3 hari telah berlalu setelah pernikahannya.
Kini, (Y/n) duduk di kursi salah satu restoran yg terbilang sangat mahal.
Dia terus menatap gelas winenya yg masih penuh dalam diam.Sedangkan di seberangnya, haitani ran sedang menikmati makanannya. Tatapannya terus tertuju pada sosok (Y/n) yg terlihat tak berjiwa.
Ran heran. Sejak pertama dia melihat (Y/n), tatapannya selalu kosong seolah dia hanyalah boneka.
Dia juga agak heran dengan sikap (Y/n) yg sangat merendah dan penurut.
Dia merasa kasihan dengan (Y/n). Nasibnya sangat miris.
Semenjak pernikahannya, rindou tidak pernah menemuinya sekali pun.
Ran tau kalau rindou memiliki kekasih. Jadi dia yakin rindou bersamanya.Ran tidak ingin membuat (Y/n) terpukul karena rindou yg tidak peduli sama sekali dengannya, karena itu, dia mengajaknya makan malam bersama.
Garpu dan pisau diletakkan dengan rapi. Ran mendorong piringnya yg kosong agak ke tengah dan dia menyangga wajahnya dengan tangan.
Tatapannya terus tertuju pada (Y/n) yg tidak bergerak sama sekali.
Senyuman khasnya terlukis."(Y/n)-chan. Apa kau tidak ingin makan?" Tanyanya.
(Y/n) mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan.
"Baiklah kalau begitu" gumam ran. "Jadi, bagaimana keadaan di rumah? Apa rindou sering memarahimu?" Ran memancing untuk mendapatkan informasi (Y/n).
(Y/n) lagi lagi menggeleng.
"Dia tidak pernah ada di rumah""Oh? Benarkah??" Ran menaikkan sebelah alisnya seolah heran.
"Aku tidak pernah melihatnya" ujar (Y/n) lagi.
"Hum... Mungkin dia sibuk? Kau tau kalau Bonten itu organisasi yg banyak kegiatan bukan?"
"..... Dia dengan wanita lain."
Kali ini ran dibuat terkejut. Matanya melebar tak percaya. Mulutnya juga sedikit terbuka.
"Dia bersama kekasihnya selama 3 hari ini"
Ran masih tidak bisa berkata kata.
"Aku sering melihatnya masuk ke dalam sebuah rumah bersama seorang wanita yg sama."
Menelan saliva kasar, ran menegakkan tubuhnya dan menatap (Y/n) dengan serius.
"Apa kau tidak marah?"
"Tidak. Dari awal akulah yg menghancurkan hubungan mereka. Jadi untuk apa aku marah?"
"Tapi kau istrinya"
"Benar. Aku istrinya yg seharusnya tidak ada"
Ran mendengus. Dia mengambil gelas wine miliknya dan meminumnya hingga habis dalam 1 kali teguk.
(Y/n) juga mengambil gelas winenya dan menegukkanya dengan santai.
"Kau tidak takut mabuk?"
(Y/n) melirik ke arah ran sebelum akhirnya meletakkan gelas di meja.
"Aku orang yg tahan dengan alkohol" jawabnya singkat.
Senyuman ran merekah. Dia berdiri dan mengambil mantelnya.
Setelah menggunakannya, dia mengajak (Y/n) untuk pergi dan tentu diikuti oleh (Y/n).
Keduanya kini sampai di depan sebuah bar bawah tanah.
Ran masuk dengan sebuah undangan khusus yg dia miliki dan karena itu juga, (Y/n) diperbolehkan masuk.
Mendudukkan diri di depan meja konter, ran memesan segelas cocktail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doll {Haitani Rindou X Reader}
RomanceBonten AU. pertunangan yg menyedihkan ini... apakah aku bisa mengatasinya? atau, apakah aku akan menyerah? ah... mirisnya nasibku. Tokyo Revengers belongs to ken wakui. Bonten. Reader insert. fanfiction