Flower Crown [4]

2.9K 270 20
                                    

Manis sewarna zamrud itu berbinar kala melihat hamparan Padang bunga yang sangat luas.

"Ini... dimana Sasuke - kun?"

"Perbatasan Konoha bagian barat, kau pasti belum pernah kemari."

Sakura mengangguk, perbatasan barat memang jarang ada masalah jadi hanya ada beberapa Shinobi yang melakukan patroli bulanan kesana, selain itu ia lebih sering dikirim ke wilayah konflik di utara atau timur.

"Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?" Tanya Sakura.

"Aku tak sengaja menemukannya saat misi." Itu tidak bohong, Sasuke menemukan tempat ini saat sedang dalam misi yang diberikan Orchimaru, lebih tepatnya saat ia ingin kabur sebentar setelah selesai menadapatkan apa yang diperintahkan.

Sakura mengangguk mengerti, ia menghela napas pelan lalu memberanikan diri untuk menggandeng tangan si pemilik marga Uchiha itu "A- ayo kesana Sasuke-kun!"

Pria itu menganggu, menuruti keinginan gadis yang akan menadi istrinya di masa depan itu.

---------------000--------------

"Jadi? Kau tadi ingin bicara apa, Sasuke-kun?" Tanya Sakura. Mereka sekarang sedang bersantai di bawah sebuah pohon besar.

"Kami akan kembali besok."

Gadis dengan surai sewarna musim semi itu mematung, entah apa yang terjadi, ia bisa merasakan sesuatu yang meledak ledak dalam dada.

"Kalian... sudah menemukan cara untuk kembali?"

"Caranya ada sejak lama yaitu dengan membuka portal demensi menggunakan rinenggan, hanya saja sejak 'jatuh' kesini chakraku seakan terkuras habis, akhirnya kami harus menunggu," memang hanya Sakura yang bisa membuat Sasuke berbicara panjang lebar untuk menjelaskan, bahkan sampai memikirkan diksi yang pas agar tak melukai hati gadis itu "Sekarang chakraku sudah pulih."

Sakura mengangguk dan melanjutkan kegiatannya merangkai bunga, meski tak rela mengudara di relung dada sampai membuat sesak, ia tak bisa dengan egois menahan mereka "Kupikir... kalian akan menetap disini, setidaknya lebih lama." Tapi entah karena ia memang masih remaja puber atau sifatnya saja yang buruk, Sakura tak dapat menahan keegoisannya.

Sasuke tersenyum tipis, ia menyentil dahi lebar Sakura dan membuat gadis itu lagi lagi membeku di tempatnya "Terima kasih, Sakura."

"U- untuk apa?" Tanya Sakura setelah sadar dari keterkejutannya.

"Terlalu banyak kalau dikatakan sekarang," Sasuke mendekatkan tubuhnya, menyibak poni yang menghalangi jidat lebar calon istrinya di masa depan "Karena telah menungguku, menjaga perasaanmu untukku, tak menyerah padaku, semuanya Sakura, terima kasih banyak."

Bohong kalau Sakura bilang tak terharu

Bohong kalau Sakura bilang tak tersentuh

Jujur, ia tak bisa menera sengaran seperti ini!

Gadis itu bisa merasakan wajahnya memanas dengan kecepatan tinggi, dan cukup yakin bahwa kondisi wajahnya benar benar memalukan sekarang.

Tapi, ia tak bisa memalingkan pandangan dari si bungsu Uchiha.

Sasuke menarik kedua sudut bibirnya lebih tinggi, ekspresi gadis di hadapannya benar benar menggemaskan.

Tidak da salahnya untuk melihat yang lebih dari ini sebelum pulang 'kan?

"Sakura."

Sang empu menoleh patah patah, masih berusaha menghilangkan rona merah yang baru saja meledakkan wajahnya.

Saat kepalanya menoleh sempurna, wajah mereka benar benar dekat sampai hidung keduanya saling bersentuhan.

"Terima kasih telah menjadi istriku."

Is That You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang