Pagi telah menghampiri dunia, dan tandanya semua manusia harus siap beraktivitas kembali.
Pagi ini Anara bangun lebih awal dari pada ke 4 sahabat nya yang lain.
Anara melihat jam di ponselnya yang masih menunjukkan pukul 05.00, Anara berniat untuk segera membangun kan Aries, Laka, Riva dan Kana untuk segera melaksanakan sholat subuh. Anara menepuk pelan bahu ke 4 manusia yang masih nyaman pada posisinya masing-masing.“Hehhh manusia-manusia!!bangunnnnn, sholat subuh dulu” ucap Anara yang berusaha membangun kan sahabat nya.
Anara tidak mendapatkan respon apa pun dari mereka.“LU PADA MILIH BANGUN ATAU GUE SIRAM AIR KERAS HAHHH?!!!!” teriak Anara yang membuat ke 4 sahabat nya bangun dan beranjak dari posisi nyaman nya untuk melaksanakan sholat subuh.
Anara saat ini merasa bosan karna ditinggal oleh teman nya yang sedang sholat, maklum saja, Anara adalah umat Kristiani.
“Dari pada gue bosan mending gue keliling cari angin” ucap Anara pada dirinya sendiri.Anara pun berjalan selangkah demi selangkah di pinggir hutan yang luas itu, tapi tiba-tiba...
“berhenti!!!” teriak dari seseorang yang tidak tau asal nya dari mana.
Anara seketika berhenti melangkah karna rasa takut nya saat ini, satu detik mematung, Anara pun memberanikan diri nya untuk mencari asal suara itu.
Mata Anara berhenti tepat pada asal suara yang ada di belakang nya. Anara kembali mematung dan tak berkedip menatap laki-laki itu."Febrian Dzakhran Hanas" ucap Anara pada dirinya sendiri.
Detik demi detik mereka lalui dengan saling menatap, laki-laki berparas tampan itu pun melangkahkan kaki nya menuju ke tempat Anara berdiri.
Sekarang Febrian berdiri tepat di hadapan Anara.“l-lllooo m-maauu ngapain?!” tanya Anara dengan gugup dan rasa takut yang menghantui dirinya.
Tanpa menjawab satu kata pun dari pertanyaan Anara, Febrian langsung menunduk untuk mengikat tali sepatu Anara yang terlepas di sebelah kanan.
"nih orang apa-apaan sih" umpat Anara dalam hati.
Febrian kembali berdiri setelah selesai mengikat tali sepatu milik Anara.“Gausah takut, gue bukan laki-laki jahat kok” ucap Febrian sembari mencubit hidung mancung Anara.
“Awwwww! sakit tauuu!” umpat Anara kesakitan
“Lo ngapain pagi-pagi buta kaya gini keliling hutan sendirian? mendingan lo sholat subuh deh dari pada keliling gajelas di hutan lepas kaya gini ....” Ocehan dari Febrian yang tak kunjung berhenti
“Berisik lo! Gue Kristen” ucap Anara yang membuat Febrian berhenti mengoceh.
“Lo liat kesana deh, indah banget ya suasana nya kalau pagi gini” ucap Febrian mengalihkan pembicaraan memalukan tadi
Febrian memakai kemeja kotak-kotak milik nya yang dari tadi berada di tangan kanan nya.
"Ganteng juga nih cowo kalau kaya gini, tapi dia siapa sih, kenapa care banget sama gue" ucap Anara dalam hati“Kenapa liatin gue, terpesona?” tanya Febrian ke Gadis yang ada di hadapan nya sekarang.
“Apaansih lo, najis” saut Anara dengan pipi nya yang mulai memerah.Febrian menyentuh pipi merah Anara dengan lembut
“Muka lu merah kek badut” ledek Febrian
“Shitttt!!!” umpat Anara sambil memukuli pria itu.
Tak terasa matahari sudah mulai bersinar lebih cerah dari waktu sebelumnya, menandakan kalau sekarang bukan waktunya untuk bersantai lagi.
Anara berlari meninggalkan Febrian tanpa basa basi dan menuju ke tenda.“Dari mana aja mbak nya” ledek Aries
“g-ggue cuma abis cari angin di hutan aja kok”
“Angin kok di cari” beribu ledekan dari sahabat nya tumpah.Waktu demi waktu pun berlalu, sudah banyak aktivitas yang mereka lakukan di hari ini.
Berhubung besok mereka akan kembali, maka malam ini akan ada acara api unggun di perkemahan mereka.“Woy lo mau diam aja disini, ayuk ikut kita liat api unggun di luar” ucap Riva kepada Anara yang sedang termenung di dalam tenda
Ke 5 gadis cantik itu keluar dari tenda dan duduk menghadap api unggun yang ada di depan nya.
Semua murid sangat menikmati suasana api unggun malam ini, tapi tidak dengan Anara.“Lo lagi mikirin apa sih sebenarnya?” tanya Laka terhadap Anara
“Iya, dari tadi lo menung terus” saut Aries
“Mikirin cowo di bus semalam yaaaa HAHAHAHA” ledek Riva yang membuat Anara kaget
“Apaansih lo Riv, yakali gue mikirin laki-laki aneh itu” jawab Anara yang menolak omongan Riva
"Aduhh kenapa juga sih gue harus mikirin dia, stop Anara, lo gaboleh buat temen-temen lo curiga, mereka gaboleh tau kalau tadi pagi lo ketemu lagi sama tuh cowo, arghhhhhh bego banget sih lo Anara" ucap Anara pada dirinya sendiri sembari memukul mukul jidat nya.“eh eh eh, kenapa lu mukulin diri sendiri, kesambet?” tanya Aries yang heran melihat tingkah sahabatnya itu.
“Ah tau aaahh!” umpat Anara sambil berjalan masuk ke tenda.Acara api unggun telah selesai, semua siswa dan siswi kembali ke tenda nya masing-masing, termasuk Aries, Laka, Kana dan juga Riva yang menyusul Anara ke dalam tenda.
[Bersambung...]
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA
Roman pour AdolescentsAnara Vlias Graciana gadis cantik dengan mata yang indah ,kulit yang putih,sifat yang lucu,periang dan emosian. Hidup Anara berjalan dengan baik , penuh tawa,penuh emosi dan penuh kasih sayang dari orang di sekitar nya. Sampai suatu waktu seorang...