Jadian??

12 4 0
                                    

     Anara sudah berada di rumah saat ini, gadis itu juga telah berada di dalam kamar kesayangan nya, gadis itu tampak lelah dan dia pun merebahkan diri di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar nya.

"Tuhan, apa keputusan Anara nerima Rian tadi salah? Anara ngga tau gimana ujung nya hubungan ini nanti, tapi yang pasti selama Anara masih di kasih kesempatan untuk hidup, Anara bakalan selalu sayang sama Rian" batin Anara dalam hati

"Huuffftt" Anara menghembuskan nafas nya dengan berat.

"Gimana pun akhirnya nanti, gue harus siap kalau harus kehilangan Rian karna perbedaan ini, tapi gue ga bakal siap kalo harus kehilangan dia karna orang lain" ucap Anara pada diri nya sendiri.

     Anara perlahan memejamkan matanya dan tertidur.

     Anara perlahan memejamkan matanya dan tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Pagi ini seperti biasa Anara bangun pukul 05.30 dan langsung segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

     Anara tampak sangat bersemangat pagi ini, Anara berdiri di depan cermin sambil sesekali bergaya dan tersenyum manis.

"Ehh anak siapa nih cantik bener" Anara berbicara sendiri di depan cermin dan memuji diri nya sendiri.

     Selesai dengan kegiatan nya itu ia langsung segera keluar kamar dan menyantap sarapan nya.

     Selesai dengan kegiatan nya itu ia langsung segera keluar kamar dan menyantap sarapan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  “Ma, nanti Nara langsung ke tempat bimbel aja ya, ngga pulang dulu” ucap Anara

  “yaudah, tapi nanti jangan lupa beli makan siang ya, awas kalo sampe ga makan ntar perut kamu kambuh lagi” wanita kesayangan Anara itu mengingat kan diri nya.

  “Nara berangkat sekarang ya ma,pa” pamit Anara pada orang tua nya

  “Hati-hati Nara” balas papa kesayangan Anara.

     Anara memang tidak terlalu sering berbicara pada papa nya tapi bukan berarti Anara tidak menyayangi laki-laki itu, Anara sangat menyayangi nya, hanya saja Anara lebih dekat dengan mama nya dan Gracia lah yang dekat dengan papa nya.

     Tapi kasih sayang kedua anak perempuan itu pada orang tua nya tidak berbeda, mereka sangat menyayangi kedua nya.

     Anara pun meninggalkan rumah dan berangkat menuju sekolah sambil menggunakan taxi seperti biasa, tidak ada yang berubah selama perjalanan nya menuju sekolah.

ANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang