Spontan Anara langsung memaki dan mendorong dengan kuat laki-laki yang memeluk nya secara tiba-tiba.
Dengan rasa takut bercampur penasaran kini Anara sedikit menunduk ke arah wajah lelaki yang memeluk nya tadi."Rian?!!" Ucap Anara merasa terkejut dengan kehadiran pacar nya itu
"Kasar banget sih sama pacar sendiri" balas Rian dengan sedikit meringis sambil berdiri dan memakai kembali topi nya yang terjatuh.
"Ya habis nya kamu ngagetin sih, pake acara meluk segala lagi" sambung Anara. Anara menjeda omongan nya lalu..
"eh! wait wait wait, kok kamu bisa ada di sini sih? Kamu kan bukan murid disini, gimana cara nya?" tanya Anara dengan rasa penasaran, mengapa Rian bisa ada di sini."Apa sih yang gabisa aku lakuin, lagian juga ga ada yang curiga tuh kayanya sama aku" jelas Rian dengan sangat pede.
"Dasar penyusup!" ledek Anara
"Tapi penyusup ganteng kan?" balas Rian
"Iya sih, kan pacar aku" jawab Anara sambil memeluk tubuh Rian yang lebih tinggi dari dirinya yang sangat minimalis."Eh btw acara nya udah selesai kan? ikut aku yuk" ucap Rian sembari melepas pelukan nya dengan Anara secara lembut.
"eummm udah sih, emang mau kemana?" tanya Anara penasaran
"Ke atap sekolah kamu" sahut Rian sambil mengangkat jari telunjuk nya menunjukkan ke atas.
"Hayuukkk" balas Anara sambil tersenyum.Saat mereka sedang berjalan menuju rooftop sekolah Anara, Anara tiba tiba mengingat rooftop awal kebahagiaan mereka.
"udah lama kita ga ke rooftop biasa" ucap Anara mengingat rooftop tempat dirinya dan Rian jadian.
"pengen ke sana?" tanya Rian pada Anara yang spontan di balas dengan anggukan dari kepala Anara."Tapi aku udah nemuin tempat yang lebih nyaman dari rooftop itu, yaitu Anara Vlias Graciana" ucap Rian yang membuat Anara berhenti melangkah lalu saling menatap dengan Rian.
Rian melanjutkan ucapannya
"kamu adalah tempat paling nyaman untuk aku berpulang, jadi mungkin aku ga akan ke rooftop itu lagi untuk membagikan kebahagiaan atau kesedihan aku, karna aku udah punya Anara"Ucapan Rian ini membuat Anara terharu dan spontan memeluk Rian dengan erat.
"a-aaku gabisa nafas!" ucap Rian dengan sesak akibat pelukan erat dari Anara.Kini Anara melepas pelukan nya dengan sedikit salah tingkah dan pipi yang sudah sangat merah seperti tomat
"Gausah salting, pipi kamu jadi merah tuh, kayak badut" ledek Rian sambil mencolek pipi Anara.
"Apaan sihh, engga!!!" jawab Anara sambil menutup wajah nya.
"Kamu gemesin banget si ra kalau pipi nya lagi kayak tomat gini, jadi pengen aku cium" ucap Rian
"Yaudah nih cium aja" balas anara sambil memajukan pipinya.Rian yang merasa di beri lampu hijau langsung memajukan bibirnya untuk mencium pipi Anara.
Namun saat bibir Rian akan mendarat di pipi Anara, gadis itu langsung menghindar dan lari."ANARA!!!" ucap Rian merasa kesal dan langsung lari mengejar Anara
"Ngga kena, wlekkk" ledek Anara sambil menjulurkan lidah nya.Anara terus berlari untuk menghindari Rian yang kini masih terus mengejar nya.
Saat ini Anara benar benar tampak sangat bahagia, gadis itu terus tertawa sambil sesekali meledek Rian.
Rian yang menyaksikan tawa bahagia Anara pun ikut bahagia."Gue janji akan selalu buat lo bahagia ra, buat lo ketawa kayak sekarang ini" ucap Rian dalam hati.
"Rian! Kok kamu berhenti sih?" tanya Anara pada Rian yang kini telah berhenti mengejarnya.
"Capek Ra, kamu doang yang ga ada capek nya" jawab Rian
"Gitu doang udah capek, lemah wuuu" ledek Anara sembari memberikan jempol tangan yang mengarah ke bawah.
"Dari pada lari-larian ga jelas, mending kita pulang yuk, lagian acara nya juga udah selesai kan?" Rian mengajak Anara untuk pulang,
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA
Teen FictionAnara Vlias Graciana gadis cantik dengan mata yang indah ,kulit yang putih,sifat yang lucu,periang dan emosian. Hidup Anara berjalan dengan baik , penuh tawa,penuh emosi dan penuh kasih sayang dari orang di sekitar nya. Sampai suatu waktu seorang...