik." Ucap Mrs.Lucynda sambil mengusap-usap pelan rambut Kayano.

Kayano sangat disayang oleh Mr.Robert dan Mrs.Lucynda. Ia dirawat dan dibesarkan oleh mereka seperti anak mereka sendiri. Mrs.Lucynda juga sangat menyayanginya. Setiap Kayano butuh pertolongan, Mrs.Lucynda selalu membantu Kayano dan selalu diakhiri dengan senyuman khasnya. Mrs.Lucynda adalah orang yang sangat ramah kepada orang lain. Sedangkan Mr. Robert adalah orang yang sangat sibuk, jadi ia jarang bertemu dengan Kayano. Namun ketika Mr.Robert pulang ke rumah, Mr. Robert selalu menyapa dan menemui Kayano, kemudian memberinya hadiah berupa mainan, tidak lupa ia menanyakan kabar Kayano. Kayano merasa sangat senang dan bahagia, ia sangat menyayangi Mr.Robert dan Mrs.Lucynda, orang tua barunya.

Sebulan pun berlalu, Kayano sudah sangat nyaman dan sudah terbiasa dengan suasana rumah keluarga Naviatan. Ia sangat cepat beradaptasi karena para staff dan yang lainnya sangat ramah. Bahkan Kayano sudah hafal nama-nama staff dan pelayan yang ada dirumah besar bak istana itu, Kayano memang cepat sekali dalam menghafal. Tetapi selama ia tinggal, ia belum pernah melihat anak dari Mr.Robert dan Mrs.Lucynda. Dimana sebenarnya Ken? Ada apa dengan pangeran yang satu itu? Kayano bertanya-tanya. Para pelayan disana memanggil Ken sebagai tuan muda. Ia penasaran dengan sang pangeran Ken itu. Kenapa ia tidak pernah keluar dari kamarnya? Dimana kamarnya? Apa ia boleh ke kamarnya? Kayano sangat penasaran. Ia mau bertanya kepada Mr.Robert dan Mrs.Lucynda mengenai dimana kamar Ken, tetapi belakangan ini Mr.Robert dan Mrs.Lucynda sangat sibuk dan jarang ada dirumah. Ia pun memilih menemui bi Siti, salah satu pembantu dirumah itu yang mengurus Ken dan yang paling dekat dengan Kayano.

"Bi, Kayano mau ketemu sama Ken, bisa tolong antar Kayano kekamarnya tidak bi?" Tanya Kayano kepada bi Siti.

"Oh yaudah, non sekalian aja. Tolong antar susu ini ke kamar tuan Ken ya. Bibi lagi ada urusan sebentar. Tolong ya, non." Memberikan susu coklat dari Italy kesukaan Ken diatas nampan.

"Eh tunggu bi, kamarnya dimana? Kan aku belum dikasih tau dimana kamarnya." Ucap Kayano menghentikan bi Siti yang hendak pergi.

Kayano berjalan mengikuti bi Siti menuju kamar sang pangeran menggunakan lift. Karena kamar Ken ada dilantai paling atas, yaitu lantai ke dua belas.

Sesampainya dilantai ke dua belas, ternyata tidak langsung sampai, masih harus masuk ke lorong besar, dan berjalan menyusuri lorong sepanjang kurang lebih 1 km.

"Ini lantai khusus untuk tuan muda non, karena tuan muda jarang keluar kamar, makannya Mr.Robert membuat lantai khusus untuk tuan Ken agar ia lebih sering keluar kamar. Meski begitu tuan tetap jarang keluar kamar." Jelas bi Siti panjang lebar sambil tetap berjalan menyusuri lorong. Kayano mendengarkan sambil melirik-lirik sekitar.

"Oh.. gitu bi. Makasih bi untuk informasinya." Ucap Kayano.

"Ya, non, sama-sama." Balas bi Siti.

Dilantai ini benar-benar sepi, hampir tidak ada orang kecuali dua orang penjaga didepan tadi. Lantai ini benar-benar khusus untuk pangeran saja. Banyak tempat bermain pangeran disini, bahkan ada tempat main anak-anak dilantai ini khusus dibuat untuk pangeran. Padahal dihalaman depan sudah ada dan juga sangat besar dan banyak anak-anak dari rumah sebelah yang datang untuk main disana. Dan itupun masih banyak mainan yang tidak digunakan karena terlalu banyak. Tetapi yang ini tempat bermainnya jauh lebih besar bahkan dua kali lipat lebih besar dari tempat bermain dihalaman depan. Dan ini khusus hanya untuk satu orang saja. Setelah melewati lorong dan ruangan-ruangan besar, ternyata masih ada satu tangga besar yang harus dinaiki untuk sampai. Didepan tangga tersebut ada dua bodyguard yang sedang menjaga.

Sesampainya didepan pintu kamar yang sangat besar dan mewah, bahkan terbuat dari emas. Sebelum membuka pintu bi Siti dan Kayano oleh bodyguard tersebut dicek terlebih dahulu takut membawa barang yang berbahaya. Setelah diketahui Kayano dan bi Siti aman, kemudian bi Siti diberikan kartu khusus untuk membuka pintu kamar oleh bodyguard. Dan bi Siti pun membuka pintu tersebut dan pintu pun terbuka secara otomatis. Suara terbuka pintunya sangat besar karena memang pintunya juga sangat besar. Bi Siti dan Kayano pun masuk ke kamar pangeran yang sangat mewah. Dipenuhi dengan lampu-lampu hias diseluruh sudut yang membuatnya terlihat sangat indah. Bi Siti dan Kayano masih harus berjalan sekitar 50 meter untuk sampai ke tempat tidur pangeran. Dari kejauhan Kayano melihat seorang anak laki-laki yang sedang duduk dikursi dekat jendela yang sangat besar dengan gorden panjang menyentuh lantai. Karena silau dari kejauhan Kayano hanya dapat melihat siluet anak tersebut saja. Dari siluetnya Kayano melihat wajah anak tersebut sangat tampan karena lekukan wajahnya benar-benar sempurna. Sangat tampan dan menawan. Dan gerak-geriknya sangat elegan. Benar-benar seperti pangeran yang pernah ia tonton difilm-film.

Setelah jarak mereka tinggal 10 m saja Kayano sudah melihat dengan jelas paras dari seorang Ken. Namun entah mengapa ia merasa wajah tersebut sangat familiar. Kayano menghentikan langkahnya, ia terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Ken yang sedang membaca buku pun menyadari kedatangan mereka kemudian menoleh untuk melihat. Kayano terdiam, ia teringat sekarang. Dia tidak menyangka bahwa pangeran adalah orang yang ia kenal, bahkan sangat dekat dengannya.

"Ulet setan?!!" Teriak Kayano. Membuat bi Siti terkejut dengan apa yang barusan diucapkan Kayano.

"Hush. Non. Tolong jangan teriak-teriak dikamar tuan muda. Lagian siang bolong gini mana ada setan." Ucap bi Siti berbisik.

Ken yang menyadari suara dan panggilan tersebut terkejut dan menutup buku yang sedang ia pegang. Ia mengenal suara itu. Ken menoleh ke sumber suara tersebut. Ken terkejut melihat sosok Kayano yang sedang berdiri didalam kamarnya.

"Kayn.." Panggil Ken pelan.

Thank you yang udah baca
Salam author(◍•ᴗ•◍)❤。

Jenius LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang