Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 15 menit, akhirnya nya Anara sampai di tempat yang paling membosankan bagi nya, dimana lagi kalau bukan tempat bimbel matematika pilihan ibu nya.
Anara melangkah kan kaki nya masuk ke dalam ruangan, mata Anara tertuju pada gadis yang tak asing lagi bagi nya, siapa lagi jika bukan Laka.
“Rajin amat buk” sapa Anara pada teman nya yang kini sedang membaca buku.“Lo kira gue lagi belajar, gue lagi baca novel, sini gabung sama gue” jawab Laka dengan santai
“Hadeeehh, nasib punya temen otak nya ga berfungsi” ucap Anara sembari duduk di sebelah Laka.
Laka yang sedang asik membaca novel seketika berhenti sejenak karna merasa ada yang aneh pada sahabatnya.“Ehh ra,lo sehat? muka lo kek mayat, sakit buk?” tanya Laka sembari menyenggol tubuh Anara.
“Gue ga kenapa napa kok, muka lo tuh yang kek setan” jawab Anara yang sedikit mengelak dari pertanyaan teman nya.
“Ga yakin gue sama manusia kek lo, gue anterin pulang ya, mumpung gue bawa motor ” ajak laka yang mulai khawatir pada temannya
“Ngga gausah ,gue baik baik aja Laka, udah deh gausah lebay, kek emak gue lo” Anara terus berpura-pura tidak terjadi apa-apa pada diri nya.
Di tengah perbincangan Anara dan Laka, Rian berjalan masuk ke dalam ruangan dan langsung duduk di bangku nya.
Bimbel pun di mulai, selama pelajaran berlangsung, Rian terus melihat ke arah Anara yang sekarang sedang tampak serius mengikuti pelajaran, saat asik memperhatikan Anara, gadis itu tak sengaja membalas tatapan Rian sambil tersenyum tipis pada laki-laki itu, Rian yang melihat hal itu pun langsung terdiam seakan terpanah oleh senyuman Anara.
Anara kembali pada posisi nya setelah memberikan senyuman pada Rian, gadis itu melihat jam yang berada di ponsel nya.
"huhhh untung udah mau selesai" ucap anara yang saat ini ingin segera keluar dari ruangan itu.“adik-adik cukup materi kita untuk hari ini,kita lanjutkan di pertemuan berikut nya” kalimat yang di ucapkan tentor pun membuat Anara merasa senang.
Anara dan Laka berjalan keluar dari ruangan.
“Lo yakin balik sendiri?” tanya Laka yang kini sedang berada di atas motor nya.“Santai aja kali, ntar juga taxi gue sampe, gausah kek emak- emak deh, udah sana pulang, nyokap lo udah nungguin tuh di rumah” jawab Anara sembari mendorong tubuh Laka.
“Kan lo lagi sakit setannn, gue juga ga bakal khawatir kalo lo lagi ga sakit. Yaudah deh kalau gitu gue balik ya, kabari gue kalo ada apa-apa” jawab Laka sambil menjalankan pelan motor nya.
“Okee,take care!!” teriak Anara sembari melambaikan tangan nya.
Rian yang melihat Anara di tinggal sendiri oleh sahabatnya langsung menghampiri gadis itu.
“Lo ga pulang?” tanya Rian yang kini sudah berada di dekat Anara.“pulang kok, ini ma-” belum selesai gadis itu bicara, Rian langsung memotong perkataan Anara.
“Gue anterin ya, muka lo pucat banget tuh, ntar lo kenapa-kenapa lagi” ucap Rian menawarkan diri.“No thanks” jawab anara singkat.
Rian kehabisan kata-kata mendengar jawaban singkat Anara.
“Lo ngapain masih disini?pulang sana” ucap anara pada laki-laki yang duduk mematung di atas motor nya.“No thanks” Rian mengulang kata-kata Anara.
"Huftttttt" Anara mendengus kesal melihat tingkah Rian barusan.“Taxi gue dah sampe tuh, duluan ya” Anara berjalan ke arah taxi pesanannya, tiba tiba..
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA
Teen FictionAnara Vlias Graciana gadis cantik dengan mata yang indah ,kulit yang putih,sifat yang lucu,periang dan emosian. Hidup Anara berjalan dengan baik , penuh tawa,penuh emosi dan penuh kasih sayang dari orang di sekitar nya. Sampai suatu waktu seorang...