Ekstra Chapter

4.8K 309 21
                                    

"Begitulah ceritanya." Naruto mengakhiri sesi 'penjelasannya' dengan khidmat. Ia menatap semua orang yang ada disana "Kesimpulannya, ini semua salah Sai."

"Kenapa kau menyalahkanku?" Sai tak terima, ia memasang senyum yang seperti berkata 'kan kau yang membukanya!'

"Intinya, ini semua terjadi akibat kecerobohan para petinggi desa ya?" Temari angkat bicara sebelum sebuah pertengkaran tidak berguna terjadi.

Keempat pria itu terdiam, saling mengalihkan pandangan. Kakashi menepukkan tangannya beberapa kali "Baik, sudah cukup, ini tak perlu dibahas lagi, lebih baik kalian pulang saja, aku yakin mereka masih lelah."

Para wanita terlihat saling berdiskusi lewat tatapan dan mengangguk bersama tanda setuju.

"Baiklah, kita pulang saja dulu."

-----------------000---------------------

"Sasuke-kun, ngomong ngomong, bagaimana dengan keadaan kalian yang remaja ya? kau 'membuang' mereka ke tempat yang benar 'kan?"

Pria itu melirik sebentar ke arah istrinya lalu kembali fokus ke jalanan di depannya "Entahlah."

"APA? L- lalu ba- bagaimana nasib mereka sekarang?" Sakura tersentak kaget, menatap suaminya horor.

Sasuke mengendikkan bahunya santai "Entahlah, itu tergantung keberuntungan mereka."

Wanita yang dulunya bermarga Haruno itu menggelengkan kepalanya pelan, entah apa yang dialami suaminya selama berpindah masa, mungkin kepalanya terbentur dinding demensi atau memang efek kelelahan.

"Sasuke-kun, mau kuperiksa?"

---------------------000---------------------

Temari melenguh pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya, mengerjapkan matanya beberapa kali sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing. Ia bisa melihat Hinata, Ino, juga Sakura berada dalam posisi yang sama dengannya.

"Kenapa kita tidur disini?" tanya Ino.

"Bukan, sepertinya kita pingsan, tapi... apa penyebabnya?" Temari berpikir keras, tapi tak ada satupun jawaban yang melintas di pikirannya. Sakura nampak berpikiran sama, ia menatap Temari lamat lamat dan menghela napas pelan.

"Merepotkan sekali," gumam Temari, ia memutuskan untuk menepis hal ini dari pikirannya.

"Hei, apa kalian tidak mendengar suara?" ucapan Hinata menarik atensi teman temannya, keempatnya terdiam sambil berusaha mencari suara yang dimaksud.

"Aku bisa merasakan chakra mereka disana!" Ino menunjuk ke arah barat daya setelah menggunakan shintensi no jutsu miliknya.

Ketiga gadis lainnya memasang ekspresi bingung "Mereka?"

------------------000----------------

"Apa yang sedang mereka lakukan diatas sana?" Sakura menatap horor dan kesal ke arah kekonyolan dihadapannya. Naruto, Sai, dan Shikamaru tergantung diatas pohon dengan sangat tidak elitnya, seperti kumpulan karung beras yang baru saja dibuang pemiliknya.

"B- bukannya sebaiknya kita me- menurunkan mereka dari atas sana... dengan selamat?" Hinata mencoba menenangkan Sakura yang sepertinya akan meninju pohon itu saat ini juga, jika itu terjadi, sudah pasti ketiga pemuda diatas sana akan terlempar jauh ke luar desa dan entah bagaimana keadaan mereka selepas itu.

"Benar juga, selamat ya...," Temari bergumam pelan, membuka Tessennya dan mengayunkan secukupnya. Ketiga pemuda itu terbang ke atas dan mendarat -lebih tepatnya terbanting- di tanah dengan sangat tidak mulus "...selamatkan otak konyol mereka adalah yang utama."

Is That You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang