"Sasuke - kun, sarapannya sudah siap."
Layaknya tersihir, Sasuke berjalan menuju meja makan dengan sangat patuh, Dihadapannya kini, ada sepiring nasi goreng ekstra tomat yang terlihat sangat menggiurkan.
"Apa ada yang salah, Sasuke - kun ?" tanya Sakura. Ia terlihat bingung karena Sasuke hanya menatap makanan yang sudah ia sediakan.
"Dimana anak kec-- maksudku Sarada ?"
Sakura mengangguk pelan "Dia dipanggil untuk misi semalam."
Sasuke mengangguk. Keduanya mulai makan dengan tenang, sesekali terdengar obrolan manis diantara keduanya.
Tak terbayang jika nanti ia akan menikah dengan rekan satu timnya itu. Masih segar diingatannya, senyuman cerah Sakura, setiap perkataan manisnya, perhatiannya bahkan untuk sesuatu yang paling kecil sekalipun, sosoknya yang riang dan bersemangat, gadis yang selalu bisa menghembuskan hawa musim semi di hidupnya. Saat meninggalkan desa, ia sedikit merasa kehilangan sosok bersurai gulali itu.
Sekarang, sang musim semi menjadi istrinya.
Semua masih seperti mimpi.
Sakura mengusap sekitar bibirnya dengan tisu, menegak habis air di gelas, dan kembali menatap sosok remaja suaminya yang sedang melakukan hal serupa.
"Sudah selesai ? Biar kucuci piringnya." Sakura mengambil alat makan Sasuke yang sudah bersih tanpa ada sebutir pun nasi yang tertinggal. Ia berjalan ke arah wastafel dan mulai membersihkan semuanya.
Sasuke memandang calon istrinya di masa depan itu dengan seksama.
Sakura yang sekarang terlihat sangat cantik dengan tetap mempertahankan gara rambut sebahunya. Pakaiannya sekarang jadi lebih terbuka dan ketat.
Jujur saja, menurut Sasuke, Sakura memiliki proporsi tubuh yang bagus.
Celananya berhasil mengekspos kaki jenjang milik Sakura dengan sempurna. Dipadukan dengan baju yang lumayan ketat, berlengan pendek, dan menampakkan bagian perut, membuatnya terlihat seksi. Bandana merah yang menghiasi rambut sewarna gulali itu membuatnya terlihat manis.
Sempurna
Sasuke memperhatikan setiap gerakan wanita itu. Setiap ia membuat gerakan baru, lekuk tubuhnya juga ikut terlihat, baik depan maupun belakang.
"Sasuke - kun kalau kau ingin berkumpul bersama yang lain silahkan saja."
"Tidak, aku ingin disini," jawab Sasuke singkat.
Sakura mengangguk. Ia kini berjalan mengambil penyedot debu di salah satu pojok ruangan dan mulai menghidupkannya. Ia dengan gesit membersihkan seluruh rumah. Setelah selesai, ia mengambil baju kotor dan mulai memasukkannya ke ke mesin cuci, kemudian mengerjakan berbagai macam pekerjaan rumah tangga lainnya. Hari ini, ia memang sedang libur.
Semua tindak tanduk wanita yang kini menyandang marga Uchiha itu tak lepas dari pandangan tajam Sasuke. Pemuda itu terus memperhatikan, dengan sangat intens.
Semua terlihat begitu jelas.
Dadanya
Pahanya.
Pantatnya.
Pinggangnya.
Semua terlihat sangat indah. Ia bersyukur karena sudah terdampar di masa ini.
Tapi, ia juga sedikit kesal. Jika Sakura berkeliaran di luar menggunakan baju seperti itu, otomatis semua orang juga dapat melihat tubuh wanita itu dengan puas bukan ?
'Menyebalkan.'
Meski sedang kesal, ia tak bisa memalingkan pandangannya dari Sakura.
Wanita itu benar benar telah memikatnya !
KAMU SEDANG MEMBACA
Is That You ?
FanfictionSebuah gulungan aneh membuat 4 pria di masa depan tertukar dengan diri mereka di masa lalu. Bagaimana cara mereka untuk kembali ? . . . . "Istriku memang sudah cantik sejak dulu." "Eh ?! Mereka adalah istriku ?!" [25 July 2021]