3

13 2 0
                                    

"Woe, para para syaiton" teriak Aca di koridor. Ia berlari menyusul ketiga teman nya yang telah duluan. Salahkan Aca yang terus terusan datang terlambat.

"Kemaren ada yang bilang gitu besok nya mati" ucap santai Neha sambil tertawa.

Ketiga teman nya tertawa mengejek ke Aca. Sudah biasa dan untung nya Aca terbiasa.

Aca mendelik sok sok an jutek "Apasi beban" balas Aca

Aca mengalih topik, untuk menghindar kan pembulian ini, ia capek selalu menjadi korban.

"Tumben nih mak mak rempong datang cepat" geleng geleng Aca sambil berlipat tangan di dada tanda kagum.

"Kita selalu datang cepat, lo aja yang ngaret terus" balas Siva. "y" jutek Aca, Mereka berjalan berempat memenuhi koridor menuju ke kelas. Mereka sering berangkat bersama naik mobil satu mobil. Aca memang jarang ikut berangkat bareng karena ia ingin menggunakan kendraan sendiri.

Banyak pasangan mata tertuju keempat ciwi ciwi itu. Banyak yang kagum mungkin karena gaya nya yang keren dan ada yang menatap sinis seolah keempat orang itu belagak songong. Dan di pastikan itu kakak kelas yang kalah saing.

Kelas Ips dengan Ipa berjarak jauh, karena menghindarkan dari pertengkaran jurusan. Karena sudah banyak yang kayak gitu, jadi di pisah kan, Kelas Ips di sebelah kiri sedangkan Kelas Ipa di depan Ips. Di bataskan lapangan futsal di tengahtengah nya.

"haii semua" teriak Aca memasuki kelas itu. "Aca yang cantik datang" Senyum lebar Aca dengan pede

"Berisik" ucap siswa yang duduk di pojok kanan yang sedang main game tengah asik asik nya dengan teman teman nya.

"lo kira suara gue cempreng!" Tak terima Aca. "Kan emang Caca.." Neha menyambung. Aca menatap intens ke Neha. "Siti!, Suara gue cempreng ya?" Tanya Aca mendekati Siti. Siti mengangguk saja mengiyakan malas mengurus bocah tengil ini.

"masa iya sih" Aca memelankan suaranya, Ia duduk di kursi nya yang disusul ke-tiga sahabatnya. Mereka menghela nafas, Aca ini memang bodoh atau pura-pura bodoh.

"Ca mau berguna ga suara lo?" Teriak Zak kepada Aca.  Aca menoleh ke Zak menunggu lanjutan.

"Lo sumbangin suara cempreng lo ke masjid biar berguna jadi toa untuk adzan" Gelak Zak diikuti teman sekelas nya.  Aca berdecak kesal dengan Zak ini.

"Diam lo pucuk nangka" balas Aca tak terima. Dengan lantang.

*****

"Aca. Kapan lo mau pdkt?" tanya Nara

Kini mereka berempat sudah duduk di bangku masing masing, mereka duduk berdua dua, Nara dengan Siva dan Aca dengan Neha.

Sangat cocok.

"Rahasia dong" jawab nya dengan songong.

Tak lama kemudian guru mapel pun masuk untuk memulai pelajaran di pagi hari yang amat cerah awali pelajaran mu dengan matematika ilmu yang menyenangkan.

_____

Pelajaran matematika sudah selesai. Di gantikan dengan bunyi bel kesenangan semua murid murid apalagi kalo bukan bel keluar main. Siva, Nara, dan Neha tengah sibuk di kantin memakan pesanan yang tadi mereka pesan.

Sedangkan Aca ga ikut bergabung dengan mereka bertiga. Dengan alasan ia sedang kenyang.

Aca berjalan mengarah ke perpustakaan. Ia sengaja kesana karena perpustakaan dekat dengan ruangan osis. Misi nya akan di mulai sekarang ia tak mau menunda nunda lagi. Menunda nunda adalah kebiaaan yang tidak baik ya ges ya.

Aca berjalan melewati ruangan osis itu. Ia melihat ruangan itu tampak kosong, Ia mendecih kesal, orang yang ia cari tak ada disana.

Aca berjalan lagi melihat perpustakaan dan ya. Orang yang ia cari cari ada disana tengah duduk dengan damai membaca buku fisika yang tebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i love you ketos!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang