"Hoaaam." Shikamaru menguap lebar, ia mengucek ucek matanya dan menatap ke arah jendela. Matahari sudah bersinar sangat terang, dan menyengat tentunya.
Shikamaru melihat jam digital di nakas, ia menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal saat melihat angka yang tertera disana
10.00
"Ah, aku tidur terlalu lama," gumamnya pelan. Shikamaru beranjak turun dari tempat tidur dan bergerak ke arah kamar mandi. Meski belum tengah hari, udara benar benar terasa panas membakar.
"Merepotkan."
--------------------000-------------------
"Temari ?" Shikamaru melongokkan kepalanya, melihat lebih dalam seluruh ruangan dapur, tapi sosok bersurai pirang yang katanya adalah istrinya di masa ini tidak juga terlihat.
Pemuda itu menghela napas, ia berjalan malas ke arah ruang keluarga dan duduk di hadapan meja. Awalnya, ia ingin menonton televisi tapi ia membatalkannya karena terlalu malas. Melihat ada benda berkualitas tinggi seperti itu di dalam rumah, bisa dipastikan jika keluarga barunya sekarang dalam kondisi yang tergolong kaya.
Yaah tidak heran karena ia menikahi seorang Putri Suna.
"Anata ? kau sudah bangun ?"
Suara seorang wanita yang terdengar familiar membuat Shikamaru menolehkan kepalanya, meski ia bisa merasakan wajahnya mulai memanas karena panggilan dari Temari.
"Begitulah ... dan juga ... jangan panggil aku dengan panggilan itu ... bu- bukannya aku benci sih ... t- tapi ... yaah kau tahu lah .... akhh ini merepotkan."
Temari terkikik pelan, ia suka sekali melihat wajah Shikamaru yang kikuk dan merona itu. Ia meletakkan keranjang jemuran yang sudah kosong di tempatnya lalu duduk di hadapan Shikamaru.
"Haah hari ini panas sekali, tumben sekali Konoha sepanas ini, apa kau tidak merasakannya ?" Tanya Temari.
"Ya, hari ini memang pa--" ucapan Shikamaru terhenti, wajahnya yang tadi sudah kembali normal kini menjadi Semerah tomat.
Di hadapannya sekarang, Temari yang terlihat berkeringat sambil mengipasi wajahnya dengan kipas kecil sungguh mempesona.
Ah, bukan karena itu
Tapi karena baju bagian atas Temari terbuka sedikit lebar hingga menunjukkan belahan dadanya !
Temari dewasa memang terlihat sangat cantik sejak awal di mata Shikamaru, dengan kimono biru selutut, lengan pendek, dan pita di obi yang membentuk pinggangnya yang masih terlihat ramping. Penampilannya benar benar tidak mengubah ciri khasnya sejak kecil. Memang sejak dulu Temari selalu memakai pakaian yang tergolong terbuka dan seksi.
Tapi jika sampai menunjukkan belahan dada yang terlihat basah karena keringat itu terlalu ...
Akhhh
"A- a- a- apa yang yang lakukan ?!" Shikamaru menutupi matanya dengan tangan, sekaligus menutupi wajahnya yang merah merona.
Temari terlihat begitu seksi dan menggoda.
Oh ayolah, Shikamaru masih seorang remaja, wajar saja jika ia memikirkan hal hal mesum bukan ?
"Hm ? Memang aku kenapa ?" Tanya Temari bingung. Nyonya Nara itu masih setia mengipasi dirinya.
"Ba- bajumu te- terbuka ! A- apa kau tidak malu ?"
"Untuk apa aku malu pada suamiku sendiri ? Lagipula kau sudah pernah melihat tubuh telanjang ku bukan ?" jawab Temari acuh.
"I- ITU KAN BUKAN AKU !"
Wanita berdarah Suna itu terkikik, ia sejenak memang lupa jika yang dihadapannya ini bukanlah pria yang menyematkan cincin di jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is That You ?
FanfictionSebuah gulungan aneh membuat 4 pria di masa depan tertukar dengan diri mereka di masa lalu. Bagaimana cara mereka untuk kembali ? . . . . "Istriku memang sudah cantik sejak dulu." "Eh ?! Mereka adalah istriku ?!" [25 July 2021]